digitalMamaID — Kelompok Students Against War dari sejumlah universitas di Melbourne, Australia mendukung aksi demontrasi yang melibatkan kelas pekerja dan pelajar di Indonesia. Kelompok ini juga merupakan bagian dari kelompok Free Palestine Melbourne yang menolak bentuk imperialisme dan ekspolitasi kelas pekerja.
“Ini sistem eksploitasi buruh yang sama, sistem imperialisme dan militerisme yang sama di Australia, Indonesia, Israel, dan Palestina. Dan jika ingin melawannya, kita harus melawannya di seluruh dunia. Kita harus mampu menghubungkan perjuangan-perjuangan itu,” kata Tim, mewakili komunitas Students Against War pada aksi Melbourne Bergerak di Federation Square, Selasa, 2 September 2025 malam.
Lebih lanjut Tim mengatakan, hubungan kelas pekerja Indonesia dan Australia sudah terjalin sejak Indonesia masih memperjuangkan kemerdekaan dari kolonialisme Belanda. “Ketika Indonesia berjuang untuk kemerdekaannya dari penjajahan Belanda, buruh Australia menolak memuat kapal-kapal Belanda yang menuju Indonesia untuk melumpuhkan Belanda. Oleh karena itu, buruh Australia bersatu dengan para pejuang dan buruh di Indonesia untuk membebaskan negara dari Belanda,” tutur mahasiswa Melbourne University ini.

Aksi demontrasi yang dilakukan kelas pekerja Indonesia akhir-akhir ini mengingatkannya pada sejarah masa lalu. “Kami pikir ini adalah perjuangan massa yang sama, baik dari Indonesia maupun dari warga Indonesia di Australia, atau siapa pun di Australia,” ujar Tim yang hadir dengan menggunakan keffiyeh merah di pundaknya sebagai simbol perlawanan.
Dia juga prihatin Indonesia di bawah rezim militer sudah menimbukan korban jiwa dari kelas pekerja dan kelompok masyarakat lainnya di Indonesia. Menurutnya Presiden Prabowo juga mempunyai sejarah kelam pada genosida di Timor Leste. “Dia seorang penjahat (HAM), dia seorang tukang jagal dan faktanya kejahatannya sangat ekstrem karena Indonesia pada waktu itu dipersenjatai oleh AS untuk melakukan genosida di Timor Timur,” katanya.
Tim juga menolak penjualan senjata dan peningkatan bentuk kerja sama militer antara Australia dan Indonesia sebagai dukungan kepada rakyat Indonesia.
“Apa yang terjadi Indonesia secara fundamental memilki keterkaitan bagi perjuangan kami di sini. PM Anthony Albanese berusaha melarang kelompok protes Free Palestine. Hal sama dilakukan juga pada pemerintahan Prabowo yang melarang aksi protes di Indonesia. Jadi menolak penjualan senjata ke Indonesia oleh pemerintah Australia akan membantu perjuangan rakyat Indonesia,” ucap Tim yang datang ke aksi solidaritas Melbourne Bergerak bersama rekan-rekannya dari sejumlah kampus di kota Melbourne.
Sebelumnya aliansi Melbourne Bergerak menggalang ratusan masa diaspora Indonesia untuk berunjuk rasa dan aksi solidaritas menentang bentuk kekerasan dan penangkapan selama aksi demonstrasi Indonesia. Gerakan ini juga dikuti oleh diaspora Indonesia di seluruh dunia sebagai bentuk aksi keprihatinan di Indonesia akhir-akhir ini. [*]






