Literasi Keuangan untuk Anak Bersama “Ruby Cari Uang”

Buku literasi keuangan untuk anak Ruby Cari Uang
Share

digitalMamaID- Literasi keuangan untuk anak tidak kalah pentingnya untuk mendapat perhatian. Jika tidak ingin lagi ada generasi yang terhimpit secara finansial, maka sejak kecil mereka harus sudah tahu cara mengelola keuangan. Gimana caranya, tuh?

Semakin sering kita dengar cerita pilu anak muda yang pontang-panting harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya sekaligus orangtuanya. Beban yang dipikul oleh sandwich generation ini sangat berat dan berpengaruh tidak hanya pada kesehatan finansialnya, tetapi juga mentalnya. Tentu kita tidak mau ya Mama anak-anak kita menghadapi persoalan serupa. Tentu saja, sebagai orangtua kita wajib mempersiapkan masa depan agar orangtua tidak bertumpu pada anak, anak pun bisa hidup mandiri.

Belajar mengelola keuangan menjadi salah satu skill penting yang perlu dikuasai oleh anak. Kalaupun orangtuanya sekarang masih dalam proses belajar merapikan pengaturan keuangan, anak-anak bisa mempersiapkan diri sejak dini. Tapi kan ngomongin soal uang dengan anak itu sulit? Memang! Tapi yang sulit bukan untuk dihindari, ya kan?!

Lika-liku Ruby mencari uang

Membaca buku masih jadi cara yang ampuh untuk mengajarkan nilai-nilai baik kepada anak. Salah satunya memperkenalkan soal literasi keuangan untuk anak. “Ruby Cari Uang” sebuah buku anak karya Tascha Liudmila bisa Mama gunakan sebagai pemantik diskusi soal uang dengan anak.

Buku ini bercerita tentang Ruby yang ingin dibelikan mainan baru. Berbagai cara ia lakukan untuk merayu ibunya agar mau mengabulkan keinginannya. Sang ibu ternyata tidak mudah luluh. Ia tetap tidak mendapatkan keinginannya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Screentime (@screentimebook)

Ruby lalu berpikir, bagaimana agar bisa mendapatkan uang sehingga ia bisa membeli semua yang ia mau. Ia melihat ayah dan ibunya harus bekerja untuk mendapatkan uang. Lalu, ia memutar otak untuk bisa mendapatkan uang. Dia coba melakukan banyak hal agar mendapatkan uang. Ruby yang lugu ini melakukan banyak hal – bahkan beberapa diantaranya sangat konyol – agar orang mau memberikan uang kepadanya. Mulai dari menyanyi, menjual mainan, sampai membuat karikatur. Ruby.. Ruby.. lucu sekali!

Cerita tidak selesai begitu saja. Rupanya, Ruby harus mendapati mencari uang itu tidak gampang. Meski ia bisa menghasilkan uang, ternyata usahanya belum cukup mewujudkan keinginannya.

Lika-liku Ruby mencari uang, ternyata memberi kesadaran untuk mengatur keuangan. Ia jadi punya rencana mau diapakan uang hasil jerih payahnya. Di sinilah poin penting buku ini. Bagaimana anak sampai pada kesadaran memanfaatkan uang miliknya sebaik mungkin.

Ada beberapa konsep mengelola keuangan yang dikenalkan dalam buku ini. Selain soal bagaimana mendapatkan uang, anak dikenalkan pada konsep menabung, berbagi, dan beramal.

Batasan usia

Dengan cara yang mudah dipahami, buku ini mengajak anak untuk mengetahui cara mengelola uang. Bahwa uang yang didapatkan sebaiknya tidak dihabiskan semua. Ada yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, menabung, juga beramal. Anak jadi memahami apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya.

Buku Ruby Cari Uang ini terdiri dari 44 halaman dengan gambar-gambar yang menarik sekali. Ilustrasinya digarap oleh Juventia Marline. Salah satu yang menarik, karakter Ruby dibuat dengan rambut keriting yang menggemaskan. Ide ini menarik sekali karena berbeda dengan karakter anak pada umumnya.

