digitalMamaID – Mungkin Mama bertanya-tanya, mengapa seseorang bisa “ringan jari”. Begitu mudahnya berbicara buruk, penuh prasangka, bahkan tak segan melemparkan kata-kata yang sungguh menyakitkan di kolom komentar media sosial. Hal itu bisa terjadi karena tidak adanya pemahaman soal netiket dasar saat berkomunikasi di dunia maya.
Netiket diambil dari bahasa Inggris yaitu Netiquette yang merupakan gabungan dari kata Internet dan Etiquette. Netiket merupakan etika atau standar perilaku yang sopan dan pantas untuk berkomunikasi dalam internet.
Etika ini bukanlah aturan yang mengikat secara hukum. Meski begitu, sangat dianjurkan untuk diterapkan sehari-hari saat berkomunikasi di dunia maya.
Ketika berkomunikasi melalui internet, ingatlah bahwa Mama sedang terhubung dengan seseorang secara online. Bukan sekadar berkontak dengan komputer atau ponsel saja. Berkomunikasi di dunia maya juga memerlukan etika, sama halnya di dunia nyata. Oleh karena itu, netiket penting untuk mengurangi konsekuensi yang merugikan.
12 Netiket berkomunikasi di dunia maya
Berikut adalah 12 netiket dasar yang bisa jadi panduan Mama ikuti saat berkomunikasi online yang disarikan dari Kaspersky:
1. Ikuti aturan berkomunikasi di dunia nyata
Cobalah untuk menerapkan aturan berkomunikasi ketika berkomunakasi melalui internet. Pendeknya, apa yang tidak boleh dikatakan di dunia nyata, juga tidak boleh disampaikan di dunia maya. Komunikasi secara online bukan berarti boleh berlaku tidak sopan. Contohnya, menahan diri dari menghina, memprovokasi, mengancam atau menghina orang lain. Hormati perbedaan pendapat dan ungkapkan kritik yang membangun. Ingatlah bahwa Mama dapat dituntut karena menghina orang secara online.
2. Pikirkan seseorang di balik layar
Ketika menulis sebuah pesan, pikirkan orang yang berada di belakang komputer saat kita menulis pesan. Mama tidak sedang berkomunikasi dengan mesin, tetapi dengan orang sungguhan. Kita juga perlu pertimbangkan apa dan bagaimana menulis sebuah pesan tersebut. Karena apa yang kita tulis di internet tidak akan hilang.
3. Menunjukkan sisi terbaik kita secara online
Saat berbicara dengan seseorang secara langsung, tidak ada anonimitas seperti saat berkomunikasi online. Seringkali mereka yang berlindung dibalik akun anonim bertindak kasar secara online, misalnya, jika tidak sependapat dengan mereka.
Pastikan untuk menampilkan diri terbaik kita secara online. Bahkan jika tidak sependapat, bersikaplah ramah dan hormat. Rasa hormat, sopan santun, dan profesionalisme adalah ciri-ciri netiket yang baik.
Hindari menulis pesan sepenuhnya dengan huruf kapital. Karena menggunakan huruf kapital secara online itu tidak sopan dan dianggap berteriak.
4. Baca dahulu sebelum bertanya
Jika memiliki pertanyaan tentang sesuatu, luangkan waktu untuk membaca dengan cermat mengenai diskusi hal tersebut terlebih dahulu. Ada kemungkinan besar seseorang telah menjawab pertanyaan Mama. Jika Mama menulis pertanyaan yang sudah ditanyakan, ini akan menunjukkan bahwa Mama kurang memperhatikan percakapan.
Ingatlah bahwa percakapan online dapat terjadi dengan sangat cepat. Oleh karena itu penting untuk mengumpulkan semua informasi sebelum menjawab atau mengajukan pertanyaan.
5. Perhatikan penggunaan tata bahasa dan tata baca
Ketika menulis pesan, luangkan waktu untuk memeriksa tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar. Orang lain bisa sangat frustasi jika mereka harus menguraikan kalimat yang ditulis dengan buruk. Selain itu, tata bahasa yang buruk dapat mengubah makna sebenarnya dari pesan tersebut.
Tata bahasa, ejaan, dan tanda baca menjadi sangat penting saat menulis email atau korespondensi lain yang diserahkan kepada kolega atau atasan. Jika Mama merasa memiliki kelemahan dalam tata bahasa dan ejaan, jangan berkecil hati. Mama bisa menggunakan alat bantu ejaan sebelum mengirim pesan.
