Animo Bootcamp Kompetensi Digital Tinggi, Tapi Tidak Semua Selesai

Foto dari kiri ke kanan: Chief of Executive Officer BINAR Alamanda Shantika, Chief of Operating Officer BINAR Seto Lareno, dan Chief of Business Development Dita Aisyah
Share

digitalMamaID – Kursus intensif online atau bootcamp untuk menguasai kompetensi digital semakin menarik perhatian banyak kalangan, termasuk perempuan. Akan tetapi, data menunjukkan tidak sedikit pula yang putus di tengah jalan. BINAR, sebuah lembaga pendidikan non-formal mencari tahu penyebab dan sulusinya lewat sebuah riset.

Untuk menjawab persoalan tingkat penyelesaian siswa (student completion rate), BINAR membuat riset yang berjudul Research on Cognitive Load Student yang meng‍ambil studi kasus dari Studi Independen Kampus Merdeka Batch 2. Studi ini melihat sistem kerja otak manusia memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses informasi dalam satu waktu. Agar pembelajaran dapat terserap maksimal, maka metode belajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak membebani kapasitas memori kerja otak manusia.

Riset tersebut kemudian dilanjutkan dengan penelitiab selanjutnya yang bertajuk Cognitive Load in Predicting Online Programming Students’ Completion Rate and Factors that Influence It. Penelitian lanjutan ini melihat bagaimana kapasitas otak berperan dalam memprediksi tingkat siswa me menyelesaikan bootcamp dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Riset ini kemudian diikutsertakan pada acara International Conference on Psychology and Interdisciplinary Behavioral Studies (ICP-IBS) yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Pancasila. Konferensi ini diikuti oleh 432 partisipan yang berasal dari 19 negara dari Asia, Eropa, dan Afrika.‍ Kartika Yuniarti, Alfin Kurnia Bahari dan Filianti dari Academy Research and Development BINAR mempresentasikan riset ini bersama dengan Bill Komansilan dari Waseda International Christian School, Tokyo, Jepang. Tim Academy R&D BINAR berhasil meraih kategori Best-Paper.

Hasil riset

Riset ini menunjukkan, cognitive load memiliki tiga dimensi yaitu intrinsic load, extraneous load, dan germane load. Intrinsic load merupakan beban kognitif intrinsik yang dialami peserta bootcamp bermasalah lebih besar dibandingkan yang tidak bermasalah. Faktor utamanya adalah kepadatan materi di slide presentasi pengajar.

Extraneous load merupakan beban kognitif asing yang dialami siswa bermasalah lebih besar dibandingkan yang tidak bermasalah. Instruksi di slides dan instruksi tugas memiliki kontribusi yang kurang lebih sama terhadap fenomena ini. Sehingga perlu ada perbaikan, seperti penggunaan bahasa yang lebih sederhana‍. Persoalan ini juga bisa disebabkan karena siswa tidak punya pengetahuan awal (prior knowledge).

Germane load ditunjukkan dengan mengontak student support sebagai hal pertama yang paling mungkin dilakukan saat menghadapi kesulitan dalam pembelajaran. Selain itu, student juga berusaha memahami konteks pembelajaran serta meluangkan waktu untuk belajar mandiri.

Sumber Beban Kognitif, Sumber: Sweller (2011; & Mayer (2011)
Sumber Beban Kognitif, Sumber: Sweller (2011; & Mayer (2011)

Faktor yang mempengaruhi tingkat penyelesaian bootcamp kompetensi digital

Ada beberapa alasan yang menyebabkan siswa berhetnti di tengah jalan saat mengikuti bootcamp. Alasannya

Berdasarkan paparan data di atas, ternyata banyak hal yang menyebabkan student tiba-tiba menghilang. Alasan lainnya, seperti:

  • Siswa yang berasal dari luar Pulau Jawa kurang memahami istilah-istilah yang terlalu teknis maupun yang menggunakan bahasa Inggris yang digunakan selama belajar.
  • Kendala jaringan internet menyebabkan kesulitan mengikuti pembelajaran. Rekaman video yang diberikan tidak bisa secara optimal menggantikan proses belajar real-time, terutama sesi tanya-jawab.
  • Motivasi belajar yang keliru membuat siswa tidak memiliki persepsi utuh mengenai proses belajar, sehingga tidak dapat bertahan ketika menghadapi tantangan dalam belajar.
  • Standar konversi SKS yang tidak merata antarperguruan tinggi membuat siswa memiliki beban dan tuntutan belajar yang berbeda-beda. Waktu pelaksanaan yang terlalu padat juga membuat siswa tidak memiliki waktu untuk mengerjakan tugas maupun mengejar ketertinggalan.

Apa solusinya?

Ada beberapa solusi yang bisa dicoba untuk mengatasi angka putus belajar ini. Riset ini merekomendasikan agar lembaga penyelenggara bootcamp pemrograman online harus mempertimbangkan cognitive load student dan desain pedagogis dalam pembelajaran. Langkah ini untuk mengurangi siswa yang berisiko. Selain juga mempromosikan self-regulation dan strategi metakognitif yang juga terbukti memoderasi efeknya.

Jenis kursus (apakah soft-tech atau hard-tech) dan prior knowledge merupakan faktor penentu signifikan yang mempengaruhi extraneous load yang juga harus diperhatikan. Menyematkan elemen interaktivitas, analitik dan/atau gamifikasi berbasis AI serta memilih antarmuka yang ramah pengguna dengan hati-hati adalah solusi yang memungkinkan untuk menghindari extraneous load tinggi yang menghambat pembelajaran.‍

CEO BINAR Alamanda Shantika mengatakan, riset ini dibuat sebagai bentuk kontribusi BINAR untuk menciptakan talenta digital yang selangkah di depan. “Riset yang dilakukan Tim BINAR ini merupakan yang pertama, terlebih pada studi kasus di Indonesia. Sehingga temuannya dapat menginspirasi pelaksanaan kursus intensif online atau bootcamp, khususnya pada course bidang pemrograman agar didapati student completion rate yang tinggi,” katanya melalui siaran pers, 20 Febriari 2023.

Temuan pada riset ini akan digubakan untuk mengembangkan pembelajaran digital yang makin baik. “Riset ini merupakan sumbangsih BINAR pada bidang pendidikan khususnya untuk mencetak lebih banyak talenta digital. Temuan ini akan kami gunakan untuk terus memberikan yang terbaik kepada para student dan partner agar mereka bisa selangkah di depan untuk melakukan peningkatan digital, atau dalam membuat strategi transformasi digital (bagi client B2B dan B2G),” katanya.

Jika Mama berencana mengikuti bootcamp kompetensi digital atau kursus online lainnya, hal-hal ini patut menjadi pertimbangan agar ilmu terserap optimal. Kemudahan mengakses ilmu perlu dibarengi komitmen yang tinggi pula. Sayang dong sudah belajar tapi tidak selesai. Semangat belajar, ya Mama! [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID