Tidak hanya orang dewasa yang perlu berolahraga, anak-anak juga penting melakukan aktivitas fisik. Olahraga untuk anak bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas, penyakit pembuluh darah, dan keganasan di kemudian hari. Olahraga juga membantu tulang dan otot tumbuh dengan baik. Anak juga akan mempunyai pola tidur yang baik.
Aktivitas fisik juga bisa mengasah interaksi sosial dan otak anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), anak yang aktif akan belajar lebih efektif, baik di dalam maupun di luar sekolah. Anak juga merasa gembira dan percaya diri. Kebiasaan olahraga sejak dini akan membentuk anak menjadi orang dewasa dengan gaya hidup aktif.
World Health Organization (WHO) menyebut olahraga menjadi aktivitas penting saat pandemi COVID-19 belum berakhir. Selama karantina, aktivitas fisik berkurang drastis. Apalagi aktivtas olah raga di luar ruangan masih terbatas. Orang cenderung duduk lebih lama di rumah. Tidak heran kalau banyak yang mengeluhkan kenaikan berat badan selama pandemi ini.
WHO merekomendasikan jumlah aktivitas fisik yang perlu dipenuhi anak-anak sesuai dengan kelompok umurnya:
Bayi di bawah 1 tahun
Semua bayi harus aktif secara fisik beberapa kali sehari. Bagi bayi yang belum bisa banyak bergerak, ini bisa dilakukan dengan cara memposisikan bayi tengkurap setidaknya selama 30 menit. Mama bisa melakukannya dalam waktu terbagi (tidak sekaligus), misalnya dengan mengajak bayi bermain di lantai. Aktivitas ini dapat merangsang anak berguling, duduk, meraih dan menggenggam benda sekaligus.
Anak-anak sampai 5 tahun
Pada usia ini, anak harus menghabiskan setidaknya 180 menit sehari untuk berbagai jenis aktivitas fisik dengan intensitas apapun.
Anak usia 3-4 tahun setidaknya harus menghabiskan 60 menit dari waktu itu untuk aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga kuat.
Olahraga untuk anak pada rentang usia ini antara lain melompat-lompat, memanjat, berlari, atau lempar tangkap bola. Bisa juga mengajak anak bergerak mengikuti irama; iringan musik akan membuat aktivitas fisik semakin seru.
Bagaimana membedakan intensitas fisik yang dimaksud? Pada skala 0-10, duduk tenang bernilai 0, sedangkan aktivitas yang paling melelahkan bernilai 10. Intensitas sedang bernilai 5 atau 6. Intensitas yang cukup berat (vigorous) bernilai 7 atau 8. Pada saat melakukan aktivitas yang bersifat vigorous, detak jantung dan pernafasan anak akan meningkat.
Menurut IDAI, cara untuk mengukur intensitas aktivitas anak bisa dilakukan dengan membandingkan kemampuan rata-rata anak seusianya. Contohnya, jika anak berjalan kaki ke sekolah, ia mungkin sedang melakukan kegiatan dengan intensitas sedang. Saat ia berkejaran di sekolah, intensitasnya termasuk cukup berat. Tidak perlu pusing menakar jumlah waktu aktivitas fisik secara ketat. Jika anak dibiarkan bermain secara aktif, besar kemungkinan kebutuhan aktivitas fisik tubuhnya telah terpenuhi.
Anak-anak dan remaja 5-17 tahun
Anak dan remaja harus melakukan aktivitas fisik intensitas sedang sampai kuat setidaknya 60 menit sehari. Aktivitas itu harus mencakup aktivitas yang memperkuat otot dan tulang setidaknya 3 hari per minggu.
Melakukan aktivitas fisik lebih dari 60 menit setiap hari akan memberikan manfaat kesehatan tambahan.
Channel Youtube olahraga untuk anak
Mama tak perlu bingung mencari aktivitas fisik untuk anak di rumah di masa pandemi ini. Mama bisa mengikuti video olahraga anak yang ada di Youtube. Berikut beberapa channel olahraga anak di Youtube yang bisa dipraktikkan di rumah.
1. Cosmic Kids Yoga
Channel ini mengajak anak untuk melatih kesadaran dan relaksasi untuk anak melalui yoga. Dipandu oleh Jaime, anak-anak diajak mengenal yoga yang membangun kekuatan, keseimbangan, dan kepercayaan diri. Setiap episode mempunyai tema yang berbeda. Dengan animasi yang seru anak-anak seperti diajak berpetualang. Sangat menyenangkan sampai-sampai anak-anak tidak sadar kalau mereka sedang mempelajari yoga.
2. Go Noodle
Di sini anak-anak diajak beraktivitas fisik dengan menari. Anak diajak bergerak sesuai dengan irama. Latar belakang kartun dan animasi membuatnya jadi lebih seru. Mama juga bisa ikutan olahraga bersama si kecil, nih!
3. Zumba with Dovydas
Channel milik pelatih Zumba berlisensi Dovydas ini sebenarnya bukan khusus untuk anak, namun ia memiliki konten tetap Zuma Kids. Dovydas mengajak anak-anak untuk berzumba bersama. Musik yang digunakan berirama cepat. Lagu-lagu yang digunakan sudah familiar di telinga anak-anak membuat Zumba semakin seru.
4. SKWAD Fitness
Dari tanah air sendiri ada SKWAD Fitness. Channel khusus olahraga ini juga menyajikan beberapa latihan yang bisa dilakukan Mama dengan buah hati. Durasi latihan sekitar 10 menit saja agar anak tidak bosan. Agar anak mudah mengikutinya, gerakan yang dilakukan diberi nama hewan, misalnya rabbit jump. Anak diajak melompat seperti seekor kelinci.
5. Pregnancy and Postpartum TV
Channel ini berisi semua latihan yang dibutuhkan untuk Mama selama menjalani kehamilan dan setelah hadirnya si buah hati. Selain itu, channel ini juga menambahkan konten video olahraga untuk anak yang menyenangkan. Latihannya untuk anak mempunyai tema-tema yang tentunya disukai anak. Misalnya saja tema Avengers. Gerakan-gerakan yang diajarkan mengambil dari adegan Avengers. Seru kan?
Olahraga bisa menjadi agenda rutin yang menyenangkan bagi keluarga. Selain memberi manfaat bagi kesehatan jiwa dan raga, olahraga bersama bisa menjadi cara menghabiskan waktu yang berkualitas bersama si buah hati. Tunggu apa lagi? Yuk ajak anak berolahraga!