Memberikan Handphone untuk Anak, Belajar dari Kimbab Family

Share

Foto: Instagram/kimbabfamily.official

Siapa yang sering menonton Kimbab Family? Pasangan multikultural Korea-Indonesia -Mama Gina dan Appa Jay dengan 3 anak yang lucu-lucu dan pintar- ini tidak hanya sering bikin kangen, tetapi juga banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Salah satunya saat mereka memberikan handphone untuk anak.

Kali ini, si sulung Suji merayakan ulang tahunnya yang ke-9. Di vlog Kimbab Family dua minggu lalu, Mama Gina dan Appa Jay curhat kepada keluarga onlinenya tentang rencana mereka memberi hadiah ulang tahun handphone untuk Suji. Namun, mereka tampak ragu dan khawatir akan keputusan besar tersebut. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya mereka jadi juga memberikan handphone untuk anaknya.

Bagi Mama yang juga berencana mulai memberikan handphone untuk anak, ada beberapa pelajaran yang bisa kita contoh dari Kimbab Family ini. Apa saja itu?

Pertimbangan yang matang

Mama Gina dan Appa Jay sudah membahas soal rencana ini selama satu tahun. Ada beberapa situasi yang membuat mereka mulai berpikir inilah saat yang tepat untuk memberikan handphone untuk Suji. Misalnya ketika mereka terlambat menjembut Suji di sekolah. “Biasanya pinjam handphone guru,” kata Mama Gina.

Menurut Mama Gina dan Appa Jay, akan lebih baik jika mereka bisa menghubungi anaknya langsung saat terlambat menjemput. Itu sebabnya, sejak setahun lalu mereka mulai mendiskusikan rencana ini. Meskipun sampai hari menyerahkan handphone itu, Mama Gina dan Appa Jay tidak sepenuhnya siap, masih saja khawatir.

Tanyakan pendapat anak

Pendapat anak penting juga untuk didengar. Appa Jay sudah bertanya sebelumnya ke Suji, apakah ia menginginkan handphone sendiri? Apalagi ia juga melihat teman-temannya sudah ada yang punya handphone sendiri. “Kalau ditanya jawabnya enggak, sedikit mau karena melihat teman-temannya punya handphone,” kata Appa Jay.

Ia juga menanyakan seberapa banyak temannya yang punya handphone. Menurut Suji, baru separuh teman-temannya yang memilikinya.

Sepakati aturan

Mama Gina dan Appa Jay sepakat untuk membuat sejumlah aturan. Handphone hanya digunakan untuk telepon dan berkirim pesan. Fungsi internet tidak diberikan dulu. Hal ini karena alasan utama memberikan handphone untuk memudahkan komunikasi.
Handphone itu diberikan kepada Suji saat ia berada di sekolah atau di luar rumah. Sedangkan saat di rumah, handphone diserahkan kembali kepada orangtua. Dengan begitu, Suji tetap akan bermain bersama adik-adik dan tidak menyendiri asik dengan gadgetnya.

Semua aturan itu disampaikan kepada anak dengan komunikasi yang baik. Anak memahami mengapa aturan itu dibuat. Appa Jay mengatakan, di handphone itu ada hal baik dan ada hal tidak baik yang bisa terjadi. Oleh karena itu Suji perlu mengikuti aturan itu.

Tidak harus handphone baru

Mama Gina dan Appa Jay tidak memberikan handphone baru untuk anaknya. Handphone untuk Suji ternyata sebelumnya milik Mama Gina yang kondisinya masih bagus dan sudah dibersihkan. Mereka hanya memasang casing baru yang lebih cocok untuk Suji.

Meski handphone bekas, Suji tetap bahagia saat menerimanya. Ia tetap antusias karena punya handphone sendiri.

Evaluasi bersama

Mama Gina dan Appa Jay mengevaluasi perubahan yang terjadi setelah Suji memiliki handphone sendiri. Ini sangat penting untuk melihat apakah hal-hal yang dikhawatirkan terjadi, apakah ada pelanggaran aturan, orangtua jadi bisa menilai apakah keputusan memberikan handphone untuk anak ini sudah tepat.

Menurut Appa Jay, pada 2-3 hari pertama, Suji sangat antusias. Dia mengambil banyak foto, mencoba melakukan banyak panggilan dan berkirim pesan. Setelah itu, ketertarikannya menurun karena akses yang diberikan Mama dan Appa nya saat ini sebatas itu saja. Sehingga Suji tetap mau bermain dengan adik-adiknya.

Kekhawatiran adik-adiknya jadi menginginkan handphone juga ternyata tidak terjadi. Adik-adiknya masih cuek dengan handphone.

Sementara ini Mama Gina dan Appa Jay bisa bernapas lega. Apa yang dikahwatirkan tidak terjadi. Ada satu pesan menarik yang disampaikan Kimbab Family kesayangan keluarga online. “Daripada melarang sama sekali, lebih baik mengajarkannya memakai dengan baik,” kata Appa Jay.

Sulit membendung paparan teknologi di tengah era digital yang semakin berkembang. Orangtua sangat wajar jika khawatir. Keputusan untuk mendampingi dan mengajarkan anak memanfaatkan teknologi dengan baik akan membantu anak melewati era digital yang terus bergerak ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID