Ibu Punya Mimpi, sebuah startup pemberdayaan berbasis komunitas yang berdedikasi memberdayakan para ibu, berhasil menyelenggarakan Festival Mimpi Ibu (FEMPI) yang berisi berbagai rangkaian acara pada November-Desember 2023. Dimulai dari Kompetisi #ibubicaradata yang diikuti oleh 60 peserta, para Ibu beradu membuat konten tentang pemberdayaan Ibu berdasarkan data. Hingga ditutup dengan acara puncak secara virtual pada 10 Desember 2023, dengan agenda Master Class, Alumni Day, Awarding, dan Peluncuran IPM Agency.
Acara yang diadakan dalam memperingati Hari Ibu ini menyoroti efek berganda dari ibu berdaya dan peran penting mereka dalam masyarakat. FEMPI adalah satu-satunya acara di Indonesia yang merayakan perjalanan mimpi para Ibu Indonesia, diadakan dua kali dalam setahun yaitu pada April dan Desember, dan ini adalah tahun keempat diselenggarakan.
Salah satu sorotan utama dari festival ini adalah Master Class bertema “Scaling Up: Strategies for Sustainable Growth” dengan pembicara Dina Dellyana, yang menekankan pentingnya pengembangan diri bagi para ibu. Dina berbagi wawasan berharganya yang mengkombinasikan pengalaman tahunan sebagai Ibu, Dosen, Direktur Inkubator Bisnis SBM ITB dan juga seorang musisi. “Ketika kita berhasil membangun hal yang diinginkan, misalnya kita menemukan masalah dalam bisnis kita, ada alat pertama yang dapat kita gunakan, yaitu design thinking, metode efektif untuk mencari solusi,” ungkap Dina. Metode ini juga bisa digunakan ke skala pengembangan diri para Ibu yang dapat mengurangi kemungkinan gagal atau berhenti di tengah jalan. Masterclass ini diharapkan bisa membantu Ibu Indonesia untuk mempersiapkan bekal dalam mewujudkan mimpi di 2024.

Fathya Artha, salah satu pendiri Ibu Punya Mimpi, menyatakan antusiasmenya, “Mulailah mendekati circle yang dapat membantu ibu menuju transformasi yang ibu impikan.” Festival ini tidak hanya merayakan prestasi para Ibu yang telah mengalami transformasi luar biasa, tetapi juga menyambut semua ibu yang bercita-cita untuk memulai perjalanan peningkatan diri, salah satunya dengan bergabung bersama komunitas pemberdaya seperti Ibu Punya Mimpi.
Seperti yang dirasakan oleh Naysila, pemenang Kompetisi #ibubicaradata kategori Visualisasi Data, “Berkat FEMPI aku semakin percaya diri bahwa seorang ibu pun masih punya kesempatan untuk raih mimpinya yang mungkin sempat tertunda, seperti yang aku rasakan saat ini”. Ia sempat berhenti kerja dari profesinya sebagai Data Analyst di perusahaan Otomotif, untuk fokus mengurus anak pertamanya yang perlu dioperasi pada umur 9 bulan. Kini setelah jeda karir, Naysila memilih untuk menjadi Ibu Pebisnis membangun bisnis UMKM di segmen aksesoris “Cling Cling Bling” & kuliner “Pentol NYOSSS”.
Menjadi pebisnis adalah salah satu profesi pilihan yang banyak diambil oleh para Ibu karena waktu kerjanya yang fleksibel dan bisa dikerjakan di rumah.
Memberdayakan ibu lewat pelatihan dan lapangan pekerjaan
Selain memiliki program pelatihan untuk Ibu Pebisnis, kini ada lebih dari 20 kelas profesi yang dapat dipilih di Ibu Punya Mimpi, seluruh profesi tersebut adalah jenis pekerjaan yang memungkinkan Ibu kembali bekerja penuh/paruh waktu dan secara remote. Fleksibilitas ini dinilai penting karena menjadi prioritas bagi Ibu yang kembali bekerja setelah jeda karir, bahkan di atas pertimbangan dari sisi gaji.
Tercatat sepanjang 2023 terdapat lebih dari 1200 peserta dari segmen Ibu yang mengikuti kelas profesi di platform Ibu Punya Mimpi seperti; Freelance writer, Data Analyst, UI UX Designer, Content Creator, Voice Over Talent, Social Media Specialist dan lainnya. Partisipasi Ibu meningkat hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini sejalan dengan studi yang menunjukkan tingginya minat Ibu, dimana sebanyak 98,5% perempuan yang sempat berhenti ingin kembali bekerja.

Sebagai bukti komitmen Ibu Punya Mimpi untuk terus memberdayakan Ibu Indonesia, pada acara puncak ini juga diluncurkan IPM Agency, yang membuka lapangan pekerjaan bagi para Ibu yang berkarya di industri ekonomi kreatif. “Ini merupakan lini bisnis baru kami, melengkapi perjalanan Ibu yang belajar melalui online learning platform kami, kemudian mereka bisa mengasahnya sekaligus mendapatkan penghasilan lewat pekerjaan paruh waktu dari IPM Agency,” ujar Marisa Paramita – CEO Ibu Punya Mimpi.
Pengembangan lini bisnis ini menggandeng salah satu bisnis alumni penerima Beasiswa Bisnis Ibu Punya Mimpi 2021, yaitu Feby Azrian dengan bisnis content agency-nya Savonia Digital, “Potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 2,3 triliun pada 2025 menurut Bapak Sandiaga Uno (Menparekraf), ini peluang luar biasa besar untuk para Ibu yang bisa ambil bagian sebagai pekerja kreatif seperti content creator, social media specialist, campaign manager dan lainnya. Apalagi profesi tersebut bisa dilakukan paruh waktu dan dari mana saja. Lewat kolaborasi di IPM Agency, aku sebagai penerima manfaat beasiswa, bisa menolong lebih banyak Ibu mendobrak batasan untuk berkarir di industri ekonomi kreatif digital”.
Festival ini juga berhasil mengumpulkan para Ibu lainnya yang telah mengalami transformasi diri menjadi pengusaha, penulis, pencipta konten, dan profesi lain di berbagai bidang setelah jeda karir. Secara kolektif, para Ibu saling menginspirasi dan mendorong satu sama lain untuk kembali mengejar impiannya. Acara ini memperkuat gagasan bahwa ibu-ibu yang berdaya dapat membawa perubahan positif yang signifikan dalam kehidupan dan masyarakat. Dari Ibu berdaya untuk Indonesia jaya.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Festival Mimpi Ibu Hari Ibu 2023, silakan kunjungi www.ibupunyamimpi.org atau Instagram @ibupunyamimpi.[*]