Libur sekolah di akhir tahun ini pasti sudah dinanti-nanti, ya. Tapi apa daya, pandemi Covid-19 belum juga usai. Mau jalan-jalan masih khawatir, tetapi apakah liburan di rumah bisa mengusir kebosanan?
Sepuluh bulan sudah berbagai aktivitas dipindahkan di rumah. Sekolah dari rumah, bekerja dari rumah, berbagai kegiatan yang berkerumun juga belum bisa dilaksanakan. Wajar jika kebosanan sudah tidak tertahan lagi. Tapi apa mau dikata, di situasi pandemi, rumah masih menjadi opsi tempat yang paling aman.
Ketika sebagian besar aktivitas dilakukan di rumah, liburan di rumah jadi tampak tidak menarik. Seolah tidak ada perubahan suasana. Inginnya libur kali ini ada suasana yang berbeda.
“Liburan di masa pandemi ini banyak persiapannya. Pertama kali semua harus sehat. Lalu perlengkapan kesehatan perlu disiapkan. Pemilihan destinasi juga harus dipikirkan, terutama yang bepergian bersama anak-anak dan orang tua,” kata Orthopedagog di Sekolah Tunas Unggul Global Interactive School Bandung, Vika Restu Febriani, M.Pd.
Vika mengatakan, liburan di rumah bisa menjadi kesempatan terbaik untuk melatih kemandirian anak. Jika selama ini anak-anak tidak banyak dilibatkan dalam pekerjaan sehari-hari di rumah karena khawatir mengganggu waktu belajarnya, inilah saatnya, Mama! Tidak perlu target muluk-muluk. “Misalnya meminta anak membereskan alat makan yang baru saja dipakai, membereskan tempat tidur,” kata Vika.
Mama juga bisa mengajak anak melakukan hobi sama-sama. Jika sebelumnya Mama gemar berkebun, sekarang bisa ajak anak ikut serta.
Dengan bantuan teknologi, kita bisa jalan-jalan tanpa mengharuskan kehadiran fisik. Mama bisa mencoba jalan-jalan virtual atau virtual tour yang sekarang sudah menyediakan banyak sekali pilihan.
Jika sebelumnya anak menggunakan gadget untuk keperluan sekolah, sekarang bisa untuk mengeksplor hal-hal baru, kegemaran baru, keterampilan baru, utamanya yang tidak diajarkan di sekolah.
Kini juga sudah banyak yang menawarkan berbagai macam play kit yang bisa jadi aktivitas main anak selama libura di rumah.
Ada beberapa tips saat memilih aktivitas untuk anak selama liburan di rumah:
1. Liburan bukan berarti tidak ada aturan
Liburan menjadi waktu rehat dari aktivitas rutin sekolah. Tetapi bukan berarti semua aturan tidak berlaku lagi. Liburan tidak membuat anak bisa memiliki screen time tanpa batas, bisa tidur larut malam terus, waktu makan yang jadi tidak teratur, dan sebagainya.
“Aktivitas rutin ini harus tetap diatur. Misalnya bangun pagi, tidak lama biasanya mandi terus sarapan. Nanti ada waktunya untuk nonton. Kalau semua dibebaskan, nanti akan sulit saat sekolah mulai lagi,” kata Vika.
2. Sesuaikan dengan usia anak
Pilihlah aktivitas yang sesuai dengan usia anak, sehingga anak mendapatkan stimulus yang sesuai. Vika mengingatkan, jangan sampai anak diberi kegiatan yang tidak sesuai. “Harusnya anak masih suka loncat-loncat tapi diberi aktivitas yang banyak duduk. Pada akhirnya, untuk apa jadinya,” katanya.
3. Sesuaikan dengan kesenangan anak
Liburan haruslah menjadi waktu yang menyenangkan buat anak. Jadi tak perlu memaksakan aktivitas yang tidak disukainya, semenarik apapun itu bagi Mama. “Kadang kita ingin anak mencoba ini itu, atau melihat orang lain di medsos kok lucu-lucu. Kita ingin juga nih biar jadi konten medsos menarik juga, tapi anak ternyata tidak suka,” kata Vika.
Saat mencari aktivitas untuk anak, Mama perlu menggali dan mengenali kegemaran dan kebutuhan anak. Harapannya, anak bisa menikmati dan bergembira aktivitas tersebut.
4. Durasi yang sesuai
Anak bisa mengikuti dan menikmati suatu permainan jika durasinya tepat. Jika dalam durasi yang sesuai, maka anak bisa mengikuti aktivitas itu dengan optimal. Begitupun sebaliknya.
Vika menjelaskan, ada rumus untuk memperkirakan berapa durasi yang tepat untuk anak. Caranya dengan menghitung: (2 x usia) -/+ 2.
Jika anak berusia 6 tahun, maka:
(2 x 6) – 2 = 10 menit
(2 x 6) + 2 = 14 menit
Sehingga durasi yang sesuai dengan anak usia 6 tahun ialah 10-14 menit. Jika anak bisa mengikuti lebih dari itu, tidak masalah. Namun jika sudah tidak bisa mengikuti, tidak perlu dipaksakan.
“Jadi kalau mencarikan aktivitas, tidak cocok anak usia 6 tahun diminta mantengin lebih dari waktu segitu, malah tidak akan optimal,” ujar Vika.
5. Sesuaikan dengan media yang ada di rumah
Tidak perlu memaksakan diri untuk membeli berbagai play kit yang ditawarkan di pasaran. Apalagi hanya karena ngetren. Mama perlu pintar-pintar memilih mana yang bisa dimainkan optimal untuk anak. Beberapa indikator di atas bisa dijadikan pertimbangan.
6. Temani anak bermain
Penting untuk menemani anak-anak bermain di rumah. Selain menjadi teman, Mama juga bisa ikut mengarahkan. “Mama bisa jadi asistennya. Namanya bermain itu bisa sampai tujuan syukur, enggak pun tidak apa-apa. Tapi kalau ada orangtua yang menemani, anak bisa mendapat arahan,” tuturnya.
Menghabiskan waktu liburan di rumah saja bisa jadi menyenangkan juga kok, Mama. Meski tidak berada di lokasi yang kita impi-impikan, menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama keluarga bisa menghangatkan suasana di rumah.
1 thoughts on “Liburan di Rumah, Tips Memilih Aktivitas untuk Anak”
Pingback: Liburan Kok Malah Stress? Kenali Gejala Holiday Blues