Narasi yang disajikan dalam teksnya sederhana. Teks pada setiap halaman tidak terlalu panjang. Meski diperuntukkan bagi anak berusia 6-9 tahun, buku ini cocok juga untuk anak-anak yang lebih besar. Tidak mudah juga mencari buku yang mengangkat tema literasi keuangan untuk anak, jadi buku ini sangat baik dibaca untuk anak-anak di luar usia tersebut. Bahkan, Mama bisa membacakan buku ini untuk anak-anak yang usianya lebih kecil. Buku ini bisa dibaca habis kurang dari 10 menit.

PR orangtua

Literasi keuangan untuk anak ini penting tapi sayangnya jarang sekali dibicarakan dan diajarkan. “Ini mengajarkan habit. Ga bisa kita berharap anak kita umur 18 tahun tiba-tiba bisa mengatur uang sendiri,” kata Tascha lewat Instagram Live.

Ada risiko yang harus ditanggung saat pendidikan keuangan ini tidak diajarkan kepada anak. Anak jadi tidak punya kemampuan mengatur uangnya sendiri. “Akhirnya tergoda pinjaman online. Saat punya uang sendiri, habis begitu selesai gajian. Padahal, dia masih harus bertahan hidup selanjutnya. Dia pikir, bisa pinjam. Tapi, dia tidak paham konsekuensi dari meminjam itu,” tuturnya.

Pandemi menjadi momen langka yang menyadarkan banyak keluarga untuk belajar mengatur keuangan. Pandemi bisa mendadak menghentikan pendapatan. Lebih buruk lagi, pandemi bisa merenggut nyawa anggota keluarga secara tiba-tiba. Tanpa literasi keuangan yang memadai, keluarga bisa goyah.

Perencana keuangan yang juga founder @littlemoneymanager_id Meiti Kramadibrata mengatakan, pendidikan keuangan di Indonesia hanya bagian dari pelajaran matematika. Itu pun sebatas mengenalkan mata uang rupiah dan pecahannya. Lalu tidak ada lanjutannya. “Tiba-tiba anak-anak ini nanti bekerja, punya uang, harus punya rekening bank sendiri,” katanya.

Itu sebabnya, tugas orangtua yang harus mengisi peran mengajarkan literasi keuangan untuk anak ini. Perlu waktu yang lama untuk membentuk habit pada anak-anak.

Tips mengelola uang untuk anak

Cara paling mudah yang bisa dilakukan orangtua ialah dengan mengajak anak berbelanja. Ini cocok untuk anak yang usianya masih usia TK atau SD awal. Berbelanja bisa jadi aktivitas bersama yang bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan soal uang. Selain uang fisik, kini orangtua juga bisa memperkenalkan uang digital sebagai alat pembayaran.

“Awal paling gampang dari belanja. Di umur segitu bisa dikenalkan uang itu dari mana. Harus pelan-pelan, ga bisa sekali jadi,” kata Meiti.

Setelah duduk di bangku kelas 4-6, anak bisa diberi konsep lebih kompleks. Misalnya lewat mengatur uang saku. Anak bisa diajari untuk memanfaatkan uang saku yang ia dapat. Berapa banyak yang bisa dipakai jajan, berapa yang harus disisihkan untuk menabung. Anak bisa mulai berlatih mengatur uang miliknya.

Semoga buku ini bisa membantu Mama, ya! Mama bisa mendapatkan informasi seputar literasi keuangan untuk anak lainnya di akun Instagram @littlemoneymanager_id. Sedangkan, informasi soal buku cerita untuk anak yang seru bisa didapat di akun Instagram @screentimebook. Selamat belajar bersama di kecil! [*]

2 thoughts on “Literasi Keuangan untuk Anak Bersama “Ruby Cari Uang”

  1. Pingback: Ebook Cerita untuk Anak Beragam Tema yang Bisa Diunduh Gratis!

  2. Pingback: Ketika Screen Time Lebih Menarik dari Apapun - digitalMamaID

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID