Berdasarkan sensus Common Sense Media pada anak berusia 8-18 tahun, penggunaan screen time mereka dapat dikategorikan menjadi empat kelompok berikut ini.
- Konsumsi pasif – menonton televisi/video, mendengarkan musik, membaca
- Konsumsi interaktif – bermain game dan browsing di internet
- Komunikasi – video call dan menggunakan media sosial
- Kreasi konten – menggunakan perangkat untuk menciptakan produk digital seperti membuat karya seni, coding, atau menulis
Prinsip 3K dalam Penggunaan Media
Alih-alih menanyakan berapa jam durasi ideal screen time untuk anak dalam sehari, Mama bisa menggunakan kriteria 3K yang diadaptasi dari prinsip 3C oleh Lisa Guernsey berikut ini untuk mengevaluasi penggunaan media oleh anak, baik melalui televisi, telepon pintar, tablet, maupun laptop.
1. Konten
- Common Sense Media (EN), mengeluarkan rating dan ulasan untuk film, serial televisi, buku, aplikasi, dan game.
- JTREVIEW (ID), mengeluarkan rating dan ulasan untuk film-film yang sedang diputar di bioskop tanah air dengan menilai kesesuaian film untuk empat kategori penonton: kids, teens, youth, dan adults.
- NXG Indonesia (ID), mengeluarkan ulasan untuk beberapa game yang sedang populer (tidak sering diperbarui).
- Apakah media tersebut bersih dari unsur kekerasan, pornografi, perjudian?
- Apakah tokoh atau karakter dalam media tersebut memodelkan perilaku dan kepribadian yang positif?
- Apakah media tersebut didesain untuk memancing pertanyaan, komentar, dan diskusi dalam kehidupan nyata?
- Apakah media tersebut mewadahi anak untuk berkreasi, berimajinasi, atau bereksplorasi?
- Apakah media tersebut mengandung hal positif yang saya cari dari seorang guru bagi anak di sekolah?
Beberapa pertanyaan lainnya dapat Mama temukan di tulisan kami yang lain seputar tips memilih aplikasi untuk anak.
2. Konteks
- Apakah televisi sering dinyalakan meskipun tidak ada yang menontonnya?
- Apakah media digunakan sebagai aktivitas untuk menenangkan anak sebelum tidur?
- Apakah kita sebagai orang tua meluangkan waktu untuk menonton atau bermain bersama anak menggunakan media?
- Apakah ada kesempatan dalam keluarga untuk mendiskusikan apa yang telah anak tonton atau mainkan?
- Apakah ada gawai di meja makan yang mengurangi intensitas percakapan antara anggota keluarga?
- Apakah orang tua menjelaskan aktivitas penggunaan medianya sendiri pada anak?
3. Kondisi Anak
Setiap anak adalah individu yang unik. Misalnya, anak yang cenderung lebih sensitif secara emosional akan memberikan respon yang lebih kuat atas sebuah kisah dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, buku atau film yang cocok untuk satu anak belum tentu cocok untuk anak lainnya. Setiap media bisa menimbulkan efek yang berbeda pada anak.
Beberapa pertanyaan yang dapat Mama ajukan antara lain:
- Apakah setelah menggunakan media tersebut, keterampilan anak dalam hal motorik, bahasa, ataupun sosial meningkat?
- Apakah anak merasa terganggu ketika melihat konten media tersebut?
- Apakah anak terdorong untuk mengucapkan atau mengatakan sesuatu setelah menggunakan media?
- Apakah anak menemukan saluran ekspresi diri lewat media tersebut?
- Apakah anak mengalami bullying dan peer-pressure ataukah mampu menjadikan media tersebut sebagai sarana interaksi sosial yang positif?
- Apakah anak tahu kapan waktunya berhenti?
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, orang tua tentu harus lebih terlibat ketika anak menggunakan perangkat media. Bagaimana caranya?
Keterlibatan Orang Tua dalam Penggunaan Media
- Meluangkan waktu untuk menikmati media bersama-sama. Movie night sekeluarga atau game night bersama ayah, menarik bukan? Jika tidak sempat, setidaknya luangkan waktu untuk bertanya pada anak tentang apa yang telah dibaca, ditonton, dimainkan, atau dibuatnya di perangkat medianya hari ini.
- Mendorong, menekankan, dan menerapkan aturan seputar media balance. Misalnya, di rumah bisa disepakati aturan no gadget saat makan bersama keluarga. (Baca juga: Perjanjian Penggunaan Gawai untuk Keluarga)
- Meneladankan penggunaan media dalam keseharian. Ceritakan hal-hal positif yang biasanya kita lakukan menggunakan perangkat media. Pastikan anak melihat bahwa kita bersedia mematikan perangkat untuk menikmati waktu bersama keluarga. Ketika kita terpaksa harus menggunakan media saat bersama anak, jelaskan pada mereka tentang keperluannya.
- Dorong kreativitas anak. Selain media sosial, ada banyak platform media digital bagi anak untuk menyalurkan bakat dan hobi mereka. Arahkan anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas produktif daripada konsumtif menggunakan perangkat media.
Pingback: Podcast untuk Anak, Sebuah Panduan untuk Orang Tua
Pingback: Ketika Screen Time Lebih Menarik dari Apapun - digitalMamaID
Pingback: Ketika Screen Time Lebih Menarik dari Apapun - navyleTECH