Ini pertama kalinya aku berbagi cerita. Terpikirkan olehku untuk membagikan pengalaman mengenai tidur menggunakan plester mulut berupa Microphore. Awalnya aku mengetahui manfaat menggunakan plester mulut dari menonton tayangan Youtube mengenai Pak Gobind Vashdev dengan dilanjutkan menyimak postingan Instagramnya. Terima kasih, Pak Gobind!
Kenapa sih aku tertarik memplester mulut? Usut punya usut, orang-orang terdekat pernah menyampaikan bahwa mereka kerap mendengar suara gertakan gigi-gigiku manakala aku sedang tidur. Tentunya pada saat itu, apa yang terjadi sedang tidak disadari.
Mengingat kebiasaan menggertak gigi juga dialami oleh anggota keluargaku yang lainnya, aku membaca berbagai referensi mengenai dampak memplester mulut untuk meyakinkan diriku untuk menggunakan Microphore setiap hendak tidur. Awalnya sering kali lupa karena belum terbiasa. Namun, ketika semakin aware terhadap kesehatan tubuh khususnya cara bernapas, pada akhirnya aku mencoba giat menggunakannya.
Setelah beberapa kali menggunakan Microphore, berbagai perubahan terjadi dalam hidupku. Yang sebelumnya ketika bangun tidur tenggorokan kering dan tubuh terasa lemas. Kini mengamati diri sendiri saat bangun tidur, tubuh terasa segar.
Kapan aku mulai memplester mulut? Aku membiasakan memulainya pukul 20:00 WIB. Bagiku pada jam tersebut sudah waktunya memberikan ruang kepada diri sendiri untuk berefleksi, istirahat atau pun menuntaskan rutinitas.
Manfaat Menutup Mulut
Selama “mengakrabkan diri” dengan Microphore, aku menjadi sadar sudah makan berapa kali dalam sehari—aku tidak bisa makan dan minum ketika mulut terplester, akan tidur jam berapa, apa saja yang perlu dilakukan sebelum tidur, dan akan melakukan apa setelah bangun tidur.
Satu di antara banyaknya manfaat menutup mulut saat tidur yang diposting oleh akun Instagram @buteykoindonesia yakni untuk mengurangi kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur sehingga mencegah kerusakan gigi. Dalam postingan Pak Gobind Vashdev, seorang heartworker dan Buteyko Instructor, aku juga mendapati banyak testimoni dari berbagai akun yang menggunakan plester mulut saat tidur.
Apa kamu tahu? Pada saat mengetik artikel ini pun aku sedang menggunakan plester mulut. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 20:00 WIB, yang mana aku mulai terbiasa untuk tidak makan pada malam hari dan sebelumnya merasa sudah minum dengan cukup.
Sekian ceritaku mengenai tujuan memplester mulut untuk tidur yang berkulitas. Namun, aku juga kerap mengingatkan diri sendiri agar menelusuri terlebih dahulu—riset, ketika hendak melakukan sesuatu. Jadi, jangan langsung menelan mentah-mentah sebuah informasi, ya!
Selvy Arianti