5 Aplikasi Investasi: Aman, Praktis, dan Bertumbuh

Ilustrasi aplikasi investasi
Share

digitalMamaID — Memilih aplikasi investasi untuk keluarga itu mirip membangun rumah yaitu pondasinya harus kuat, ruangnya nyaman, dan semua yang tinggal di dalamnya paham aturan main. Di Indonesia, lima nama yang sering muncul untuk kebutuhan ini adalah Stockbit, Bibit, Ajaib, IPOT, dan Pegadaian melalui Tabungan Emas. Kabar baiknya, kelimanya terhubung dengan lembaga resmi yang diawasi otoritas terkait, bukan aplikasi abal-abal.

Sebelum menggunakan aplikasi investasi, ingat satu prinsip penting dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Satgas Waspada Investasi, yaitu memilah aplikasi berizin dan waspadai iming-iming cuan instan tanpa izin.

Plus minus aplikasi investasi

Berikut ini aplikasi investasi yang cocok dengan keluarga Indonesia yang ingin investasi aman, praktis, dan tetap bertumbuh. Ulasan ini berdasarkan pengalaman pribadi dan wawancara dengan Dwitya Aribawa, Ph.D selaku founder @uangsehatid.

1. Stockbit

Stockbit menarik untuk keluarga muda yang ingin mulai serius di saham. Transaksi sahamnya difasilitasi Stockbit Sekuritas Digital yang terdaftar dan diawasi OJK dan menjadi anggota Bursa Efek Indonesia. Nilai plusnya adalah fitur komunitas. Mama bisa melihat diskusi, analisis, dan sentimen pasar dari investor lain.Bagi pasangan atau orang tua yang lagi belajar, ini terasa seperti punya teman nongkrong yang hobi saham juga.

Kritiknya justru karena fitur social media investor yang kadang terlalu berisik, alhasil adanya banyak opini yang dapat memunculkan FOMO. Bagi keluarga yang baru mulai dengan banjir informasi bisa membuat keputusan lebih emosional daripada rasional. Stockbit juga lebih cocok untuk yang siap meluangkan waktu memantau saham, bukan yang mau investasi sangat pasif untuk tujuan pendidikan anak saja.

2. Bibit

Aplikasi Bibit didesain untuk memudahkan investor ritel (perorangan), termasuk keluarga yang ingin punya rutinitas investasi bulanan yang santai. Bibit adalah agen penjual efek reksa dana berizin dan diawasi OJK, dan jelas menampilkan status legalitasnya. Bibit menyediakan banyak pilihan reksa dana, termasuk reksa dana indeks/ETF (Exchange Traded Fund). Reksa dana indeks adalah reksa dana saham yang meniru kinerja dan portofolio indeks acuannya. Misal, reksa dana indeks ada yang mengacu pada Indeks LQ45 (45 saham perusahaan terbesar dan sering diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia), maka reksa dana tersebut berisi saham-saham perusahaan dalam LQ45.

Reksa dana Indeks cocok sebagai tulang punggung portofolio jangka panjang karena biayanya relatif rendah dan mengikuti indeks acuan sehingga mama tidak perlu pusing memilih saham satu per satu. Kelebihan lainnya adalah ada fitur pengaturan profil risiko, auto investasi, dan opsi syariah. Nyaman untuk pasangan yang ingin menyamakan tujuan keuangan tanpa ribut soal pilih saham apa.

Bibit ini sangat memanjakan pengguna, namun banyak orang cenderung mengikuti rekomendasi tanpa paham isi portofolionya. Selain itu fokus utama masih pada reksa dana sehingga kalau keluarga ingin saham individu atau investasi yang kompleks, perlu aplikasi tambahan.

3. Ajaib

Ajaib menggabungkan reksa dana, saham Indonesia, saham Amerika Serikat, obligasi, sampai aset kripto dalam satu ekosistem. Aplikasi dan grup perusahaannya menyampaikan bahwa layanan mereka berizin dan diawasi lembaga terkait termasuk OJK dan Bappebti untuk produk tertentu. Buat keluarga yang sudah punya pondasi dan ingin menjelajah lebih luas, Mama bisa mencoba diversifikasi ke saham global atau kripto dengan tetap dalam ekosistem yang jelas, bukan sembarang aplikasi perdagangan kripto.

Namun pilihan yang terlalu banyak bisa berbahaya untuk keluarga yang belum punya disiplin. Kripto dan saham luar negeri punya risiko tinggi, fluktuasi besar, dan bisa mengganggu keuangan rumah tangga jika porsinya tidak dikendalikan. Ada juga keluhan teknis dan pengalaman pengguna yang kadang kurang mulus, sehingga perlu kesabaran.

4. IPOT

IPOT dari Indo Premier Sekuritas adalah salah satu platform yang sudah lama bermain di pasar modal dan berizin serta diawasi OJK. Kelebihannya, IPOT menyediakan akses ke saham dan reksa dana, termasuk produk-produk yang bersifat indeks. Ini berguna untuk keluarga yang ingin kombinasi antara investasi pasif lewat reksa dana indeks atau ETF dan investasi aktif di saham.

Sayangnya tampilan dan alur penggunaan bisa terasa lebih teknis bagi pemula. Bagi orang tua yang baru pindah dari tabungan di bank, kurvanya lebih menantang. IPOT lebih pas untuk anggota keluarga yang mau belajar serius dan tidak takut dengan tampilan penuh angka.

5. Tring (Pegadaian)

Lewat Pegadaian Digital dan produk Tabungan Emas, keluarga bisa membeli emas dalam nominal kecil dengan lembaga BUMN yang sudah sangat dikenal. Ini sangat relevan dengan tren saat ini di mana emas kembali dianggap aset aman untuk jangka panjang. Cocok sebagai pelengkap portofolio pendidikan anak atau dana darurat jangka panjang.

Seperti kebanyakan aplikasi dari pemerintah, pengalaman pengguna kadang terasa kaku dibanding aplikasi yang penyedia emas digital lain. Selain itu, selisih harga jual beli dan biaya tertentu perlu benar benar dibaca agar tidak kaget. Emas sendiri tidak memberi dividen sehingga jika seluruh dana keluarga ditempatkan di emas, pertumbuhan kekayaan bisa kurang optimal.

Kenapa keluarga perlu lebih dari satu aplikasi?

Kalau kita lihat lima aplikasi ini sebagai satu paket, Mama bisa membangun portofolio keluarga yang lebih seimbang. Bibit dan IPOT bisa jadi rumah untuk reksa dana pasif (indeks, pendapatan tetap obligasi negara atau pasar uang) sebagai landasan yang konsisten. Pegadaian menyediakan emas sebagai pelindung nilai. Stockbit memberi ruang belajar dan diskusi saham untuk anggota keluarga yang lebih aktif. Ajaib membuka akses ke instrumen global dan kripto untuk porsi kecil yang berisiko lebih tinggi.

Pendekatan seperti ini sejalan dengan prinsip diversifikasi yang terus ditekankan banyak edukasi resmi Do not put all your egg in one basket  atau dalam era digital saat ini “Jangan menaruh semua dana pada satu produk, satu aplikasi, atau satu jenis aset”. Lalu, buat kebiasaan review berkala bersama pasangan, misalnya setiap enam atau dua belas bulan. Cek apakah tujuan masih sama, apakah komposisi terlalu berat di satu aset, apakah ada produk yang biayanya terlalu mahal, atau aplikasi yang jarang dipakai. Jika ada, sesuaikan secara bijak.

Pada akhirnya, aplikasi hanyalah alat. Yang membuat portofolio keluarga sehat adalah kombinasi legalitas yang jelas, pilihan produk yang tepat sesuai tujuan keuangan keluarga, pemahaman risiko, dan kebiasaan ngobrol terkait mengelola keuangan secara terbuka di dalam keluarga. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cara ajak anak diskusi soal bahaya online tanpa menghakimi? 

Dapatkan solusi anti-panik untuk mengatasi hoaks, cyberbullying, dan mengatur screen time dalam Panduan Smart Digital Parenting