Hati-Hati Bukti Transfer Palsu Buatan AI

Ilustrasi bukti transfer palsu/South Agency/Getty Image Signatures
Share

digitalMamaID — Kemudahan dari berkembangkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang makin canggih menghadirkan tantangan baru. Salah satunya adalah penyalahgunaan AI untuk membuat bukti transfer palsu yang tampak sangat meyakinkan.

Soal bukti transfer palsu yang dibuat menggunakan AI ini menjadi perbincangan warganet di media sosial. Bukti transfer palsu itu dibuat untuk melakukan penipuan dengan beberapa modus.

Bukti transfer palsu
Tangkapan layar Facebook Himpunan Teknologi (HIMPUTEK)

Modus penipuan

Ketua Umum Siberkreasi Donny B.U. mengatakan, setidaknya ada dua modus penipuan dengan menggunakan bukti transfer palsu ini. Pertama, modus kebanyakan transfer. Pelaku mengaku telah mengirim sejumlah uang dengan nominal melebihi yang seharusnya sehingga meminta kelebihan transfer dikirim balik segera. Modus lainnya ialah pelaku menginformasikan telah mengirim uang untuk pembelian dan meminta agar barang segera dikirim.

Modus penipuan seperti ini menyasar masyarakat yang aktif melakukan jual beli online juga transaksi lainnya. Masyarakat perlu mewaspadai adanya risiko penipuan menggunakan AI. Dalam hal transaksi keuangan, Donny mengingatkan untuk selalu memeriksa kembali setiap transaksi. “Selalu cek saldo atau transaksi jika ada informasi duit masuk ataupun keluar,” katanya, Jumat, 11 April 2025.

Meskipun cara itu juga tidak mudah bagi semua orang. Masih ada kendala literasi digital yang belum memadai, rekening tidak dipegang langsung, ataupun kendala di jaringan internet, gawai, dan sebagainya.

Bagaimana penipuan bukti transaksi palsu ini terjadi?

Pelaku penipuan kini menggunakan alat berbasis AI untuk menghasilkan gambar atau dokumen bukti transfer yang terlihat resmi. Dengan tampilan yang mirip dengan aplikasi mobile banking asli, banyak orang tertipu karena mengira dana sudah benar-benar ditransfer, padahal sebenarnya tidak ada transaksi yang terjadi.

Tidak butuh skill desain tingkat tinggi. Cukup memberi perintah kepada AI dengan prompt yang detail, termasuk data seperti nama penerima, jumlah transfer, dan tanggal, serta memberi contoh dari bukti transfer yang asli, lalu AI akan menghasilkan bukti transfer yang tampak sah hanya dalam hitungan detik.

Donny membuktikan sendiri bagaimana AI bisa membuat bukti transfer yang nyaris identik. Jika tidak diperhatikan secara teliti, penerima bukti transfer akan dengan mudah meyakini telah menerima uang.

Bukti transfer palsu
Gambar milik Donny B.U.

Mengapa ini berbahaya?

    • Mengancam aktivitas transaksi online: Pembeli mengirim “bukti transfer” palsu ke penjual, padahal uang belum benar-benar masuk. Para pelaku UMKM bisa jadi sasaran aksi penipuan ini.
    • Meyakinkan korban: bukti transfer lazim menjadi alat yang dipercaya oleh penerima dana bahwa telah terjadi transaksi. Akan tetapi, kini pelaku bisa membuat bukti transfer yang meyakinkan dengan menggunakan AI. Jika tidak teliti, banyak orang bisa jadi korban
    • Merusak kepercayaan: Penipuan seperti ini bisa merusak kredibilitas transaksi digital. Hal ini bisa mengancam aktivitas UMKM, komunitas, bahkan donasi sosial.

Bagaimana agar tidak tertipu?

Agar terhindar dari penipuan bukti transfer palsu, Donny memberi lima tips yang bisa Mama lakukan.

    1. Cek mutasi rekening langsung. Jangan percaya gambar bukti transfer, selalu cek saldo atau mutasi di aplikasi resmi.
    2. Waspadai transfer mendesak. Hindari terburu-buru percaya bukti transfer, apalagi jika disertasi desakan.
    3. Perhatikan detail bukti. Amati apakah ada typo, font yang aneh, blur, atau logo bank yang tampak palsu pada bukti transfer.
    4. Cek kesesuaian nominal. Pastikan jumlah uang yang masuk sesuai dengan yang ada pada bukti transfer.
    5. Gunakan pembayaran aman. Pilih sistem pembayaran dengan escrow atau rekening bersama untuk keamanan transaksi.
Cegah penipuan bukti transfer palsu buatan AI
Sumber: Siberkreasi

Kasus ini menjadi pengingat bahwa literasi digital bukan hanya soal bisa pakai teknologi, tapi juga soal memahami risikonya. AI bisa mempermudah hidup kita, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk merugikan orang lain jika jatuh ke tangan yang salah. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID