Mama Mingle Fest Vol.1, Bantu Orangtua Memahami Generasi Gamer

Mama Mingle Fest Vol1: Talkshow Lindungi Anak dari Game Berbahaya
Share

digitalMamaID – Mama Mingle Fest Vol.1 mengumpulkan para ibu untuk menyelami bagaimana mengasuh generasi alpha yang akrab dengan game. Pemahaman yang benar terhadap game akan membantu orangtua membuat regulasi yang tepat untuk anak.

Founder Next Generation Indonesia Khemal Andrias mengatakan, banyak orangtua yang melarang anaknya bermain game. Game dianggap sebagai aktivitas yang tidak bermanfaat dan sebisa mungkin dihindari. Respons seperti ini sebenarnya bukan hal baru. “Sebanarnya sama juga dengan main layang-layang. Dulu waktu kecil juga sering dilarang main layang-layang. Kalau main layang-layang disuruh pulang,” katanya saat menjadi pembicara Talkshow Lindungi Anak dari Game Berbahaya di Kopi Bahagia, Jalan Halimun 21, Kota Bandung, Sabtu, 31 Agustus 2024. Acara ini merupakan salah satu program kegiatan di Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat yang digelar oleh digitalMamaID.

Sementara saat ini, game adalah permainan yang umum di era digital ini. Sama halnya di era sebelumnya, orangtua cenderung melarang anaknya. “Dulu anak main layang-layang disuruh pulang, kalau sekarang anak main game di rumah disuruh keluar,” tuturnya.

 

Antusiasme peserta dalam Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat yang diselenggarakan di Bandung, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Antusiasme peserta dalam Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat yang diselenggarakan di Bandung, Sabtu, 31 Agustus 2024.

Reaksi orangtua seperti ini sesungguhnya didasari pada ketidaktahuan terhadap permainan yang sedang digemari anak. Orangtua tidak tahu apa yang sedang dimainkan anak, apa yang membuat anak menyukainya, dan apa risiko dari game tersebut.

Khemal mengatakan, tidak semua game itu buruk. Ada pula game yang bermanfaat. Itu sebabnya orangtua perlu sadar dengan rating game sehingga bisa memilihkan mana yang cocok dengan usia anaknya.

“Tidak semua game itu untuk anak. Itu sebabnya orangtua harus tahu apa yang dimainkan anak. Cara yang paling bagus ya main bareng anak,” katanya.

Jangan lupakan sentuhan fisik

Dokter neuorsains Dr. Tauhid Nur Azhar, Ph.D mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua. Pertama ialah durasi. Orangtua perlu meregulasi lamanya waktu anak bermain game. Memutuskan bersama dengan anak kapan waktu-waktu yang diperbolehkan bermain game.

Kedua, konten. Konten game apa yang diperbolehkan diakses oleh anak. Orangtua perlu menyesuaikan dengan usia dan minat anak. Game pada dasarnya punya unsur menyenangkan yang membuat anak tertarik untuk memainkannya berulang kali. “Itu sebabnya game ini juga dijadikan metode pengajaran, yaitu dengan gimifikasi berbagai pelajaran supaya pembelajaran itu menyenangkan,” katanya.

Bermain ular tangga literasi digital di Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat.
Bermain ular tangga literasi digital di Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat.

Ketiga, jangan lupakan sentuhan fisik. Anak secara natural mencari dan membutuhkan sentuhan fisik untuk mendapatkan rasa nyaman dari orangtuanya. Itu sebabnya, ada saat di mana anak mencari orangtua hanya sekadar untuk mendapatkan perhatian dan sentuhan fisik. Meski anak asyik bermain game, orangtua harus tetap memenuhi kebutuhan sentuhan fisik ini. “Main bareng orangtua itu bisa jadi cara untuk memenuhi sentuhan fisik tadi,” ujarnya.

Tauhid mengingatkan, bukan hanya anak yang terus belajar dan berkembang. Orangtua pun harus ikut berkembang. “Jangan lupa mengevaluasi regulasi yang sudah dibuat. Kalau aturan main game dibuat saat anak umur tujuh, saat anak bertambah usianya, regulasi juga perlu menyesuaikan. Orang tua harus adaptif juga, ikut berkembang,” katanya.

Screen Score: sebuah solusi

Fina Yudharisman, seorang mompreneur dengan satu putri ini berpendapat, mengasuh generasi alpha di era digital memang menantang. Perkembangan teknologi semestinya bisa membantu mengembangkan potensi anak. “Anak-anak sekarang itu luar biasa, kemampuannya menguasai teknologi itu jauh di atas kita,” katanya.

Ia memilih menjadi orangtua yang fleksibel dan adaptif. Ia tidak melarang anak bermain game, selama game yang dimainkan tidak berbahaya.