6. Menghormati privasi orang lain
Aturan ini harus diikuti tidak hanya dalam penggunaan komunikasi online sehari-hari, tetapi juga di tempat kerja. Jangan hanya meneruskan informasi tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin dari pengirim aslinya. Saat mengirim email pribadi ke banyak penerima, gunakan BCC (blind carbon copy) karena banyak orang yang tidak suka jika nama dan alamat email mereka diteruskan ke orang yang tidak mereka kenal.
Aturan ini juga berlaku ketika mengunggah dan membagikan foto atau video yang memperlihatkan orang lain. Sebelum membagikannya, pastikan untuk mendapat izin dari orang yang bersangkutan.
7. Menghormati waktu dan bandwidth orang lain
Kita hidup di dunia yang sangat cepat. Dalam hitungan detik, informasi dapat disampaikan kepada orang yang berbeda di mana saja di dunia. Namun demikian, bandwidth, yaitu kapasitas informasi kabel dan saluran, terbatas. Pikirkan penerimaan informasi yang terbatas ini ketika mengirim pesan ke seseorang. Tidak ada yang mau membuang waktu untuk membaca pesan penuh basa basi. Pertimbangkan juga siapa yang benar-benar perlu menerima pesan.
8. Maafkan kesalahan orang lain
Setiap orang di internet pernah menjadi pemula yang bisa membuat kesalahan. Dalam komunikasi online, ini bisa berupa kurangnya etiket atau tata krama.
Seringkali ini adalah kesalahan ejaan, pertanyaan atau jawaban yang terlalu panjang. Jika itu hanya kesalahan kecil, yang terbaik adalah tidak bereaksi sama sekali. Jika terjadi kesalahan besar, maka yang terbaik adalah memberitahukannya kepada orang tersebut melalui pesan pribadi.
9. Jangan menyalahgunakan kekuasaan
Seperti dalam kehidupan nyata, beberapa orang memiliki lebih banyak otoritas online daripada yang lain. Mama tidak memiliki hak untuk menyalahgunakan otoritas jika itu lebih besar dari orang lain. Contohnya, hindari memata-matai rekan kerja atau peserta obrolan, membaca email rahasia atau mempelajari skala gaji perusahaan.
10. Kendalikan emosi
Pesan yang secara agresif mengkritik atau menyerang seseorang secara pribadi dapat memancig emosi. Kita harus menghindari terlibat dalam percakapan seperti itu. Ingatlah selalu bahwa Mama harus memperlakukan orang sebagaimana ingin diperlakukan. Netiket melarang penggunaan kata-kata kotor.
Ingatlah bahwa Mama dapat menghadapi konsekuensi hukum jika membuat ancaman atau cercaan secara online. Untuk alasan ini, tolak untuk mengatakan hal-hal seperti itu, terutama selama perdebatan yang menegangkan. Jadilah teladan dalam perilaku online sebagai gantinya.
11. Tahu menempatkan diri
Di internet, situs web yang berbeda memiliki definisi netiket yang berbeda-beda. Contohnya, menyebar gosip cukup bisa diterima di grup diskusi TV. Tapi, kita akan segera kehilangan dukungan jika melakukan ini dalam suasana debat yang serius. Untuk itu, mengetahui platform apa yang Mama gunakan untuk online sangat penting.
Ini menyiratkan bahwa Mama harus melihat sekeliling dan membiasakan diri dengan lingkungan jika berada di tempat baru. Pahami bagaimana individu lain berinteraksi satu sama lain di bagian dunia maya ini dan belajar beradaptasi dengan mereka.
12. Cara menghadapi ujaran kebencian
Ujaran kebencian di internet menjadi masalah yang semakin meningkat, terutama di media sosial. Ketika mendapat ujaran kebencian Mama, harus melaporkannya ke situs web tersebut. Akan ada opsi untuk melaporkan postingan langsung di media sosial. Penyedia berkewajiban secara hukum untuk menghapus konten yang terbukti ilegal dalam waktu 24 jam.
Selain itu, Mama dapat secara aktif mendekati dan mencoba untuk mengedukasi para pelakunya. Dianjurkan untuk menanyakan “fakta” yang dituduhkan dan arahkan diskusi ke arah yang lebih positif. Namun, dalam situasi apa pun Mama tidak boleh bereaksi dengan kebencian atau hinaan karena Mama juga harus bertanggungjawab akan hal tersebut.
Mama bisa mengamalkan netiket ini setiap kali berkomunikasi secara online. Jika semua netizen mengamalkannya, prediket netizen Indonesia paling tidak sopan bisa hilang!
2 thoughts on “12 Netiket Dasar Saat Berkomunikasi di Dunia Maya”
Pingback: Makalah Prinsip Netiket/Nettiquette dan aturannya – Daffa Noorfridan
Pingback: Netiket untuk Anak Agar Aman Berselancar di Dunia Maya