Bukalapak Tutup Marketplace, Fokus Menjual Produk Virtual Mulai Februari 2025

Bukalapak
Share

digitalMamaID – Platform e-commerce Bukalapak mengumumkan akan berhenti melakukan penjualan produk fisiknya mulai Februari tahun ini. Kabar ini cukup mengejutkan karena e-commerce yang didirikan oleh Achmad Zaky pada 2010 ini sempat mencatatkan sejarah sebagai unicorn teknologi Indonesia bahkan Asia Tenggara dengan IPO sebesar Rp21,90 triliun pada 2021.

Saat ini Bukalapak yang dipimpin oleh Willix Halim sebagai CEO akan berfokus pada penjualan produk virtual dan layanan digital, sejalan dengan perubahan kebutuhan konsumen. Penutupan ini menandai babak baru dalam perjalanan perusahaan yang sebelumnya menjadi salah satu platform marketplace terkemuka di tanah air.

Menurut pernyataan resminya, Bukalapak menyatakan, perubahan besar ini akan berlangsung secara bertahap dengan penonaktifan fitur unggah produk baru mulai 1 Februari 2025. Sedangkan tanggal terakhir transaksi untuk produk fisik jatuh pada 9 Februari 2025 pukul 23.59 WIB. Semua pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan secara otomatis dengan pengembalian dana melalui BukaDompet.

Keputusan untuk menghentikan penjualan produk fisik mencerminkan strategi Bukalapak yang ingin memperkuat bisnis di segmen produk virtual. Produk-produk seperti pulsa prabayar, paket data, token listrik, layanan pembayaran tagihan, hingga investasi digital akan menjadi fokus utama. Dalam pengumuman tersebut, Bukalapak menegaskan komitmennya untuk terus memberikan layanan terbaik kepada pelapak dan konsumen selama masa transisi.

“Kami memahami dampak yang dirasakan oleh pelapak dan berupaya mempermudah proses transisi ini dengan panduan lengkap,” tulis Bukalapak dalam keterangan resminya pada 7 Januari 2025 lalu.

Bukalapak sempat mencatatkan sejarah dalam bursa saham pada debut perdananya pada 6 Agustus 2021 dengan kenaikan saham sebesar 24,71% menjadi Rp1.060/saham. Sempat menguat selama beberapa hari, lalu kemudian jatuh pada 30 September 2021 menjadi Rp860/saham. Per hari ini saham Bukalapak jatuh di harga Rp114/saham.

Saham Bukalapak.
Tangkapan layar dari situs Bukalapak menunjukkan saham Bukalapak sepanjang 1 tahun terakhir.

Pelapal perlu tahu

Bukalapak menyediakan beberapa langkah untuk membantu pelapak dan pembeli selama proses penutupan layanan marketplace:

  1. Saldo dan pengembalian dana: Pelapak dapat mengakses panduan lengkap melalui tautan khusus di BukaBantuan untuk menyelesaikan saldo dan pengunduhan riwayat transaksi.
  2. Penonaktifan pengunggahan produk baru: Fitur menambah produk baru dinonaktifkan mulai 1 Februari 2025.
  3. Penyelesaian pengelolaan pesanan: Pelapak disarankan untuk menyelesaikan pesanan sebelum tanggal penutupan untuk menghindari pembatalan otomatis.
  4. Pengembalian dana otomatis: Pesanan yang belum diproses hingga 2 Maret 2025 akan dibatalkan dengan dana dikembalikan kepada pembeli.

Para pelapak yang terkena dampak dapat menghubungi layanan pelanggan melalui BukaBantuan untuk informasi lebih lanjut terkait pencairan dana atau kendala lainnya.

Perubahan ini membawa Bukalapak lebih dekat dengan visinya untuk menjadi pemimpin dalam layanan digital. Berbagai produk virtual seperti listrik prabayar, BPJS, pembayaran angsuran, dan layanan investasi seperti BukaReksa dan BukaEmas menjadi pilar utama bisnis ke depan. Langkah ini diprediksi akan meningkatkan efisiensi dan profitabilitas di tengah persaingan ketat e-commerce.

Penutupan marketplace produk fisik oleh Bukalapak menandai langkah besar dalam pergeseran bisnis yang fokus pada produk virtual. Meski membawa dampak besar bagi komunitas pelapak, perubahan ini diklaim sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk tetap kompetitif di era digitalisasi. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID