digitalMamaID – Bulan Ramadan khas dengan jajanan takjil yang beragam. Setelah seharian menahan haus lapar rasanya ingin sekali menyantap berbagai macam kudapan. Belum lagi sambil iseng scroll-scroll menu diskon cemilan. Eh kok malah jadinya kalap jajan!? Hayo, Mama ada yang begini juga? Ternyata, makanan yang mulanya menarik mata itu malah menjadi sisa konsumsi atau food waste karena tidak termakan. Sudah mubadzir, menumpuk pula di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) bercampur dengan sampah lain juga.
digitalMamaID merangkum beberapa cara untuk mencegah food waste ala Maera Endang Sri Rahayu, seorang content creator yang senang berbagi pengalaman hidup minim sampah. Maera juga merupakan alumni kelas belajar zero waste dari komunitas @belajarzerowaste_id, sebuah komunitas yang bergerak di edukasi hidup minim sampah, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Yuk, cegah food waste!
Apa saja yang bisa Mama lakukan untuk mengurangi potensi sampah rumah tangga food waste dari dapur dan meja makan? Ini dia:
Perbaiki mindset mengenai food waste
Setiap jenis panganan sisa yang terbuang akan menjadi food waste jika tidak dikelola. Untuk itu, metode pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga secara mandiri di rumah bisa menjadi cara untuk mengantisipasinya. Pengolahan sampah sisa makanan tersebut harus dibarengi dengan kesadaran cara berkonsumsi pula. Selalu merasa cukup dan tidak berlebihan. Memiliki rasa bertanggung jawab terhadap sisa konsumsi yang dihasilkan.
Membuat kesepakatan dengan anggota keluarga
Menerapkan aturan yang perlu ditaati bersama tentang konsep “ambil secukupnya dan habiskan”. Hal tersebut juga menjadi salah satu cara mengenalkan anak dan anggota keluarga mengenai cara bersyukur atas pemberian dan bertanggung jawab terhadap makanan yang ada di piring.
Mengukur diri dan kenali kebutuhan konsumsi keluarga
Sebagai penyedia menu masakan di rumah, kepekaan Mama mengenali kesukaan jenis makanan para anggota keluarga sangat penting lho. Ini bisa jadi jurus awal supaya terhindar dari sisa makanan.
Bijak belanja dan masak berkesadaran
Membuat menu masak dan list belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan. Berusaha komitmen dengan list yang telah dibuat tersebut. Jaga mata supaya dompet tetap aman ya, Mama!
Food Preparation
Melakukan persiapan dan penyimpanan bahan makanan di wadah tertentu sesuai jumlah porsi di wadah untuk memasak dalam beberapa hari ke depan. Food preparation membantu penyimpanan bahan makanan menjadi lebih tahan lama juga memungkinkan untuk mengklasifikasikan makanan sesuai menu yang akan diolah sehingga bisa menghemat biaya dan efektifitas waktu memasak.
Memasak menu yang semua anggota keluarga suka
Menjadi koki utama di rumah tentu Mama bisa mengenali menu favorit yang disenangi anak-anak dan suami. Paket menu hemat tersebut dijamin cepat habis dimakan tidak bersisa.
Cek kulkas secara berkala
Rajin-rajin mengecek kulkas bisa bikin Mama mengingat kembali ada bahan apa saja yang masih bisa di masak sebelum belanja bahan baru. Segera masak bahan yang sudah lebih duluan dibeli ya!
Sesuaikan bahan yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka
Di waktu sahur seringkali kita ingin menu yang fresh supaya menambah semangat makan. Saat sahur juga porsi makan biasanya lebih sedikit. Nah, sejak awal Mama bisa memilih bahan sama yang bisa dimasak dua kali untuk berbuka dan sahur. Misal menu tumis bayam untuk berbuka dan sayur bening bayam untuk sahur.
Berbagi dengan tetangga
Menghabiskan makanan lewat jalan silaturahmi pas sekali untuk mengisi Bulan Ramadan ini. Berbagi makanan atau tukar menu dengan tetangga sekitar juga bisa sarana memperkuat hubungan antartetangga. Suasana makin akrab, makanan habis disantap
Mengolah kembali sisa makanan menjadi menu baru
Menjadi garda terdepan dalam urusan perdapuran Mama ditantang untuk lebih kreatif dan inovatif. Mengolah kembali makanan menjadi hidangan baru yang enak bisa juga lho, Mama! Misalnya saja memasak kembali sisa nasi menjadi cemilan cireng atau bakwan. Mama perlu rajin cari referensi menu nih untuk recook.
Komposter dan biopori
Sudah berupaya mencegah potensi sisa makanan, tapi tetap saja ada food waste? Mama tetap bisa mengolah sisa makanan tersebut bermanfaat untuk makhluk lain. Memasukkanya ke dalam komposter atau lubang biopori bisa membantu memberi makanan organisme yang ada di dalam tanah sehingga bisa menutrisi dan menyuburkan tanah tersebut. Hasil komposnya pun nanti juga bisa dipakai untuk menanam tanaman kembali sehingga siklus ekologinya berjalan. Komposter itu banyak sekali jenisnya lho, Mama. Bisa dipelajari, nih!
Limbah makanan untuk hewan peliharaan maupun ternak
Jika Mama atau tetangga memiliki hewan peliharaan atau bahakan peternakan bisa juga memanfaatkan limbah sisa konsumsinya digunakan sebagai pakan ternak. Yeay, ternyata makanan sisa masih bisa dimanfaatkan untuk hewan dan lingkungan ya.
Jadi, kapan Mama mulai mau mencoba lebih bijak terhadap pola konsumsi keluarga supaya tidak lagi menghasilkan food waste? Sekarang yuk! Perlahan, mulai dari diri sendiri. [*]