digitalmamaID – Friendster akan kembali! Begitu yang sempat ramai diperbincangkan netizen di banyak media sosial sejak akhir Januari lalu. Wah, jadi nostalgia era Frienster ya, Mama!
Dalam situs resminya, Friendster memang mengumumkan akan kembali, namun belum ada tanggal resmi kapan pionir media sosial ini akan mengudara. Friendster yang popular di era 2000-an ini membawa banyak nostalgia bagi generasi milenial. Friendster diklaim sebagai pionir media sosial sebelum kehadiran MySpace, Twitter, dan Facebook. Pada era itu, kemunculan media sosial saat teknologi dan internet mulai berkembang mengubah cara kita berinteraksi secara daring. Meskipun telah lama menghilang dari peredaran, Friendster meninggalkan jejak berharga dalam sejarah perkembangan media sosial.
Friendster didirikan oleh Jonathan Abrams pada tahun 2002. Friendster menjadi salah satu media sosial pertama yang memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan teman-teman, berbagi foto, dan membangun jaringan sosial mereka secara daring. Pada eranya, Friendster memiliki 8,2 juta pengguna terdaftar. Namun, tahun 2011 Friendster mulai ditinggal penggunanya hingga bersisa 1,2 juta pengguna. Friendster saat itu beralih menjadi situs game online.
Fitur unggulan
Bagi Generasi Milenial, Friendster seperti pintu ke masa lalu. Media sosial yang digunakan pada saat itu masih terasa mahal karena koneksi internet belum semudah seperti hari ini. Mungkin Mama mengalami juga saat harus pergi ke warung internet demi mendapat koneksi internet. Bahkan, ada yang rela berlama-lama di sekolah demi bisa online.
Apakah Mama masih ingat fitur-fitur unggulan milik Friendster? Berikut beberapa fitur yang bisa bikin Mama nostalgia!
Friend List
Fitur utama Friendster adalah Friends List yang memungkinkan pengguna untuk menambahkan teman-teman mereka dalam daftar pertemanan. Profil pengguna dirancang dengan gaya pribadi, mencakup informasi tentang minat, pekerjaan, dan status hubungan. Kehadiran Friendster memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, memberikan rasa keakraban yang sulit dicapai oleh media sosial masa kini.
Testimonial
Salah satu daya tarik utama Friendster adalah konsep Testimonial atau yang dulu dikenal dengan “testi”. Fitur ini memungkinkan teman-teman dapat meninggalkan pesan atau rekomendasi di profil pengguna. Dulu menjadi hal lumrah sesama teman di Friendster saling meminta untuk mengisi testimoni. Mungkin Mama juga pernah melakukannya juga, ya! Pada saat itu, kepopuleran sebuah akun bisa dilihat dari banyaknya yang memberi testimoni di laman, jadi banyak yang berlomba memperbanyak testimoninya.
Surfing
Friendster juga mempopulerkan konsep Surfing. Pengguna dapat menjelajahi profil teman-teman mereka, membuka jaringan sosial yang lebih luas.
Who’s viewed me
Apakah saat Friendster booming Mama sedang sekolah atau kuliah? Maka biasanya fitur Who’s viewed me menjadi yang sangat popular bagi mereka yang sedang naksir dengan teman. Atau kita jadi bisa tahu siapa saja yang kepo dengan akun kita. Seru sekali sekaligus bikin deg-degan, ya!
Kustomisasi profil
Fitur yang sangat unik dari Friendster yakni kustomisasi profil. Ini yang memuat tampilannya mirip dengan blog pribadi. Walaupun caranya rumit karena harus memasukkan kode HTML, tapi itulah serunya. Bahkan kita bisa memasukkan lagu untuk menjadi backsound profil.
Berubah haluan
Namun, seperti halnya evolusi teknologi, Friendster juga mengalami tantangan. Dalam beberapa tahun, munculnya platform sosial media lain seperti MySpace dan kemudian Facebook, menyebabkan pengguna Friendster berpindah ke platform baru yang menawarkan fitur-fitur yang lebih canggih. Pada tahun 2011, Friendster resmi menutup layanan media sosialnya dan mencoba peruntungan menjadi platform game online.
Meskipun Friendster tidak lagi beroperasi, kenangan akan platform ini tetap hidup dalam ingatan banyak orang. Friendster membawa kita pada fase awal eksplorasi dunia sosial media, di mana segalanya terasa lebih sederhana dan otentik. Kehadirannya menciptakan fondasi bagi perkembangan media sosial modern, mengajarkan kita betapa berharganya konektivitas dan interaksi manusia melalui internet.
Sebagai sebuah ikon nostalgia, Friendster tetap dikenang sebagai tempat pertama di mana banyak dari kita merasakan sensasi berbagi momen, membuat teman baru, dan merajut jaringan sosial daring. Meskipun Friendster telah menghilang dari dunia maya, pengaruhnya masih terasa dalam desain dan fitur-fitur sosial media yang kita kenal saat ini.
Lalu, kira-kira apa gebrakan Friendster saat comeback nanti? Apakah fitur unggulannya akan tetap ada? Mari kita nantikan kembalinya Friendster sambil nostalgia! [*]