Jelang Pemilu 2024, Pemerintah Diminta Antisipasi Meningkatnya Hoaks

Ilustrasi Pemilu 2024
Share

digitalMamaID – Temuan hoaks politik dan kesehatan masih tertinggi jika dibandingkan dengan tema lainnya. Tren hoaks pun akan berbeda setiap tahun mengikuti isu yang sedang berlangsung. Pemerintah diharapkan dapat mengantisipasi meningkatkannya temuan hoaks politik menjelang Pemilu 2024.

Data Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo) pada 2022 hoaks politik ditemukan dengan jumlah tertinggi, yaitu 549 (32,3,%) temuan. Disusul dengan hoaks tema kesehatan sebanyak 242 (14,3%) temuan.

Hal ini berbeda dari tahun 2021 dimana tema politik masih berada di bawah tema kesehatan. Dengan jumlah total 1.888 temuan, tema kesehatan menempati posisi tertinggi, yaitu 467 (24,7%) temuan. Sedangkan hoaks politik sebanyak 428 (22,7%) temuan.

Presedium Komite Litbang Mafindo, Loina L. Perangin-angin mengungkapkan, tema kesehatan masih mendominasi pada bulan Januari dan Februari 2021, ketika kasus Covid-19 sedang tinggi dengan masuknya varian omicron di Indonesia. Namun, sejak Maret 2021 tren bergeser ke tema politik hingga akhir tahun dengan selisih yang cukup signifikan dibandingkan dengan tema-tema lainnya.

“Angka tertinggi ada di bulan Februari dengan temuan sebanyak 181 hoaks (10,7%). Dimana kasus Covid-19 masih tinggi,” kata dia.

Sementara, kata Loina, pada 2022 terdapat 1.698 temuan hoaks. Hoaks sepanjang tahun 2022 didominasi oleh konten yang menyesatkan dengan jumlah 680 (40%) temuan, disusul kemudian oleh konten yang salah dengan jumlah 345 (20,3%) temuan. Keduanya merupakan tipe mis/disinformasi dengan unsur pengelabuan yang kuat. Indikasinya bahwa hoaks 2022 sebagian besar didesain dengan sengaja untuk memanipulasi pembacanya.

“Sebagian besar hoaks 2022 berbentuk campuran. Hoaks dengan kombinasi antara teks dengan gambar/video ditemukan sebanyak 1345 (79,2%) temuan. Artinya informasi visual menjadi andalan pembuat hoaks untuk menyampaikan klaimnya,” ucapnya.

Masih katanya, tipe wedge driver masih mendominasi sebanyak 651 (38,3%) hoaks, ini menunjukkan bahwa narasi hoaks 2022 cenderung menyimpan motif tersembunyi untuk membangkitkan sentimen negatif terhadap sesuatu atau pihak tertentu. Tipe pipe dream dengan ciri khas memberi harapan palsu yang too good to be true ada di posisi kedua dengan jumlah 602 hoaks (35,5%). Ini menunjukkan bahwa kebencian dan harapan merupakan dua hal yang paling banyak digunakan untuk mengeksploitasi emosi pembaca.

“Gambar dan video paling banyak digunakan sebagai penguat klaim dengan temuan sebanyak 1137 hoaks (67%). Klaim hoaks terkadang diletakkan dalam caption atau dalam gambar/video yang dibagikan,” ucapnya.

Ia menyarankan perlunya antisipasi peningkatan hoaks politik menjelang Pemilu 2024. Utamanya terkait isu SARA dan upaya dini untuk mendeligitimasi penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pihak dalam menindaklanjuti hoaks yang telah beredar dan memberikan klarifikasi, terutama pihak-pihak yang paling banyak dicatut,” ujarnya. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID