Yayasan SAPA Bantu BAZNAS Jabar Salurkan Zakat untuk Bantu Permodalan UMKM

Share

digitalMamaID – Yayasan SAPA bersama Departemen Pendayagunaan BAZNAS Provinsi Jawa Barat menjalin kerja sama dalam program bantuan produktif yang menyasar 1.500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sejak diluncurkan pada tahun 2024 hingga Mei 2025, terhitung, program ini telah berhasil menjangkau 675 UMKM yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota.

Program ini lahir dari kepedulian terhadap kondisi ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM yang kerap menghadapi kendala akses permodalan dan keterbatasan pengetahuan manajerial. Bantuan produktif ini diharapkan menjadi stimulan bagi usaha mikro agar dapat berkembang lebih optimal dan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Lebih dari sekadar dukungan finansial, program ini juga dirancang untuk memperkuat kapasitas manajerial para penerima manfaat. Melalui kegiatan Pembinaan Penerima Manfaat, peserta dibekali dengan berbagai pengetahuan dalam mengelola usaha serta strategi untuk memperluas akses pemasaran.

“Targetnya adalah menyasar UMKM yang penghasilannya itu kurang dari Rp 3,5 juta setiap bulannya,” ungkap Ketua Yayasan SAPA, Sri Mulyati dalam sambutannya Kamis, 12 Juni 2025.

70 persen penerima manfaat adalah perempuan

Keterlibatan Yayasan SAPA sendiri menjadi menarik karena fakta di lapangan menemukan bahwa dari 675 pengusaha ternyata 70 persennya adalah perempuan. SAPA sendiri merupakan organisasi non-profit dan independen yang berfokus pada pemberdayaan perempuan.

“Perempuan itu sebagian besar kategorinya, UMKM yang masih penghasilannya rendah. Ini yang kemudian menjadi perhatian kami,” ungkapnya.

Lebih lanjut, program ini juga menyasar perempuan dengan latar belakang yang beragam. Ada perempuan dengan disabilitas, perempuan single parent sekaligus kepala keluarga, perempuan penyintas kekerasan dan juga perempuan pekerja migran.

“Jadi harapannya program ini membantu para perempuan menjadi semakin mandiri dan mampu mengembangkan usahanya” katanya.

Selaras, Wakil Ketua IV Bidang SDM, Administrasi, Umum dan Humas BAZNAS Provinsi Jawa Barat, Achmad Faisal juga menyatakan kesiapannya untuk membantu masyarakat khususnya bagi perempuan-perempuan yang memiliki latar belakang atau pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan (kekerasan).

“BAZNAS sebagai pengelola dana zakat, infak, sodaqoh melihat perlu untuk membantu karena, bagaimanapun perempuan sebagai korban ataupun sebagai orang dengan kondisi yang membutuhkan, masuk dalam kategori asnaf zakat, tentu wajib kami bantu,” ungkapnya.

Walaupun BAZNAS Provinsi Jawa Barat mengaku tidak bisa menjangkau seluruh masyarakat Jawa Barat. Akan tetapi sebagai support dari pemerintah, BAZNAS berusaha untuk melakukan sesuatu yang pemerintah tidak bisa lakukan seperti, program Mustahiq to Pengusaha (MtoP) ini.

Program MtoP

Mustahiq to Pengusaha (MtoP) adalah program pemberdayaan ekonomi dari BAZNAS yang ditujukan untuk membantu orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) agar bisa menjadi pengusaha atau pemilik usaha. Program ini umumnya bertujuan untuk memberikan modal usaha kepada orang-orang yang memiliki potensi kewirausahaan tetapi terhambat karena keterbatasan modal.

Program BAZNAS ini sudah berjalan sejak tahun 2018, dan mulai di April 2024 lalu bersama Yayasan SAPA  program ini digunakan untuk turut berkontribusi dalam pengembangan UMKM dan kemandirian perempuan. BAZNAS mengaku sangat konsen dengan program ini karena, ingin membantu masyarakat bangkit dari kondisi yang kurang baik menjadi lebih baik.

Selain itu, BAZNAS juga merefleksikan diri, bahwa yang dilakukan oleh BAZNAS selama ini lebih cenderung bersifat emergency respon sehingga, diperlukan lebih banyak program-program yang bersifat memberdayakan masyarakat.

Jadi, program ini tidak hanya akan menyalurkan modal usaha sebesar Rp 1 juta tapi, juga melakukan pendampingan dan bimbingan melalui para pendamping wilayah yang berkolaborasi,  dari mulai pemetaan calon penerima manfaat dan juga melakukan proses pendampingan, asistensi serta pelatihan-pelatihan.

“Dana zakat yang disalurkan melalui Yayasan SAPA ini diharap mampu para penerima manfaat untuk keluar dari kondisi yang sekarang. Kami hanya membantu stimulus berupa modal usaha. Lalu nanti ada pendamping, yang akan mendampingi agar usahanya terus berjalan,” jelasnya.

“Tentu bukan hanya sekedar penerima (mustahiq), berharap ke depannya para penerima manfaat bisa menjadi muzakki (orang yang menunaikan zakat), dan membagikan kisah inspiratifnya di media sosial” pungkasnya. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID