Tanya
Anak saya kelas 2 SD, saat ini mogok mengikuti pembelajaran online dari sekolah. Jadwalnya sekolahnya setiap hari 3.5 jam, mencakup doa bersama, olahraga, 2 mata pelajaran, dan 30 menit istirahat. Kalau ditanya mengapa tidak mau sekolah dia menjawab capek, mau nonton TV, atau mau main keluar. Saya yakin dia juga ingin jawab “mau ngegame” tapi tidak pernah disampaikannya karena saya selalu menegurnya jika dia main game di luar jatah waktunya. Apakah memang pembelajaran online bisa menyebabkan anak justru lebih cepat lelah? Bagaimana cara saya mengembalikan motivasi belajarnya di tengah situasi belajar yang tidak ideal saat ini?
Jawab
Terima kasih Mama Dian atas pertanyaan yang diberikan.
Mengikuti pembelajaran secara online bukanlah hal yang mudah apalagi untuk usia tersebut. Pada tahap perkembangan usia tersebut, kemampuan motorik mereka sedang berkembang. Hal ini perlu difasilitasi melalui aktivitas yang menggerakkan anggota badannya. Selain itu, kemampuan fokus dalam kegiatan belajar online juga dapat menjadi kendala, karena ketika anak melakukan pembelajaran online, maka atensi anak akan bekerja lebih karena harus fokus pada tampilan layar dan informasi yang banyak secara bersamaan, sehingga otak menjadi kewalahan dan badan juga bisa mengalami keletihan.
Dari masalah tersebut, ada beberapa hal yang dapat ibu lakukan untuk membantu anak dalam meningkatkan motivasi belajar:
- Buatlah adaptasi dan target belajar yang realistis, sesuai dengan kondisi rumah. Ciptakan suasana belajar yang nyaman untuk anak, misalnya adanya ventilasi yang baik, tempat duduk yang nyaman, dan ruangan yang tidak padat/sesak.
- Pahami kekuatan dan kelemahan anak. Jalin komunikasi dengan guru di sekolah untuk mengetahui kondisi anak dan terapkan metode belajar yang anak sukai dan dalam suasana yang menyenangkan. Misalnya, sambil bermain ajak anak belajar berhitung atau belajar bahasa Indonesia dengan membacakan buku cerita pada anak.
- Pastikan anak melakukan kegiatan lain yang melibatkan dirinya cukup aktif seperti bantu ibu membereskan kamar, membantu ayah mencuci motor, menyiram kembang, dsb. Carilah kegiatan sehari-hari yang sederhana dan hindari penggunaan gadget pada anak.
- Berikanlah pujian pada usaha yang telah dilakukan anak. Pujian atas usaha yang dilakukan, dapat membuat anak untuk lebih termotivasi untuk mengembangkan dirinya dan dalam proses belajar.
Winny Suryania, M.Psi., Psikolog
Psikolog Klinis Anak
Konselor Sekolah Cikal Setu
Punya pertanyaan seputar pengasuhan dan gaya hidup di era digital atau topik lain seputar literasi digital untuk kaum ibu, silakan hubungi kami via email di digitalmamaid[at]gmail[dot]com dengan subyek [Tanya digitalMama]!