Cerita di Balik Drakor The Glory

poster drakor The Glory
Share

digitalMamaID – Baru-baru ini Netflix menyuguhkan drama Korea bertema aksi balas dendam berjudul The Glory. Dalam penayangannya, Drakor The Glory berhasil menduduki peringkat 10 teratas di Netflix Indonesia. Serial yang dibintangi oleh Song Hye Kyo ini menjadi salah satu drama yang diminati untuk ditonton karena akting Song Hye Kyo yang memukau.

Sinopsis drakor The Glory

Drama ini berkisah mengenai seorang siswi bernama Mun Dong Eun di masa SMA (Jung Jing So) yang harus menanggung derita karena menerima aksi perundungan oleh kawan-kawan sekolahnya. Diawali oleh Park Yeon Jin (Shin Ye Eun) yang merasa tersulut emosi Ketika meminta Dong Eun membersihkan toilet namun ditolak oleh Dong Eun. Yeon Jin yang merupakan anak paling cantik juga disegani di gengnya menyuruh kawan-kawannya menyiksa Dong Eun dengan memukul badan, menendang bahkan juga membuat luka bakar di kulit Dong Eun dengan menggunakan catokan rambut!

Tidak terima diperlakukan seperti itu, Dong Eun berusaha melaporkan keadaan ke polisi juga wali kelasnya. Namun bukannya mendapat keadilanyang, ia malah mendapat siksaan tambahan dari wali kelasnya. Merasa tidak tahan, akhirnya Dong Eun keluar dari sekolahnya, sebelum ia benar-benar keluar Dong Eun membuat sebuah surat pernyataan alasan mengapa gadis itu keluar dari sekolah juga memberikan kesaksian atas apa yang ia alami disekolahnya yang membuat nama wali kelas juga nama Yeon Jin terseret kasus. Karena kuasa dari keluarga Yeon Jin, surat pernyataam Dong Eun tersebut tidak berhasil diusut malah dibantu oleh ahli kuasa Yeon Jin mereka menemui Ibu kandungnya Dong Eun untuk menandatangani surat pernyataan bahwa Dong Eun keluar karena tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah.

Perihnya pengalaman remajanya, Dong Eun tumbuh menjadi pribadi yang penuh rasa dendam terutama kepada Yeon Jin, beserta kawannya juga wali kelasnya yang menjadikan ia harus merelakan masa mudanya yang ceria. 

Fakta menarik di balik pembuatan drakor The Glory

Dari awal episode, penonton sudah dibuat menahan napas karena kelakuan sadis dalam cerita ini terlebih dari akting setiap pemain yang wajib diacungi jempol.

Selain itu, ada fakta-fakta menarik dibalik pembuatan drakor The Glory juga pelajaran yang dapat kita ambil dari drakor ini:

Cerita serupa pernah dialami oleh salah satu siswi di Korea Selatan

Siapa sangka cerita yang dialami oleh Moon Dong Eun ini pernah dialami oleh siswi korea Selatan di Cheongju, Korea? Pada 2006 pernah diberitakan seorang siswi SMA yang dibakar lengannya dengan alat catok. Persoalan bullying di Korea Selatan memang menjadi perhatian karena jumlah kasusnya meningkat setiap tahun. Aksi bullying yang keji dalam drama ini ternyata pernah terjadi. Akan tetapi, keseluruhan cerita dalam drama ini tidak berdasarkan kisah nyata ya, Mama.

Song Hye Kyo sengaja menguruskan berat badannya

Dong Eun dewasa diperankan oleh Song Hye Kyo. Ratu drama Korea Selatan ini sampai menguruskan badannya untuk melakoni peran ini. Dalam kanal Youtube Netflix Korea, Song Hye Kyo menceritakan, ia sengaja menurunkan berat badannya demi terlihat sangat menyedihkan. Di drama ini, Dong Eun dikisahkan menderita kurang gizi. Song Hye Kyo bahkan meminta team perias untuk memberikan olesan muka sangat sedikit di mukanya agar dirinya nampak tidak merawat diri. Usaha Song Hye Kyo ini nampaknya sangat berhasil ya karena banyak netizen yang membicarakan penampilannya yang nampak lebih tua dari biasanya.

Bagaimana jika menjadi korban bullying?

Hal lain yang menjadi highlight dari drama The Glory ini tentu adalah cerita balas dendam yang dilakukan oleh Moon Dong Eun. Akan tetapi, aksi balas dendan seorang diri kepada pelaku bullying ini tidak dianjurkan. Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari drakor The Glory jika kita menjadi korban bullying

Ceritakan kepada orang terdekat atau orang yang terpercaya

Saat Moon Dong Eun cerita kepada wali kelasnya, ia tidak dipercaya. Tapi, ada satu orang yang mempercayainya, yaitu petugas UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Ia sempat mberi pertolongan dan memotret luka-luka yang dialami Dong Eun. Potret wali kelas yang jahat memang tidak lazim ya, apalagi di dunia nyata. Tapi kadang orang dekat tidak menjadi tempat nyaman untu bercerita. Tapi dari sekian banyak orang, kita bisa berharap ada orang yang bisa dipercaya seperti petugas UKS di sekolah Dong Eun.

Nah, tugas kita nih, Mama agar anak merasa nyaman bercerita dengan kita. Sehingga saat menjadi korban bullying ia mau bercerita pada kita. Caranya dengan komunikasi yang baik dengan anak dan keluarga yang penuh kasih sayang. Kita juga bisa memberi tahu anak, apa yang harus dilakukan daat diperlakukan tidak baik di sekolah. Misalnya bicara dengan guru, wali kelas, atau bahkan kepala sekolah. 

Melapor kepada pihak berwajib

Kasus bullying di sekolah sebaiknya diselesaikan secara hukum agar pelaku bertanggung jawab atas tindakannya dan tidak ada korban baru. Melaporkan tindakan ke polisi memang tidak mudah, ada banyak tantangannya. Apa lagi pelaku adalah teman sendiri dan berada di sekolah yang sama. Jika dirasa perlu, korban bisa minta bantuan dari lembaga pendampingan korban. Misalnya layanan yang dibuat oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yaitu SAPA 129 dapat diakses melalui hotline 021-129 atau whatsapp 08111-129-129

Persiapkan anak agar bisa melawan

Sebagai orang tua, tentu saja kita mendidik anak agar penuh kasih sayang dengan teman agar tidak menjadi pelaku bullying. Akan tetapi, penting juga mempersiapkan anak agar bisa mengatasi situasi saat ia menjadi korban bullying. Anak bisa melawan dengan berani mengatakan bahwa ia tidak mau diperlakukan buruk oleh orang lain. Kepercayaan diri untuk melakukan hal semacam ini perlu dilatih terus.

Drakor selain seru juga menyimpan banyak pelajaran ya, Mama!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID