digitalMamaID – Mama, punya barang tak terpakai yang menumpuk di rumah? Jangan langsung dibuang ya! Mama bisa jual barang bekas di Carousell. Coba yuk, Mama!
Menjual barang yang sudah tidak terpakai bisa memperpanjang umur barang. Barang jadi tidak cepat masuk ke keranjang sampah. Di samping membantu mengurangi sampah, Mama juga bisa mendapat keuntungan dari hasil penjualannya, nih!
Cara jual barang bekas di Carousell juga enggak rumit, kok. Selain dalam bentuk aplikasi, Carousell juga hadir dalam bentuk situs web. Tinggal dipilih saja, mana yang lebih nyaman buat Mama.
Cara mulai berjualan di Carousell
1. Daftar akun
Seperti penggunaan marketplace pada umumnya, Mama akan diminta mendaftarkan akun sebelum mulai berjualan. Setelah terdaftar, Mama bisa mulai mengunggah foto barang yang akan dijual.
2. Tentukan kategori
Pilih kategori barang yang akan dijual. Ada sejumlah kategori untuk pengelompokkan barang, di antaranya barang antik, perlengkapan otomotif, anak dan bayi, buku dan peralatan tulis, kesehatan kecantikan.
3. Beri nama barang
Setelah menentukan kategori, Mama akan diminta menuliskan nama yang akan tampil di halaman profil nantinya. Pilih nama yang menarik ya, sehingga memudahkan pencarian barang.
4. Tuliskan kondisi barang
Ada kategori kondisi barang yang harus dipilih, yaitu barang baru (brand new), seperti baru (like new), jarang dipakai (lightly used), sering dipakai/ada defect minor (well used) atau banyak defect (heavily used). Ada baiknya kita jujur dalam mengategorikan barang yang akan dijual ya, Mama. Jika ada defect, sebaiknya kita menyertakan lebih dari satu foto supaya calon pembeli bisa mendapat gambaran lebih jelas soal kondisi barang.
5. Isi harga barang yang ditawarkan
Harga bervariasi, tergantung kondisi barang meskipun Carousell juga merekomendasikan harga jual versi mereka sebagai pertimbangan.
6. Bisa hibahkan barang
Mama juga bisa menghibahkan barang yang terpakai dengan memilih “free” ketika diminta memasukkan harga. Tak jarang pengguna Carousell juga menghibahkan barang-barang mereka dengan syarat. Misalnya, akan mendapat barang tertentu jika membeli barang dengan nilai sekian rupiah.
7. Deskripsikan barang
Jangan lupa untuk mendeskripsikan barang yang kita akan jual, misalnya kondisinya seperti apa, atau detail ukurannya. Bisa juga menegaskan barang kita original, atau barang baru, atau barang yang hanya dipakai beberapa kali.
8. Tentukan mekanisme serah terima
Mama bisa memilih apakah akan menggunakan sistem “meet-up” atau yang biasa kita kenal dengan COD, atau melalui jasa kirim (mailing & delivery).
Jika sudah selesai, barang yang diunggah itu nanti akan muncul di bagian “listing” profil Mama.
Seperti di marketplace lainnya, Mama juga bisa mem-follow suatu toko atau di-follow pengguna lain. Kita juga bisa menyukai posting-an akun yang kita follow.
Tips berjualan dan belanja di Carousell
Supaya lebih aman bertansaksi, setidaknya ada beberapa hal yang harus Mama perhatikan saat menggunakan Carousell.
1. Teliti profil
Baik sebagai penjual maupun pembeli, Mama harus lebih teliti memperhatikan profil akun yang akan membeli barang kita atau akun penjual barang di Carousell. Di bagian atas profil, ada penilaian dari user lain yang bisa kita perhatikan. Biasanya dalam bentuk bintang, dari bintang 1 sampai bintang 5. Jika kita klik bagian bintang tersebut, akan muncul detail penilaian pengguna lain terhadap akun tersebut.
2. Jangan lupa bikin tawaran
Baik seller maupun buyer bisa saling menilai. Namun, supaya bisa saling menilai, ada prosedur yang ga boleh dilewatin nih, Mama, yaitu “make offer” atau buat penawaran. Ini sebagai syarat supaya pembeli atau penjual bisa meninggalkan review setelah jual beli barang. Jadi, kalau ada yang ingin membeli barang kita, jangan lupa untuk ajak akun tersebut membuat penawaran ya. Penawaran bisa dibuat sesuai harga yang kita list, atau bisa lebih murah. Jika tidak setuju dengan harga yang diajukan, penjual bisa menolak tawaran tersebut.
2. Cek bukti bayar
Sayangnya, kita tidak bisa membayar langsung melalui aplikasi Carousell. Pembayaran dilakukan manual ke rekening penjual dengan menyertakan bukti transfer jika kita sudah membayar. Sebagai seller, jangan lupa cek dulu ya kebenaran bukti transfernya. Tak jarang juga pembeli di Carousell menanyakan apakah kita punya akun marketplace lain yang memungkinkan secara langsung pembayaran atau tidak. Harus lebih teliti memang dalam menilai seorang penjual di Carousell ini terpercaya atau tidak. Begitu pun sebaliknya, karena jika barang tidak datang atau kita terkena penipuan, tidak ada mekanisme pengembalian barang.
3. Minta resi pengiriman
Untuk memastikan barang sudah dikirim oleh penjual, jangan lupa meminta bukti pengiriman atau resi ya. Ini juga perlu untuk melacak perjalanan barang jika memilih opsi jasa kirim.
4. Tulis review
Selanjutnya, jangan lupa menuliskan review jual beli. Bagaimana pendapat mama tentang penjual, tentang pembeli barang, atau tentang barang yang dijual atau dibeli.
5. Laporkan yang tidak beres
Jika menemukan akun pengguna yang tidak jujur atau melakukan penipuan, Mama bisa melaporkannya ke tim Carousell. Pihak Carousell akan memberikan informasi kepada pengguna melalui fitur chat jika menemukan adanya tindak penipuan. Carousell juga selalu mengingatkan penggunanya untuk berhati-hati terhadap modus kejahatan yang mungkin terjadi. Selain itu, jika ada akun yang sedang dalam pemantauan tim Carousell, pengguna bisa mengetahui hal tersebut ketika berkomunikasi dengan akun itu di fitur chat.
Enggak susah, kan? Mama bisa mulai jual barang bekas di Carousell. Isi rumah bisa berkurang, dapat cuan pula! Selamat mencoba! [*]