Meregulasi Screen Time Anak, Lakukan Cara Ini!

Ilustrasi screen time anak/Bukbis Ismet Candra/digitalMamaID
Share

digitalMamaID — Media sosial dan platform digital kini menjadi bagian penting dalam kehidupan anak-anak. Screen time menjadi persoalan bagi orangtua di era digital. Bagaimana meregulasi screen time anak?

Era digital membawa dilema tersendiri bagi orangtua. Di satu sisi, teknologi dapat membantu anak mengikuti perkembangan zaman dan mengakses berbagai sumber belajar. Namun di sisi lain, akses tanpa pendampingan dapat membuat anak terpapar konten yang kurang sesuai dengan usia mereka.

Hal ini bisa memengaruhi perilaku dan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Lalu bagaimana orangtua bisa memastikan pengalaman digital anak tetap positif dan aman?

Mengatur screen time

Dikutip dari Healthy Children, perlu kiat-kiat cerdas mama untuk mengimbangi penggunaan internet, termasuk screen time pada anak-anak. Berikut ini 7 cara mendidik anak di era digital yang dapat Mama coba!

  1. Menerapkan aturan screen time di rumah

    Membuat kesepakatan dengan anak-anak tentang kapan waktu bermain gadget di rumah adalah salah satu cara mendidik anak di era digital. Misalnya, anak diperbolehkan menggunakan gadget setelah mereka makan dan bermain. Hal ini bertujuan mengimbangi kegiatan mereka di dunia nyata.
    Untuk anak yang masih kecil dan belum paham untuk diajak bekerja sama, Mama dapat menerapkan screen time hanya diperbolehkan pada hari minggu.

  2. Tetapkan pengaturan waktu screen time

    Mama perlu menetapkan durasi waktu untuk anak-anak diperbolehkan screen time. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)screen time untuk anak di atas 2 tahun tidak lebih dari 2 jam setiap harinya. Karena semakin banyak waktu yang dihabiskan anak di dunia maya, semakin besar peluang mereka terpapar materi yang tidak sesuai usianya.

  3. Dampingi saat anak menggunakan screen time

    Screen time atau waktu yang digunakan anak untuk menatap layar ponsel, bermain game ataupun menonton televisi sebaiknya didampingi oleh orangtua. Hal ini dilakukan untuk menghindari anak-anak dari mendapatkan informasi yang tidak sesuai. Pada saat mendampingi anak, mama juga dapat aktif bertanya kepada anak misalnya tentang game yang sedang dimainkan. Berikan perhatian penuh pada jawaban anak. Mama dapat menanyakan pertanyaan lanjutan atau bahkan memberikan masukan jika memang game yang dimainkan belum cukup untuk usianya.

  4. Periksa pengaturan

    Saat anak Mama memulai akun media sosial atau video game, atur kontrol orangtua dan pengaturan privasi pada tingkat yang paling aman.  Selanjutnya ajak anak untuk bisa menjaga privasi mereka dan melaporkan jika mendapatkan pesan yang mencurigakan, berniat jahat, ataupun meminta anak untuk melakukan pembelian dalam game.

  5. Telusuri aktivitas anak di dunia maya

    Jika Mama kesulitan mendampingi anak bermain gadget, Mama dapat melihat riwayat tontonan mereka. Mama harus memastikan bahwa anak-anak tidak mengunjungi situs yang tidak sesuai usianya, atau mama juga dapat memblokir situs yang ternyata mengandung unsur kekerasan, pornografi, maupun konten lain yang tidak sesuai untuk anak-anak.

  6. Lakukan diskusi rutin dan terbuka

    Mengajak anak berdiskusi tentang iklan atau konten yang tidak pantas bisa mama lakukan untuk membantu anak-anak memahami mana yang boleh dan tidak boleh dilihat, mana yang nyata dan mana yang diedit.

  7. Hindari menjadikan gadget sebagai senjata ketika anak tengah rewel

    Mendengarkan rengekan hingga tangisan anak setiap hari dan setiap waktu adalah hal yang pasti sangat melelahkan. Tapi menjadikan gadget sebagai senjata untuk membuat anak tenang dan tidak rewel juga bukan cara yang baik, Mama. Karena bisa jadi anak akan kecanduan dan berdampak lebih buruk kedepannya. Jadi, ada kalanya mama harus tega membiarkan anak merasa sedih, marah, bosan, dan kesepian tanpa gadget. Tidak apa-apa, mungkin anak akan semakin rewel dan marah, namun biarkan anak mengenali emosi itu dan biarkan mereka menemukan sendiri cara mengatasinya.

Anak kecanduan gadget

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, sebuah penelitian yang dimuat dalam Jurnal of The International Child Neurology Association, kecanduan pada gadget bisa dialami oleh anak pada usia berapa pun, termasuk anak-anak yang duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Salah satu ciri khas dari anak yang kecanduan gadget yakni hampir tidak pernah bisa melepaskan diri dari gadget. Misalnya, ketika bangun tidur anak akan langsung mencari  gadget mereka, atau ketika makan pandangan anak tidak bisa lepas dari gadget, bahkan anak menolak makan jika tidak sambil screen time.

Ciri lainnya, perilaku anak cenderung menunjukkan kegelisahan jika tidak ada gadget di tangannya, kehilangan minat dan ketertarikan pada dunia luar, hingga mengisolasi diri. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID