Mendekatkan Sains pada Anak Lewat Mikroskop Lipat

Share

digitalMamaID – Alat-alat optik seperti mikroskop dan teleskop biasanya hanya bisa digunakan oleh anak saat di sekolah atau laboratorium. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan anak saat mereka bisa menjajalnya di rumah. Mikroskop lipat bisa mendekatkan anak dengan sains, lingkungan, dan seni secara bersamaan lho, Mama!

Pada workshop “Natural Wonders: Microscopic Botany World”, anak-anak diajak untuk merangkai mikroskop lipat yang bisa digunakan untuk mengamati berbagai benda kecil di sekitarnya. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Arcolabs bekerja sama dengan Locus Foundation dan didukung oleh Korea Foundation. Workshop digelar di Bandung, 24 Agustus 2024, terdiri dari dua sesi, yaitu untuk anak dan dewasa.

Seniman Syaiful Aulia Garibaldi sebagai penggagas Lokus Foundation mengatakan, akses terhadap alat-alat optik seperti mikroskop dan teleskop ini masih sulit. Sehingga pengamatan yang bisa dilakukan anak-anak sangat terbatas. Inilah yang ingin dijawab dengan mikroskop lipat ini.

“Mikroskop lipat ini lebih sederhana, lebih populer, anak-anak bisa menggunakannya. Tadinya hanya di sekolah saja, sekarang bisa digunakan di rumah,” tutur seniman yang biasa disapa Tepu ini.

Manfaat untuk anak

Pada workshop ini, anak-anak diajak untuk merangkai mikroskop lipat yang terbuat dari kertas tahan air. Meski berukuran kecil, mikroskop ini mampu melakukan perbesaran sampai 140 kali. Mikroskop ini bisa dipakai untuk melihat sampel bagian tumbuhan, serangga, kain, dan obyek lainnya.

Mikroskop lipat ini bisa menjadi sarana untuk mengenalkan bio art kepada anak. Bio art mengkolaborasikan kerja seni dengan biologi.

Anak juga bisa mengenal ilmu botani, yaitu ilmu yang mempelajari struktur tumbuhan. Anak bisa melihat bagian-bagian seperti akar, batang, daun, bunga, dan buah dengan lebih jelas menggunakan mikroskop mini ini.

Interaksi anak dengan lingkungan menggunakan mikroskop lipat, tidak hanya memberi pengetahuan tetapi juga bisa menumbuhkan cara berpikir baru. “Biasanya anak-anak ada yang suka sains, suka matematika, berhitung. Ada lagi yang suka seni karena lebih menyenangkan. Dengan praktik ini, semua bisa digabungkan. Tidak lagi suka seni, suka sains. Dengan botani ini tidak tidak lagi terpisah-pisah, bisa disatukan. banyak hal menarik dalam satu aktivitas,” tuturnya.

Lingkungan dan seni kontemporer

Direktur Korea Foundation Jakarta Hyun Soo Choi mengatakan, lingkungan terus berubah. “Kita perlu memahami lingkungan sekitar kita dan mengambil tindakan tentang cara merawatnya. Seni memberikan cara yang bagus bagi orang dewasa dan anak-anak untuk terhubung dalam pemahaman bersama,” katanya.

Lokakarya ini terhubung dengan kuliah umum yang membahas topik serupa oleh seniman Soyo Lee (Korea) dan Syaiful Aulia Garibaldi (Indonesia) pada 15 Agustus 2024.

Direktur Arcolabs Jeong Ok Jeon menjelaskan, kolaborasi jangka panjang dengan Korea Foundation terletak pada keyakinan bersama akan hubungan mendalam antara seni, sains, dan budaya. “Seni kontemporer dapat mempertanyakan konsep-konsep ilmiah serta menawarkan perspektif baru mengenai interaksi dengan alam, dan kami mengusulkan untuk menyoroti hal tersebut melalui program kuliah umum dan lokakarya,” tuturnya.

Jika Mama ingin menjajal mikroskop lipat sendiri, bisa mendapatkannya secara online di marketplace kesayangan. Mama bisa mencarinya dengan kata kunci: foldscope. Selamat mencoba ya! [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID