Sudah bukan rahasia umum ya, bahwa peran para Mama di rumah adalah sebagai Chief of Everything untuk keluarga. Sebagai pendidik, dokter, chef, hingga manajer keuangan keluarga yang mengatur arus pemasukan dan pengeluaran hingga ke tabungan dan aset jangka panjangnya juga. Ya, kan Mama? Ternyata perempuan memiliki peran strategis mengatur keuangan rumah tangga.
Apalagi di saat sekarang ini adanya kabar resesi yang akan muncul di tahun 2023, yaitu kondisi perputaran ekonomi suatu negara yang sedang mengalami kelesuan, harga barang kebutuhan serba naik, bahan pangan, BBM, listrik, tagihan air dan lain-lain juga mengalami perubahan. Tapi Mama tenang ya, tidak perlu panik karena sebagai menteri keuangan keluarga Mama bisa mulai memanfaatkan akhir tahun ini untuk bebenah kantong dan evaluasi pengeluaran. Kemudian mulai lagi membuat perencanaan keuangan keluarga untuk tahun depan supaya cashflow positif dan tabungan tetap aman.
Mengatur keuangan rumah tangga
Setiap keluarga tentu memiliki tujuan keuangan yang beragam. Misal untuk membeli rumah, dana pendidikan, dana pernikahan, dana melahirkan, tabungan hari tua, perjalanan ibadah haji dan lain sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan perencanaan keuangan sebagai pemandu supaya tetap berada dalam jalur yang tepat. Mulai dengan mencatat tujuan-tujuan keuangan apa saja dan kapan waktunya.
Hal penting dalam mengatur keuangan rumah tangga terangkum dalam piramida keuangan yaitu urutan cara pengelolaan keuangan yang sebaiknya dilakukan secara bertahap untuk mencapai beberapa tujuan keuangan.
Financial educator Ummy Basuki dalam Webinar “Perempuan Cerdas Finansial” bersama digitalMamaid dan PT. Emas Antam Indonesia, Sabtu, 17 Desember 2022 lalu menyampaikan bahwa tujuan akhir dari perencanaan keuangan yaitu financial freedom (kebebasan finansial) yang bisa diartikan sebagai bebas dari hutang, dana darurat yang ideal, proteksi yang memadai, dan memiliki arus penghasilan dari investasi.
Siapkan pondasinya
Nah, untuk mencapai ke tahap tersebut tentu diperlukan dasar mengatur keuangan rumah tangg yang kokoh sebagai pondasi untuk kemudian lanjut ke tahap selanjutnya yang bisa diukur dari Piramida Keuangan. Simak ya Mama, ini dia tahapan penting untuk menunjang pondasi keuangan dalam Piramida Keuangan :
1. Mengelola keuangan
Tahap paling dasar ini Mama bisa mulai merencanakan keuangan dengan fokus pada arus kas pengeluaran sehari-hari atau cashflow. Mencatat semua kebutuhan dan pengeluaran setiap harinya. Lakukan budgeting dengan metode yang sesuai, bangun arus kas yang positif, prioritaskan pada kebutuhan terlebih dahulu sebelum keinginan. Jangan sampai berhutang hanya untuk keinginan konsumtif.
2. Membangun jaring pengaman
Pos Dana Darurat pada tahapan ini menjadi sangat penting sebagai pengaman karena tujuannya untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga. Setelah cashflow di pondasi pertama aman, mulai bangun darurat dengan menyisihkan minimal 10% setiap bulannya di rekening terpisah dengan rekening operasional. Selain itu, siapkan proteksi diri dan keluarga dengan asuransi ya, Mama. Utamakan dulu proteksi Kesehatan sebelum mulai berinvestasi.
3. Mengumpulkan kekayaan
Setelah dirasa dua pondasi sebelumnya sudah terpenuhi bisa mencoba naik level dengan menumbuhkan portfolio investasi. Investasi merupakan salah satu cara untuk mencapai suatu tujuan keuangan sekaligus juga untuk mengikat nilai kekayaan. Misal menabung untuk pendidikan kuliah anak dan tabungan hari tua dengan investasi. Pada umur-umur produktif saat ini waktunya untuk semangat membangun tiga point pertama pondasi piramida, yuk semangat Mama!
4. Melestarikan kekayaan
Pada fase ini setelah tiga pondasi pertama sudah dicapai barulah Mama mencoba melestarikan kekayaan dengan mengubah aset jadi pendapatan. Misal dengan membuat kost-kostan, penyewaan kendaraan atau yang lain. Coba mulai hitung-hitung cost untuk melestarikan asset tersebut supaya bisa menjadi keran penghasilan baru.
5. Merencanakan warisan
Warisan dan hibah adalah tahap terakhir dari piramida keuangan yang didapat dari tahapan sebelumnya yaitu persiapan supaya anak bisa menjalani kehidupan dengan layak nantinya serta hibah yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat. Selain itu juga perencanaan bisnis berkelanjutan bisa diupayakan di puncak piramida ini.
Panjang juga ya tahapan perencanaan keuangan ini hingga mencapai puncak teratas untuk mencapai financial freedom. Yuk, semangat bangun pondasi keuangan untuk membangun piramida keuangan yang kokoh dan kuat sehingga bisa mewujudkan tujuan keuangannya. Sebab korelasi peran Mama sebagai manajer rumah tangga dengan perencanaan keluarga lewat piramida keuangan ini adalah dimana peran perempuan yang bisa sekali untuk mendukung keuangan rumah tangga dengan mengelola keuangan secara bijak dan ikut berperan menambah keran-keran penghasilan yang lain untuk bekal skill dan income di masa tua.
