Dengan kamera di genggaman tangan, sangat mudah bagi kita untuk mengabadikan setiap momen yang kita anggap berharga. Di lain sisi, kemudahan juga bisa menimbulkan masalah baru. Ribuan foto yang tercecer di berbagai perangkat dan album yang bercampur aduk membuat momen-momen berharga itu seakan hilang di tengah kekacauan. Bagaimana agar koleksi foto kita tak hanya menjadi tumpukan file yang berserakan? Berikut beberapa tips merapikan koleksi foto digital yang layak Mama coba.
Buat koleksi yang bermakna
Foto-foto yang kita ambil tentu tidak hanya dimaksudkan untuk disimpan begitu saja di perangkat. Mereka hadir untuk kita nikmati kenangan-kenangan di dalamnya. Membuat koleksi spesial yang bermakna khusus akan membuat kita lebih tergerak untuk membuka lagi koleksi foto kita. Beberapa contoh koleksi khusus yang bisa kita buat sebagai album misalnya:
- Liburan ke Bali 2019
- Si Kakak dari tahun ke tahun
- Momen bersama kakek nenek
- Karya dapurku 2020
Untuk setiap koleksi, pilih beberapa foto terbaik untuk dimasukkan ke dalamnya.
Jangan takut menghapus
Duh, sayaaang deh mau hapus foto yang ini, senyumnya agak beda sama yang satu lagi.
5-10 tahun lagi, perbedaan yang kecil itu tidak akan banyak lagi artinya. Kita seringkali mengambil belasan foto untuk menemukan “the one“: satu foto yang posenya paling oke, senyumnya paling manis, pencahayaan paling keren, dan sebagainya. Biasakan untuk segera menghapus foto-foto lain yang kurang sempurna segera sesudah mengambil foto agar tidak keburu menumpuk.
Semakin sedikit foto yang kita simpan di koleksi, semakin besar kemungkinan kita akan melihatnya lagi satu per satu sambil menikmati kenangannya di masa depan. Dengan memiliki tujuan yang jelas untuk membuat koleksi bermakna, menghapus foto akan lebih mudah. Kita tinggal menanyakan, layakkah foto yang ini masuk koleksi?
Tentukan tempat penyimpanan utama
Seringkali foto kita tersebar di berbagai perangkat, mulai di laptop, HP, tablet, memory card, hard disk eksternal, dan lainnya. Tentukan salah satu perangkat sebagai tempat penyimpanan utama, misalnya di hard disk eksternal yang baik kualitasnya. Backup secara rutin foto-foto yang ada di perangkat lain ke penyimpanan utama. Dengan demikian kita tidak harus mengorganisir foto berkali-kali melainkan cukup satu kali saja di penyimpanan utama. Pastikan tempat penyimpanan tersebut:
- mudah diakses
- tahan lama – flash disk misalnya akan cepat usang jika sering digunakan sehingga sebaiknya tidak digunakan sebagai penyimpanan utama
- mudah dipindahkan – perangkat apa pun memiliki batas usia dan harus diganti suatu hari nanti
Backup di cloud
Saat ini tersedia berbagai layanan penyimpanan cloud, baik yang gratis maupun berbayar, seperti Google Photos, iCloud, Dropbox, Flickr, IDrive, dan lainnya. Layanan ini umumnya bisa disinkronkan secara otomatis dengan perangkat kita. Menyimpan foto di cloud memungkinkan kita untuk mengaksesnya dari mana saja, relatif aman, dan mudah membagikannya pada orang lain. Sesuaikan kapasitas dengan jumlah dan besarnya koleksi foto kita. Jika layanan gratis sudah tidak mencukupi, barangkali upgrade kapasitas melalui layanan berbayar bisa jadi pilihan.
Gunakan folder
Penggunaan folder secara hierarkis akan membantu kita menemukan foto dengan lebih efisien. Setiap orang memiliki cara kerja yang berbeda, pilih sistem folder yang paling cocok untuk koleksi foto kita. Sistem folder yang bisa dicoba misalnya:
- Kronologis – Folder dikelompokkan berdasar tanggal, Tahun > Bulan > Tanggal/Acara.
- Tema – Folder dikelompokkan berdasarkan tema foto misalnya Foto > Potret > Keluarga atau Foto > Pemandangan > Bunga.
Buat jadwal
Beberes satu kali tidak akan menyelesaikan masalah. Kita perlu menentukan jadwal rutin untuk beberes foto yang tersimpan, menghapus foto yang berkualitas buruk, memindahkannya ke perangkat utama, melakukan backup ke cloud, dan lainnya. Sesuaikan jadwal dengan seberapa banyak dan sering foto bertambah di berbagai perangkat yang kita miliki.
Cetak yang perlu
Mencetak beberapa koleksi foto digital juga bisa kita lakukan untuk mendapat pengalaman yang berbeda saat menikmatinya. Mama bisa mencetak foto dan memajangnya dengan bingkai, menempelnya di album foto, atau bisa pula mencetak buku foto kenangan dengan menambahkan teks pendamping.
Mencetak buku foto bisa jadi alternatif album foto tradisional |
1 thoughts on “Tips Merapikan Koleksi Foto Digital”
Pingback: Digital Decluttering untuk Hidup yang Lebih Bermakna