digitalMamaID – Menjelang akhir Oktober, masyarakat umumnya turut menyambut perayaan Halloween.
Di mall misalnya, ada saja toko yang terlihat menampilkan atribut Halloween, seperti jack o’lantern atau labu yang berbentuk wajah menyeringai.
Ada juga kucing hitam, sapu sihir, atau atribut lainnya yang berkaitan dengan mistis ala barat.
Saat hari Halloween yang jatuh pada 31 Oktober tiba, sebagian masyarakat merayakannya dengan memakai kostum yang menyeramkan, misalnya kostum karakter pada film horor tertentu.
Lantas, apa sebenarnya makna Halloween? Mengapa masyarakat merayakannya dengan sedemikian rupa?
Dikutip dari situs web Fakultas Kajian Budaya Universitas Brawijaya, Halloween sebenarnya merupakan ritual pengusir setan yang kini ditetapkan menjadi hari raya.
Berdasarkan situs web itu, dilansir dari buku berjudul “Halloween from Pagan Ritual to Party Night” oleh Nicholas Rogers, Halloween bermula dari tradisi Celtic Samhain (diucapan sow-in) yang bermakna festival musim panas.
Bangsa Celtic merayakan tahun baru mereka pada tanggal 1 November.
Pada malam sebelum tahun baru, atau pada 31 Oktober, bangsa Celtic percaya bahwa batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.
Sehingga, pada malam tanggal itu, mereka merayakan Samhain. Mereka yakin bahwa roh orang mati kembali ke bumi pada hari itu.
Sebagian besar bangsa Celtic hidup di daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Britania Raya, dan Perancis Utara.
Mereka percaya, selain membawa malapetaka dan menghancurkan tanaman, kehadiran roh-roh tersebut memudahkan Druid, atau pendeta Celtic untuk meramal masa depan.
Sebagai penanda untuk memperingati peristiwa ini, Druid membangun api unggun sakral yang besar.
Di sekitarnya, orang-orang berkumpul untuk membakar hewan dan tanaman sebagai persembahan kepada dewa Celtic.
Selama perayaan ini berlangsung, orang-orang bangsa Celtic mengenakan kostum yang terbuat dari kulit binatang. Mereka kemudian saling bercerita soal hidup satu sama lain.
Keesokan harinya, mereka menyalakan kembali api unggun semalam yang sudah padam. Hingga seiring berkembangnya zaman, perayaan hari Halloween berubah menjadi perayaan yang menarik.
Warga mengukir jack o’lantern, berkumpul dengan kostum menyeramkan, kemudian makan-makan bersama. Ada juga kegiatan trick or treating yang dilakoni sebagian masyarakat selama perayaan Halloween.
Asal mula jack o’lantern
Jack o’lantern lekat dengan perayaan Halloween. Labu dengan wajah seram yang diterangi lilin itu seolah menjadi simbol Halloween.
Dikutip dari history.com, praktik mengukir wajah menyeramkan pada sayuran semacam labu ini mulanya berasal dari Irlandia. Saat itu, lobak besar digunakan sebagai kanvas di sana.
Imigran Irlandia kemudian membawa tradisi ini ke Amerika, wilayah yang menjadi salah satu habitat labu kuning.
Lama kelamaan, tradisi mengukir sayuran juga dilakukan pada labu saat malam Halloween.
Legenda Stingky Jack
Nama jack o’lantern berasal dari cerita rakyat Irlandia tentang seorang pria bernama Stingy Jack.
Menurut cerita, Stingy Jack mengundang iblis untuk minum bersama. Sesuai dengan julukannya, Stingy Jack tidak ingin membayar minumannya, sehingga ia meyakinkan iblis mengubah dirinya menjadi koin yang bisa digunakan Jack untuk membayar minuman.
Setelah iblis melakukannya, Jack memutuskan untuk menyimpan uang itu dan memasukkannya ke dalam sakunya di samping salib perak, sehingga iblis tak bisa kembali ke bentuk aslinya, atau tetap menjadi koin.
Kemudian, Jack membebaskan Iblis dengan syarat tidak mengganggunya selama satu tahun. Syarat lainnya, jika Jack meninggal, iblis tak akan mengambil jiwanya.
Namun, setahun kemudian, Jack kembali menipu Iblis untuk memanjat pohon guna memetik sepotong buah.
Saat Iblis berada di atas pohon, Jack mengukir tanda salib pada kulit pohon sehingga Iblis tidak bisa turun sampai dia berjanji tidak akan mengganggu Jack selama sepuluh tahun lagi.
Tak lama kemudian, Jack meninggal dunia. Tuhan tidak mengizinkan Jack masuk surga karena perbuatannya yang tidak terpuji.
Iblis yang kesal dengan tipu muslihat Jack pun tidak membiarkannya masuk neraka.
Iblis itu mengirim Jack ke malam gelap dengan bara api untuk menikmatinya. Jack memasukkan batu bara ke dalam lobak yang diukir dan telah menjelajahi bumi sejak saat itu.
Orang Irlandia mulai menyebut sosok hantu ini sebagai “Jack of the Lantern,” kemudian menyederhanakannya menjadi “Jack O’Lantern.”