Gaya Hidup Cashless: Nyaman, Cepat, tapi Benarkah Aman?

Ilustrasi gaya hidup cashless/Foto:Shisuka/Canva Pro
Share

Fenomena ini bukan sekadar gaya hidup modern. Gaya hidup cashless sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat digital. Apalagi buat Mama yang ingin menghemat waktu dan tenaga. Namun, seperti semua perubahan besar, ada manfaat sekaligus risiko yang perlu dipahami.

Gaya hidup cashless adalah kebiasaan menggunakan transaksi digital sebagai pengganti uang fisik. Perkembangan fintech dan kebiasaan baru sejak pandemi membuat metode pembayaran non-tunai melonjak drastis.

Menurut Bank Indonesia, transaksi QRIS hingga 2025 tumbuh pesat seiring meningkatnya penggunaan e-wallet, mobile banking, dan pembayaran digital oleh UMKM, Milenial, hingga Gen Z. BI juga melaporkan bahwa volume transaksi digital payment terus mencetak rekor baru setiap tahunnya. Ini menandakan, Indonesia semakin mantap menuju ekonomi digital.

Kenapa banyak orang beralih ke cashless?

Lebih praktis dan menghemat waktu

Tidak perlu lagi membawa dompet tebal, menyiapkan uang pas, atau menunggu kembalian. UMKM juga diuntungkan karena transaksi lebih cepat dan aman.

Mengurangi risiko uang palsu

Pembayaran digital efektif membantu mengurangi peredaran uang palsu di berbagai daerah. Hal ini juga menjadi fokus pengawasan Bank Indonesia.

Lebih higienis dan memudahkan manajemen keuangan

Semua transaksi tercatat otomatis di aplikasi sehingga Mama bisa lebih mudah melacak pengeluaran harian.

Dengan kata lain, gaya hidup cashless tidak hanya memudahkan, tapi menjadi bagian dari transformasi besar ekonomi digital Indonesia.

Apakah gaya hidup cashless aman?

Meski menawarkan banyak kemudahan, ada risiko digital yang perlu Mama perhatikan. Kasus penipuan online, QR palsu, phishing, hingga kebocoran data masih sering terjadi. Kemudahan bayar sekali tap juga kadang membuat kita lebih konsumtif.

Masalah teknis seperti jaringan lemot atau server error pun bisa jadi tantangan, terutama saat Mama sedang butuh transaksi cepat.

Selain itu, masih ada kelompok masyarakat yang belum punya akses atau belum terbiasa dengan teknologi digital, sehingga muncul kesenjangan digital.

Tips aman dan bijak menjalani gaya hidup cashless

  1. Gunakan aplikasi resmi dan aktifkan verifikasi dua langkah.
    Ini lapisan keamanan penting agar akun Mama tidak mudah dibobol.
  2. Rutin cek riwayat transaksi.
    Supaya Mama bisa cepat mendeteksi aktivitas mencurigakan.
  3. Batasi saldo e-wallet.
    Isi secukupnya saja untuk kebutuhan harian.
  4. Jangan klik tautan mencurigakan atau scan QR dari sumber tidak jelas.
    Banyak penipuan bermodus QR palsu.
  5. Sediakan uang tunai cadangan.
    Penting ketika jaringan bermasalah atau saat harus transaksi darurat.

Gaya hidup cashless memang memudahkan hidup Mama dan terbukti ikut mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Namun, kenyamanan ini perlu diimbangi dengan kewaspadaan, literasi finansial, dan kebiasaan digital yang sehat.

Jadi, Mama termasuk tim cashless total, atau masih nyaman simpan uang tunai untuk jaga-jaga? [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cara ajak anak diskusi soal bahaya online tanpa menghakimi? 

Dapatkan solusi anti-panik untuk mengatasi hoaks, cyberbullying, dan mengatur screen time dalam Panduan Smart Digital Parenting