digitalMamaID – Mama sedang mendampingi anak belajar puasa? Ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan supaya anak tetap sehat sepanjang menjalankan ibadah puasa.
Berpuasa di bulan Ramadan memang belum menjadi kewajiban bagi anak. Namun, anak boleh diajarkan berpuasa setidaknya pada usia di atas 6 tahun.
Menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Sari Asih dr. Iqbal Zein Assyidiqie, Sp.A, anak usia 6 tahun ke atas sudah memiliki kondisi fisik yang baik dan siap berpuasa penuh seperti orang dewasa.
Namun, puasa pada anak merupakan bagian dari pengenalan dan pembelajaran. Oleh karena itu, ada baiknya Mama memulai mengajarkannya dengan berpuasa setengah hari.
“Bila kuat boleh puasa sehari penuh melihat kondisi dan kesiapan anak,” kata dokter Iqbal melalui pesan singkat, Sabtu, 30 Maret 2024.
Perhatikan nutrisi
Menurut dia, penting pula memperhatikan nutrisi saat anak belajar puasa. Saat sahur misalnya, ada baiknya mengisi setengah piring makan sahur anak dengan sayur dan buah.
Setengahnya lagi, dengan makanan pokok dan lauk yang mengandung protein hewani, seperti ikan, ayam, daging, atau telur.
Selain itu, perhatikan asupan cairan anak. Kebutuhan cairan bisa disesuaikan dengan usia anak.
Menurut Iqbal, pada anak usia 4-8 tahun misalnya, kebutuhan cairan mereka kurang lebih 1.700 ml per hari.
Kemudian, anak 9-13 tahun kebutuhan cairannya 2.400 ml/hari. Kebutuhan cairan ini bisa dipenuhi dengan minum air putih yang dibagi dalam beberapa waktu. Misalnya, saat sahur, berbuka puasa, atau saat makan malam.
Di samping itu, Mama perlu memperhatikan menu buka puasa anak juga. Sebaiknya, anak berbuka puasa dengan menu yang tinggi nutrisi ya, Mama.
Hindari junk food atau makanan ultra proses sebagai menu berbuka puasa.
Makanan ultra proses adalah makanan yang tidak hanya telah diproses, tetapi juga telah ditambahkan zat-zat lain seperti garam, gula, lemak, pengawet, dan pewarna makanan untuk menambah rasa dan membuatnya tahan lama.
Beberapa contoh makanan ultra proses adalah nugget, makanan beku, hot dog, sup dalam kemasan, keripik kentang, minuman ringan, maupun sereal sarapan manis.
Kapan puasa anak perlu dihentikan?
Puasa anak perlu Mama hentikan jika terdapat tanda-tanda bahaya menurut medis. Dokter Iqbal mengatakan, anak lebih berisiko mengalami dehidrasi dan hipoglikemia dibanding orang dewasa.
Tanda-tandanya antara lain anak menjadi lemah, lesu, berkeringat dingin. Kemudian, mengeluh lapar yang tidak tertahankan, mata cekung, buang air kecil kurang, dan mulut kering.
“Bila ada tanda di atas, puasa bisa dihentikan. Maka dari itu ajarkan pelan-pelan dan pantau si kecil saat berpuasa ya,” kata dia. [*]