digitalMamaID – BandungBergerak berkolaborasi dengan Bunga di Tembok membuka untuk publik sebuah perpustakaan independen berbasis komunitas mulai Sabtu, 16 November 2024 sore. Mama bisa menyewa rak buku juga, loh!
Beralamat di Jalan Pasirluyu Timur Nomor 117A Kota Bandung, Perpustakaan Bunga di Tembok memiliki koleksi lebih dari 4 ribu judul buku beragam topik, mulai dari jurnalisme, sastra, sosial, demokrasi, hingga buku-buku tentang Bandung. Semua koleksi ini bisa dibaca secara gratis.
Sejak awal Bunga di Tembok dirintis sebagai sebuah perpustakaan yang melibatkan komunitas. Lewat konsep Sewa Rak, siapa pun bisa menitipkan buku-buku koleksinya untuk disimpan di perpustakaan dalam jangka waktu tertentu sehingga bisa dibaca oleh orang lain secara gratis. Saat ini tersedia lebih dari 20 rak untuk disewa baik oleh perorangan maupun komunitas.
Inisiator Perpustakaan BdT Tri Joko Her Riadi mengakui, konsep Sewa Rak ini ‘sedikit gila’. Mereka yang mau meminjamkan buku koleksinya ke orang lain justru diharuskan membayar sewa rak. Namun saat ini sudah bergabung lebih dari 50 orang di grup percakapan WhatsApp Komunitas Sewa Rak ini.
“Kami sudah dua kali bertemu. Satu kali online dan satu kali offline. Kawan-kawan ternyata antusias menyambut konsep Sewa Rak ini. Bahkan banyak ide dan usulan baru yang bermunculan. Ya sudah, kita jalan saja,” kata Joko yang juga adalah pemimpin redaksi BandungBergerak lewat siaran pers, Jumat, 15 November 2024.
Sebagian besar koleksi Perpustakaan BdT bersumber dari buku-buku koleksi pribadi Joko yang sudah dikumpulkan sejak masa kuliah. Tiga minat besar yang kemudian terlihat dalam judul-judul yang tersedia adalah jurnalisme, sastra, dan Bandung.
Kristining Seva, pengajar di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, memutuskan untuk segera bergabung menjadi penyewa rak buku di Perpustakaan BdT begitu mendengar informasinya. Puluhan buku dia titipkan untuk jangka satu tahun sekaligus. Baginya, konsep unik Sewa Rak memperpanjang umur buku yang mungkin sudah habis terbaca oleh pemiliknya.
“Masa depan buku memberi perpanjangan pengetahuan bagi pembaca lainnya. Dengan kata lain, buku-buku tersebut secara tak langsung menyambung tautan pengetahuan yang mungkin hilang dari hidup si pembaca,” tuturnya.
Reita Ariyanti, editor dan penerjemah, menjadi penyewa pertama rak di perpustakaan Bunga di Tembok. Dia mengaku senang bisa melibatkan diri dan mendukung inisiasi teman-teman terkait literasi.
“Sebagai pembaca, ada keinginan untuk supaya orang-orang lain juga merasakan kesenangan yang saya dapatkan ketika membaca sebuah kisah. Buku-buku yang saya simpan di BdT semuanya benar-benar saya nikmati proses membacanya, menerjemahkannya, mengeditnya. Kesenangan itu yang ingin saya coba bagi dengan ikut program sewa rak ini,” tuturnya.
Rere berharap agar Perpustakaan BdT menjadi pilihan orang-orang yang ingin membaca buku secara gratis dengan begitu banyak variasi bacaan.
“Saya bayangkan BdT bisa menjadi tempat bagi pembaca-pembaca untuk saling bertemu, bertukar pikiran, berjejaring, bahkan bisa ikut numpang bekerja juga, sambil ngopi dan nyemil,” katanya.
Dukungan terhadap konsep sewa rak Perpustakaan BdT juga datang dari kawan-kawan komunitas. Kumbang Book Club, komunitas orang-orang muda yang aktif berkegiatan sejak 2022, menitipkan buku koleksi.
“Rak komunitas di perpustakaan Bunga di Tembok adalah ide luar biasa yang bikin saya antusias banget untuk ikut mendukungnya. Saya ingin teman-teman lain bisa juga menikmati bacaan seru melalui buku-buku tersebut,” tutur Dinda Sudiana, pendiri Kumbang Book Club.
Selain menyediakan buku untuk dibaca secara gratis, Perpustakaan Bunga di Tembok juga diniatkan sebagai ruang publik tempat komunitas bertemu dan berdiskusi. Setiap Sabtu Sore ada obrolan rutin tentang berbagai topik di perpustkaaan. Ke depan, akan hadir juga layanan pelatihan-pelatihan.
Yang juga dibayangkan terjadi di waktu-waktu tak lama lagiadalah kerja pengarsipan, terutama terkait dua topik, yakni Jurnalisme dan Bandung.
Setiap orang dan komunitas dapat mengambil peran untuk mendukung keberlangsungan layanan Perpustakaan Bunga di Tembok ini, salah satunya dengan mengikuti gerakan Sewa Rak. Komunitas ini sangatlah terbuka. Percakapan tentang gerakan ini dapat diikuti dengan bergabung ke dalam grup WhatsApp di bit.ly/SewaRakBdT.
Untuk diketahui, nama “Bunga di Tembok” diambil dari puisi legendaris Wiji Thukul “Bunga dan Tembok”.
digitalMamaID menyewa satu rak yang berisi koleksi buku terkait literasi digital yang bisa Mama baca. Untuk memperoleh informasi lebih jauh tentang Bunga di Tembok, silakan mengunjungi akun Instagram @bungaditembokatau datang langsung ke Jl. Pasirluyu Timur 117A Bandung. [*]