‘’Bagaimana caranya supaya masa tua nanti tidak gopoh-gopoh yaitu memaksimalkan usia produktif sekarang ini dengan menambah skill untuk juga menambah keran penghasilan baru. Jadi mulai dengan fokus kita pada kapasitas diri diri kita sepanjang hidup. Apa yang bisa dipelajari silakan ditekuni supaya nantinya bisa berkembang menjadi cuan,’’ ujar Ummy Basuki.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas diri Mama dalam mengatur keuangan rumah tangga bisa dengan dengan mulai menerapkan anggaran-anggaran rumah tangga secara bijak sesuai dengan ilmunya. Budgeting untuk cashflow positif di usia produktif saat ini bisa menjadi salah satunya lho, Mama.
Budgeting untuk cashflow positif
Anggaran rumah tangga merupakan sebuah rencana pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dalam periode tertentu yang disesuaikan dengan jumlah dana yang dimiliki. Melakukan financial tracking atau mencatat semua arus pemasukan dan pengeluaran penting dilakukan dalam menyusun anggaran untuk mengetahui kebiasaan belanja dan membantu supaya arus kas lancar, tidak minus dan jelas penggunaannya. Selanjutnya financial adjusment yaitu dengan menyesuaikan pos-pos pengeluaran untuk menciptaka surplus. Ini juga mempermudah Mama dalam menghemat uang dan jelas dalam menentukan kemana dana akan digunakan. Mama bisa menerapkan berbagai macam metode budgeting untuk mempermudah pembagian anggaran yang disesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing rumah tangga. Ini dia beberapa metode budgeting yang disampaikan oleh Financial Planner Ummy Basuki:
-
Metode Komitmen 75-25
Anggaran metode ini bisa diterapkan untuk rumah tangga yang berpenghasilan setara Upah Minimum Provinsi (UMP) atau di bawahnya. Pembagiannya alokasinya yaitu 75% untuk berbagai komitmen dan kebutuhan hidup, sedangkan 25 % untuk dikumpulkan sebagai dana cadangan pengeluaran tak terduga dan juga menabung.
-
Metode Simple 50-30-20
Metode ini dapat diterapkan untuk keluarga muda, lajang, atau pasagan yang memiliki tanggungan hingga 3 orang dengan pembagian alokasi pengeluaran untuk 3 pos, yaitu: biaya hidup utama (living), pos tabungan untuk dana, asuransi, investasi (saving) dan pos kenikmatan hidup (playing).
-
Budgeting 5 Pos Pengeluaran
Keluarga mapan yang telah memiliki penghasilan jauh lebih dari standar UMR dapat menerapkan metode pembagian pengeluaran untuk 5 pos, yaitu: biaya hidup, cicilan hutang, tabungan (dana darurat, asuransi, investasi), pos sosial, dan pos kenikmatan hidup.
Setelah mengetahui metode yang sesuai dengan kondisi rumah tangganya, silakan dicoba ya Mama. Segera lakukan budgeting, terapkan anggaran yang dibuat tersebut kemudian konsisten dan disiplin dalam periode tertentu kemudian lakukan evaluasi. Jangan lupa, setiap penerapan metode budgeting manapun, ada pos dana darurat yang harus selalu disiapkan untuk kebutuhan mendesak yang tak terduga. Apa sih dana darurat itu?
Membangun dana darurat
Dana darurat adalah pos keuangan yang digunakan sebagai dana persiapan untuk kebutuhan mendesak, tidak terduga, misalnya: kecelakaan, sakit, kendaraan rusak, laptok rusak, PHK dan kondisi tidak diinginkan lainnya. Prinsip keuangan dana darurat itu mudah dicairkan, resiko rendah dan bukan untuk investasi. Setelah kondisi keuangan sudah positif dan bebas hutang konsumtif, hitung rata-rata pengeluaran bulanan kemudian mulai hitung kebutuhan dana darurat yang perlu disiapkan dan mulai mengumpulkannya.
- Single, setidaknya siapkan dana sebesar 3-6x pengeluaran bulanan
- Menikah, siapkan 6x pengeluaran bulanan
- Menikah dengan 1 anak, siapkan 9x pengeluaran bulanan
- Menikah dengan 2 anak atau lebih, siapkan 12x pengeluaran bulanan
- Freelance/Self Employed, siapkan 12x pengeluaran bulana
Cara untuk mengumpulkan dana darurat tersebut yaitu dengan mengalokasikan setiap bulan minimal 10% dari penghasilan untuk dana darurat atau sesuaikan dengan jumlah penghasilan setiap bulannya. Jika memungkinkan, naikkan presentasinya tapi terpenting adalah konsisten dan memiliki target yang jelas untuk membangun dana darurat, serta pastikan instrumen penyimpanan dana darurat yang mudah di akses, dan dicairkan. Serta simpan di rekening terpisah dari rekening operasional.
Dengan kemampuan mengatur keuangan rumah tangga yang baik, semoga membuat Mama lebih optimistis menyongsong tahun 2023. Semangat, Mama!