Menyayangi Ohana Lewat Film Lilo and Stitch

Lilo and Stitch
Share

digitalMamaID — Libur telah tiba, Mama! Mengisi waktu liburan bisa dilakukan dengan berbagai aktivitas, salah satunya pergi ke bioskop bersama anak-anak. Di masa liburan sekolah ini, beberapa film anak mulai masuk ke bioskop, salah satu yang sayang untuk dilewatkan adalah Lilo and Stitch versi live action yang mulai tayang di Indonesia pada 21 Mei 2025 lalu.

Buat Mama generasi milenial, film Lilo and Stitch pasti mengundang nostalgia. Versi animasinya dirilis tahun 2002. Kini, cerita seru si alien biru dan Lilo hadir kembali dalam kemasan baru, diproduksi oleh Walt Disney Pictures, disutradarai oleh Dean Fleischer Camp, dengan durasi 108 menit.

FYI nih Mama, pengisi suara Stitch masih sama lho dengan versi kartunnya, yaitu Chris Sanders. Chris Sanders merupakan pengisi suara juga animator hebat di balik kelahiran karakter Stitch yang fenomenal ini. Karya-karya Sanders lainnya yang tak kalah hebat yaitu The Wild Robot, The Croods sampai How to Train Your Dragon harus masuk wishlist bersama keluarga!

Persahabatan, alien, dan keluarga

Film Lilo and Stitch bercerita tentang persahabatan antara alien biru yang menyamar sebagai anjing peliharaan yang kemudian dinamai Stitch, dengan seorang anak perempuan bernama Lilo Pelekai (Maia Kaeloha) yang tinggal di Kaua’i, Hawaii. Lilo adalah adik dari Nani Pelekai (Sydney Elizbeth Agudong). Mereka berdua tinggal di sebuah rumah tanpa kehadiran kedua orangtuanya.

Stitch saat itu sedang melarikan diri dari planet asalnya, Turo. Ia menyamar sebagai anjing peliharaan. Stitch diadopsi oleh Lilo, yang tak tahu bahwa ia sedang diburu karena dianggap berbahaya.

Lilo sendiri merupakan anak perempuan yang aktif dan ceria, ia senang bermain dan berenang. Meskipun begitu, Lilo merasa kesepian karena teman-temannya kerap merundungnya. Pada pentas tari Hula di mana Lilo tampil, sang kakak-Nani tidak hadir karena mobilnya mogok. Lilo yang saat itu kesal karena selain dirundung temannya dan ditambah ketidakhadiran Nani, berulah di atas panggung.

Belajar bermimpi dari Nani

Film Lilo and Stitch memiliki berbagai elemen cerita yang menarik. Dari mulai persahabatan antara dua makhluk yang berbeda, isu bullying di lingkungan sekolah Lilo yang membuat Lilo menjadi usil, sampai cerita Nani, kakak Lilo yang sedang menghadapi dilema antara melanjutkan studi atau mengasuh adik semata wayangnya karena ayah ibunya sudah tiada.

Setelah kepergian orang tuanya, Nani, merawat Lilo seorang diri sambil bekerja sampingan. Nani adalah perempuan cerdas, pecinta laut, dan bermimpi melanjutkan kuliah di University of California jurusan Biologi Kelautan. Terdapat scene saat karakter Nani diceritakan dengan bangga oleh Lilo, sang adik kepada Stitch sambil menunjukkan foto-foto di album keluarga.

Namun impian itu harus ditunda karena tanggung jawab mengasuh Lilo. Ia menghadapi tekanan dari petugas sosial, kondisi ekonomi, dan kini ditambah kerepotan menghadapi Stitch yang tak biasa.

Untungnya, Nani tak sendirian. Di film ini diceritakan bahwa peran Tūtū-tetangga dekat Nani dan David-teman dekat Nani sangat besar dalam terwujudnya cita-cita Nani untuk melanjutkan studi. Di saat Nani bingung, Tūtū memberi saran untuk mengambil hak asuh sementara Lilo untuk dirinya. Dalam scene ini diperlihatkan bahwa lingkungan sangat berperan dalam perkembangan Nani sebagai perempuan yang tetap menjalankan mimpi dan Lilo yang tetap mendapatkan haknya yaitu pengasuhan yang baik di tangan Tūtū.

Lingkungan positif bisa mengubah siapa saja

Salah satu momen menarik adalah saat Stitch digambarkan oleh penciptanya, Dr. Jumba, sebagai makhluk yang “tak terhentikan, tak bisa dihancurkan, dan lebih pintar dari 100 superkomputer.” Tapi ternyata, Stitch bisa berubah menjadi sosok yang penuh kasih sayang karena satu hal: lingkungan yang baik.

Saat planet asalnya, planet Turo melihat Stitch hanya dari sisi buruk, Lilo justru melihat potensi baiknya. Hal ini bisa menjadi pesan untuk anak sekaligus orang tua bahwa lingkungan sangat berperan besar pada pembentukkan karakter.

Momen paling menyentuh datang di bagian akhir film. Stitch yang nyaris menyerah saat terjebak di dasar laut, merasa dirinya tak layak diselamatkan. Tapi Lilo dan Nani tak menyerah. Karena seperti kata Lilo, “Ohana berarti keluarga. Dan keluarga tidak meninggalkan siapa pun. Atau melupakan.”

Pesan ini begitu kuat terutama untuk anak-anak yang sedang belajar tentang empati dan keluarga juga terutama untuk para orang tua yang kadang merasa lelah. Lagi-lagi seperti yang diungkapkan Lilo tentang keluarga barunya setelah Stitch datang “Terkadang keluarga itu tidak sempurna, tapi tidak berarti mereka tidak baik,” ungkapnya.

Suka dengan film ini? Mama bisa buat reviewnya di Screen Score! [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID