digitalMamaID — Setelah sukses digelar di Jakarta, ajang lari amal Run for Equality 2025 yang diinisiasi oleh Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) kini hadir di Bandung. Ratusan peserta dan pendukung dari berbagai latar belakang serta penyandang disabilitas turut berlari dan meramaikan area Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution hari ini, Minggu, 27 Juli 2025. Lari amal ini tidak hanya mendorong gaya hidup sehat, tetapi juga menegaskan pentingnya kesetaraan dan inklusi, khususnya bagi penyandang disabilitas di Indonesia.
Penyandang disabilitas di Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses fasilitas dan layanan yang inklusif dan setara. Tantangan tersebut mencakup aspek aksesibilitas fisik, keterlibatan dalam kehidupan sosial, serta penerimaan dari masyarakat. Padahal Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2023 menunjukkan bahwa sekitar 22,97 juta jiwa atau 8,5 persen populasi Indonesia hidup dengan berbagai ragam disabilitas. Di Kota Bandung, data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat sekitar 8.700 warga merupakan penyandang disabilitas.
“Kami percaya bahwa seluruh lapisan masyarakat perlu mendorong pemenuhan hak teman disabilitas. Melihat antusiasme warga Bandung dalam Run for Equality membuat kami bangga dan yakin bahwa perubahan besar dapat tercipta ketika kita bergerak bersama. Ini bukan sekadar lomba lari, tetapi simbol perjuangan untuk ruang yang setara bagi semua, tanpa memandang kondisi fisik, gender, maupun latar belakang,” ujar Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia.
Bukan slogan
Untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, Plan Indonesia bekerja sama dengan Komisi Nasional Disabilitas (KND) dalam pelaksanaan kegiatan ini. Jonna Aman Damanik, Komisioner KND menekankan, inklusi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekadar slogan.
“Penyandang disabilitas masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari aksesibilitas hingga penerimaan sosial. Melalui Run for Equality, kita menunjukkan bahwa inklusi adalah tanggung jawab bersama yang harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata,“ tegas Jonna.

Run for Equality Bandung turut didukung dan dihadiri oleh Aryatri Benarto selaku Ibu Wali Kota Bandung dan Hadi Purwanto sebagai perwakilan dari Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani. Kehadiran keduanya menjadi bentuk dukungan nyata dari Pemerintah Kota Bandung dan institusi publik dalam mendorong ruang yang lebih ramah dan inklusif bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin dalam kegiatan ini, yang sejalan dengan upaya kota Bandung membangun lingkungan inklusif dan berkelanjutan.
Kepada digitalMamaID, Ayatri mengatakan, anak dengan disabilitas juga makhluk sosial yang perlu bersosialisasi dengan sesama. Ajang yang inklusif memberi kesempatan bagi anak juga orangtuanya untuk berkumpul dan berkegiatan bersama. “Mereka bisa jalan keliling Taman Lalu Lintas di mana mudah-mudahan fasilitas jalanannya mudah-mudahan sudah memadai juga,” katanya.
Ia pun memberi semangat kepada para orangtua yang memiliki anak difabel. “Tetap semangat, harus tetap sehat karena tugas kita adalah mendampingi anak-anak kita sampai insyaallah mereka bisa berdaya dan mandiri,” ujarnya.
Kolaborasi dukung kesetaraan bagi teman disabilitas
Run for Equality Bandung terlaksana melalui kolaborasi bersama dua mitra Plan Indonesia, yaitu Delite Organizer dan Yumaju Coffee. Keduanya memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Plan Indonesia, salah satunya untuk mendorong kesetaraan bagi semua individu, termasuk masyarakat penyandang disabilitas agar bisa beraktivitas dan berkarya di area publik.
Seluruh peserta Run for Equality Bandung juga secara kolektif terlindungi oleh asuransi SalingJaga, sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan dan kenyamanan peserta. Kegiatan ini turut didukung oleh berbagai sponsor seperti Sanga-Sanga, Ghea Resort, dan SalingJaga, yang bersama-sama mendorong semangat kesetaraan, kolaborasi, dan solidaritas dalam kegiatan lari inklusif ini.
Masyarakat dapat turut mendukung gerakan ini melalui penggalangan dana publik di Kitabisa.com/kitasetara2025. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk menghadirkan ruang aman, kegiatan inklusif, serta mendorong partisipasi keluarga dengan anak disabilitas dan pengasuh mereka. Selain itu, sebagian hasil penjualan tiket lari akan disalurkan untuk pengadaan kaki palsu melalui mitra Plan Indonesia, Puspadi Bali, sebagai wujud nyata solidaritas dan aksi inklusif untuk semua. [*]






