digitalMamaID — Mama tentu setuju, pendidikan itu adalah hak semua orang, tanpa terkecuali. Tapi bukan cuma soal hak, pemerintah juga punya kewajiban memastikan setiap warga negaranya mendapatkan pendidikan yang layak dan menyenangkan. Sebab sejatinya, pendidikan bukan sekadar sekolah. Pendidikan adalah fondasi masa depan, baik untuk anak-anak kita maupun untuk negeri ini.
Sayangnya, masih banyak tantangan di dunia pendidikan yang bikin para orangtua harus berpikir ekstra. Salah satunya tentu soal biaya pendidikan yang makin melejit. Padahal, pendidikan seharusnya bisa diakses semua orang. Belum lagi persoalan kualitas guru dan fasilitas sekolah yang belum merata. Ini yang membuat orangtua lebih selektif dalam memilih sekolah terbaik untuk anak.
Pendekatan positif
Naning Pranoto dalam bukunya “Wujudkan Anak Bahagia” mengungkapkan, sejak tahun 2000, sistem pendidikan Finlandia dinilai sebagai yang terbaik di dunia oleh Programme for International Student Assessment (PISA). Tidak cuma itu, warganya pun dikenal sebagai salah satu yang paling bahagia di dunia.
“Sekolah-sekolah di Finlandia dari pra pendidikan dasar hingga pendidikan menengah pertama fokus mendengarkan keinginan murid dan menganggap mereka sebagai rekan diskusi yang setara,” ungkapnya.
Menurut Naning, prinsip ini juga tertuang dalam undang-undang pendidikan mereka. Para guru di sana tidak memberi larangan dengan kata “jangan”, melainkan membungkusnya dengan pendekatan yang positif. Semua perintah kepada siswa dilandasi diskusi, bukan perintah satu arah.
“Inilah perbedaan mencolok pada pendidikan di Finlandia dengan Indonesia yang sarat dengan perintah, bahkan ancaman diberi sanksi ini dan itu. Dampaknya, anak didik ketakutan, stres, dan tentu saja unhappy,” ujarnya.
Waktu belajar
Di buku yang sama, Desiree Luhulima menjelaskan, waktu belajar anak-anak pra-pendidikan dasar di Finlandia hanya empat jam per hari dan lima hari seminggu. Dalam setahun, mereka belajar sekitar 190 hari atau 700 jam. Tahun ajaran dimulai pertengahan Agustus dan berakhir awal Juni. Kurikulumnya pun longgar, karena pendidik dan orangtua diberi otonomi atas kurikulum hingga level tertentu.
“Anak tidak dipacu dengan tes standar atau tes berskala nasional ataupun dibebani dengan pekerjaan rumah. Selain itu, lancar membaca dan menulis bukan yang utama selama pengajaran di pra pendidikan dasar. Anak tidak akan memulai pendidikan dasar sebelum umur mereka genap tujuh tahun,” paparnya.
Desiree menambahkan, pra pendidikan dasar selama satu tahun (pada usia 6 tahun) dan pendidikan dasar selama sembilan tahun (mulai usia 7 tahun) adalah wajib. Setelah itu, anak-anak bisa memilih jalur kejuruan atau sekolah menengah atas yang jadi jalur menuju universitas.
“Pendidikan di universitas berlangsung selama enam tahun. Pemberian pilihan untuk hanya strata 1 (empat tahun). Biaya pendidikan di Finlandia gratis, bahkan semua pelajar sekolah negeri diasuransikan selama berada di sekolah serta dalam perjalanan menuju ke dan/atau pulang dari sekolah,” ucapnya.
Pendidikan usia dini
Di Finlandia, pendidikan anak usia dini termasuk dalam program Early Childhood Education and Care (ECEC) atau dalam bahasa kita, Pendidikan dan Pengasuhan Anak Usia Dini (PPAUD). Di Indonesia, program serupa biasanya gabungan antara tempat penitipan anak dan PAUD.
“Pra pendidikan dasar dilaksanakan berdasarkan kurikulum inti, dasar-dasar rencana pembelajaran pra pendidikan dasar 2014. Ada sedikit perubahan yang dilakukan pada tahun 2015, yang mencakup antara lain hal kesetaraan gender dan kesempatan bagi anak dengan latar belakang bahasa dan kultur yang berbeda (imigran) untuk bergabung di kelas persiapan-peralihan,” ujarnya.
Karena bagian dari PPAUD, maka pra pendidikan dasar diatur dengan sistem dan tujuan yang sama. Setiap anak usia dini, termasuk anak berkebutuhan khusus, punya hak subjektif untuk mendapatkan layanan ini.
“Rata-rata 96% anak diikutsertakan di sentra penyelenggara pra pendidikan dasar. Pada tahun 2015 hanya 2% anak usia 6 tahun yang tidak ikut serta karena ketiadaan penyelenggara pra pendidikan di sentra PPAUD terdekat, ketiadaan bahasa ibu yang sesuai, atau karena sedang bertempat tinggal di luar negeri,” ungkapnya.
Desiree menambahkan, banyak orangtua mengalami kesulitan menjemput anak dari PPAUD swasta kecil saat siang hari. Oleh karena itu, sejak Agustus 2015, keikutsertaan dalam pra pendidikan dasar menjadi wajib agar semua anak memulai pendidikan dari titik awal yang sama.
“Kendati wajib, pra pendidikan dasar boleh dilakukan di rumah (homeschooling) atau di tempat lainnya yang memadai dengan memperhatikan sasaran pembelajaran yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Layanan dan kualitas PPAUD diatur dan menjadi tanggung jawab pemerintah kota/daerah. Pemerintah kota/daerah harus memastikan adanya jumlah tempat penyelenggara PPAUD yang cukup dan memenuhi syarat serta dapat melayani pada jam-jam tertentu sesuai dengan yang dibutuhkan,” ucapnya.
Biaya dan tenaga pengajar
Untuk biayanya, Mama nggak perlu khawatir. “Pra pendidikan dasar tidak dipungut bayaran atau bebas biaya, tetapi jasa pengasuhan jika dipakai akan dikenakan biaya. Besarnya biaya pengasuhan tergantung dari ukuran besar keluarga (jumlah anak), penghasilan bruto orang tua, serta jumlah jam penggunaan jasa asuh per hari,” jelas Desiree.
Terakhir, yang tak kalah penting, soal tenaga pengajar. Pendidik untuk pra pendidikan dasar dan PPAUD harus strata 1 (S1) atau strata 2 (S2) serta memiliki kualifikasi guru atau guru khusus bagi anak berkebutuhan khusus. Sementara, untuk pengasuh adalah perawat praktis, berpendidikan kejuruan setingkat SMK dan sudah dinyatakan kompeten untuk mengasuh dan mendidik anak. “Dalam aspek tumbuh kembang dan pengembangan pendidikan anak, PPAUD (ECEC), pra pendidikan dasar, dan pendidikan dasar melakukan peningkatan yang konsisten, berkesinambungan, dan menyeluruh secara bersama-sama,” paparnya.
Kalau Mama membayangkan pendidikan yang ideal untuk si kecil, semoga kisah pendidikan di Finlandia ini bisa jadi inspirasi. Pada akhirnya, anak-anak yang bahagia hari ini, akan jadi manusia dewasa yang mampu membawa perubahan esok hari. [*]