digitalMamaID — Setiap tanggal 8 Maret, dunia merayakan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day/IWD) sebagai momen penting untuk menegaskan kembali komitmen terhadap kesetaraan gender. Hari Perempuan Internasional 2025 mengusung tema “Accelerate Action“, yang mengajak kita semua untuk mempercepat langkah dalam mewujudkan kesetaraan gender. Tema ini menyoroti urgensi dalam mengatasi hambatan sistemik yang masih menghalangi perempuan, baik di ranah pribadi maupun profesional.
Menurut laporan World Economic Forum, jika kemajuan menuju kesetaraan gender berjalan dengan kecepatan saat ini, dunia baru akan mencapai paritas gender pada tahun 2158, atau sekitar lima generasi dari sekarang. Waktu yang terlalu lama ini menunjukkan bahwa langkah-langkah konkret dan lebih cepat perlu diambil agar kesetaraan gender dapat terwujud lebih awal.
Untuk mempercepat aksi, kita perlu memahami strategi yang sudah terbukti berhasil dan meningkatkan penerapannya. Beberapa langkah yang perlu dilakukan meliputi:
-
- Memberdayakan perempuan secara ekonomi.
- Meningkatkan partisipasi perempuan dalam STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
- Mendorong perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.
- Menyediakan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas bagi perempuan.
- Menciptakan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan perempuan dan anak perempuan.
Realitas perempuan Indonesia dan tantangannya
Di Indonesia, perempuan masih menghadapi berbagai tantangan dalam berbagai aspek kehidupan. Beberapa isu utama yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Ketimpangan dalam dunia kerja
Meskipun jumlah perempuan dalam dunia kerja meningkat, mereka masih menghadapi hambatan seperti ketimpangan upah dan minimnya representasi dalam posisi kepemimpinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata gaji perempuan di Indonesia masih lebih rendah 23% dibanding laki-laki di sektor yang sama.
2. Kekerasan terhadap perempuan
Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) 2024 menunjukkan bahwa 1 dari 3 perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual sepanjang hidupnya. Keberadaan undang-undang perlindungan perempuan memang sudah ada, namun implementasi yang lebih tegas serta dukungan terhadap organisasi yang menangani kasus kekerasan sangat diperlukan.
3. Akses terbatas terhadap pendidikan dan teknologi
Meskipun angka partisipasi sekolah perempuan sudah meningkat, akses terhadap pendidikan tinggi dan dunia teknologi masih terbatas. Perempuan masih jarang terlibat dalam bidang STEM, padahal sektor ini merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi masa depan.
4. Beban ganda perempuan dalam keluarga
Mayoritas perempuan Indonesia masih dihadapkan pada beban ganda, yaitu bekerja sekaligus bertanggung jawab atas urusan rumah tangga. Menurut survei UN Women, perempuan menghabiskan lebih dari tiga kali lipat waktu dibanding laki-laki dalam pekerjaan rumah tangga dan perawatan anak.
Support the supporters: Mendukung organisasi perempuan
Salah satu langkah utama dalam tema “Accelerate Action” adalah mendukung organisasi yang bergerak dalam pemberdayaan perempuan. Hari Perempuan Internasional 2025 mendorong penggalangan dana bagi kelompok-kelompok yang telah berjuang untuk hak-hak perempuan dan anak perempuan.
Di Indonesia, beberapa organisasi yang aktif dalam isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan antara lain Komnas Perempuan, yang berperan dalam advokasi hak-hak perempuan dan penanganan kasus kekerasan atau Jaringan Nasional Perempuan Mahardhika, yang memperjuangkan hak pekerja perempuan dan perempuan marjinal, serta kelompok atau komunitas perempuan lainnya.
Bagaimana kita bisa berkontribusi?
Kesetaraan gender bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau organisasi tertentu, tetapi membutuhkan partisipasi semua pihak. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempercepat aksi ini antara lain:
- Menantang stereotip gender di lingkungan sekitar.
- Mendukung kebijakan yang berpihak pada perempuan, seperti kebijakan cuti melahirkan dan upah yang setara.
- Meningkatkan kesadaran akan isu kesetaraan gender melalui media sosial atau diskusi komunitas.
- Mendukung bisnis yang dimiliki oleh perempuan dan berkontribusi pada ekonomi inklusif.
- Mengikuti kampanye IWD 2025, termasuk berpartisipasi dalam gerakan #AccelerateAction di media sosial.
Hari Perempuan Internasional bukan sekadar perayaan, tetapi juga momen refleksi dan aksi nyata. Dengan tema “Accelerate Action,” kita diingatkan bahwa kemajuan kesetaraan gender tidak bisa ditunda lagi. Baik sebagai individu maupun komunitas, kita semua memiliki peran dalam mempercepat terciptanya dunia yang lebih adil bagi perempuan dan anak perempuan.
Mari bersama-sama mempercepat langkah, mendukung para pendukung, dan memastikan bahwa perempuan di Indonesia serta di seluruh dunia mendapatkan hak, kesempatan, dan kekuatan yang setara. [*]