Orangtua perlu memastikan semua konten digital yang dikonsumsi anak aman, termasuk game yang dimainkannya. Idealnya, semua konten itu sudah diperiksa dulu oleh orangtua. “Tapi jujur saja, kita tidak punya cukup waktu untuk menyeleksinya. Sedangkan setiap hari ada jutaan konten digital baru yang diproduksi,” kata Editor in Choef digitalMamaID Catur Ratna Wulandari.

Penjelasan tentang Screen Score yang bisa diakses di Screenncore.digitalmama.id.
Penjelasan tentang Screen Score yang bisa diakses di Screenncore.digitalmama.id.

Inilah yang coba disiasati dengan menghadirkan Screen Score, layanan review konten digital anak yang dibuat oleh digitalMamaID. Di Screen Score, orangtua bisa berbagi ulasan tentang konten digital anak, bisa berupa game, film, serial, aplikasi, juga e-book.

“Ada orangtua yang belum pernah memainkan game Free Fire, tapi ada orangtua lain yang sudah. Maka yang sudah itu bisa menuliskan apa plus minus game tersebut sehingga menjadi masukan orangtua lain sebelum memutuskan mengizinkan anaknya memainkan Free Fire,” tutur Ratna.

Screen Score ini bisa dimanfaatkan bersama-sama oleh seluruh orangtua. Platform ini diharapkan bisa menjadi upaya untuk menciptakan ruang digital yang aman untuk anak.

“Caranya mudah, tinggal registrasi di website. Registrasi ini diperlukan untuk mencegah spam, supaya platformnya aman juga,” ujarnya.

Cara menggunakan Screen Score bisa dilihat selengkapnya di sini.

Mama Mingle Fest Vol.1

Mama Mingle Fest Vol.1: Chill and Chat merupakan program digitalMamaID yang dipersembahkan untuk para ibu yang bersemangat meningkatkan kualitas dirinya di tengah perkembangan era digital ini. Pada gelaran perdana ini, Mama Mingle Fest menjadi ajang untuk memperkenalkan Screen Score kepada orangtua. Acara ini terselenggara atas dukungan Jakmall, Pelangi Mizan, Dar Mizan, dan Wardah.

Foto bersama di Mama Mingle Fest Vol.1: CHill and Chat.
Foto bersama di Mama Mingle Fest Vol.1: CHill and Chat.

Selain talkshow, terdapat tiga workshop yang diselenggarakan di Mama Mingle Fest Vol.1. Pertama, Workshop Pendapatan Tambahan yang Aman dan Cuan bersama Jakmall. Pada workshop ini peserta belajar bagaimana belajar menjadi dropshipper bersama Relation Manager Jakmall dan meningkatkan literasi keuangan bersama Certified Financial Planner Annisa Insani.

Workshop Pendapatan Tambahan yang Aman dan Cuan bersama Jakmall.
Workshop Pendapatan Tambahan yang Aman dan Cuan bersama Jakmall.

Kedua, Workshop Foto Produk Maksimal Tanpa Alat Mahal. Workshop ini diampu oleh fotografer dan kreator konten Eka Kurnia Sari.

Workshop Foto Produk Maksimal Tanpa Alat Mahal bersama Eka Kurnia Sari.
Workshop Foto Produk Maksimal Tanpa Alat Mahal bersama Eka Kurnia Sari.

Ketiga, Workshop Simple Party Makeup Look. Workshop kecantikan ini diselenggarakan bekerja sama dengan Dundun dan Wardah. Menghadirkan make-up artist Fadhila Humaira.

Workshop Simple Party Makeup Look bekerja sama dengan Dundun dan Wardah.
Workshop Simple Party Makeup Look bekerja sama dengan Dundun dan Wardah.

Acara semakin meriah dengan kehadiran stand up comedy dari Gita Pratiwi, seorang ibu dan jurnalis Bandung ini. Lantunan musik dan lagu Tetangga Pak Gesang berhasil membangkitkan memori masa kecil.

Stand-up Comedy bersama Gita Pratiwi.
Stand-up Comedy bersama Gita Pratiwi.

Kelancaran dan kemeriahan ini tidak lepas dari sentuhan Hanifa Paramitha sebagai pemandu acara. Semua ibu yang terlibat merupakan bagian dari komunitas Mama Mingle yang tengah dibangun oleh digitalMamaID.

Penampilan Tetangga Pak Gesang.
Penampilan Tetangga Pak Gesang.

Mama tidak perlu ragu hadir karena acara ini dirancang ramah untuk ibu dan anak. Tersedia area bermain anak yang aman dan bazaar menarik.

Terima kasih yang tak terhingga atas sambutan hangat dan dukungan yang tak putus kepada digitalMamaID. Sampai jumpa di Mama Mingle Fest selanjutnya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID