Lindungi Anak di Era Digital, Platform Digital Harus Punya Fitur Parental Control

Ilustrasi parental control dan pengasuhan anak di era digital
Share

digitalMamaID — Menjadi orangtua di era digital bukanlah hal yang mudah. Orangtua harus beradaptasi, belajar teknologi, dan mencari cara agar anak dapat memanfaatkan internet dengan bijak dan bertanggung jawab. Platform digital juga harus bertanggung jawab melindungi pengguna anak. Salah satunya dengan menyediakan fitur parental control.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi Fifi Aleyda Yahya menyebut, perjalanan digital Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan luar biasa. Pada awal 2025 saja, laporan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) menyebutkan sebanyak 80,66 persen masyarakat Indonesia sudah terhubung dengan internet. Artinya hampir setiap rumah dapat mengakses internet secara bebas dan terbuka selama 24 jam.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi Fifi Aleyda Saat berbicara di acara “Membangun Keluarga di Era Streaming” yang diselenggarakan oleh Netflix dan ICT Watch di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025. (Dok. Netflix)
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi Fifi Aleyda Saat berbicara di acara “Membangun Keluarga di Era Streaming” yang diselenggarakan oleh Netflix dan ICT Watch di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025. (Dok. Netflix)

Ancaman di internet

Menurut data National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC), Indonesia adalah negara keempat dunia dalam kasus pornografi anak. Sementara laporan UNICEF menyebut, 89 persen anak-anak Indonesia mengakses internet rata-rata 5,4 jam per hari. Hampir separuhnya terpapar konten-konten yang bermuatan seksual.

Sejak akhir 2024 hingga pertengahan 2025 saja, Komdigi telah menangani 1,7 juta konten judi online dan 500 ribu konten pornografi. Dengan kata lain, lanjut Fifi, angka-angka ini menjadi alarm yang mengingatkan, transformasi digital harus dibarengi dengan perlindungan keamanan yang baik dan kuat. Tanpa perlindungan keamanan yang memadai, perkembangan teknologi justru semakin memuluskan kekerasan terhadap anak di ranah digital, seperti cyberbullying, eksploitasi seksual dan pedofilia.

“Oleh karena itu, kita berkumpul di sini bukan tanpa alasan, ada sebuah urgensi nyata di hadapan kita semua, dan dengan data-data ini semakin mendorong pemerintah untuk bertindak cepat dan tegas melalui PP Tunas,” ujar Fifi dalam acara ‘Membangun Keluarga Digital di Era Streaming’, yang digelar di hotel Shangrila di Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025.

PP Tunas lahir di tengah lonjakan ancaman dan tantangan-tantangan dunia digital. Potret anak-anak yang kita lihat saat ini, lebih banyak berhadapan dengan layar ketimbang bermain layang-layang atau berlarian dengan teman-teman.

“Anak-anak kita tumbuh di lingkungan di mana layar bisa menjadi sahabat, guru, dan ruang bermain mereka,” ujar Fifi.

Platform digital wajib sediakan fitur parental control

Melalui PP Tunas, Komdigi mewajibkan seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) atau platform digital yang beroperasi di Indonesia untuk menyaring konten-konten yang berpotensi membahayakan anak-anak, melindungi data pribadi mereka, dan memiliki fitur kontrol orang tua atau parental control. Langkah itu untuk memastikan anak tetap aman selama bermain di ruang digital.

Oleh karena itu, Komdigi menyambut baik inisiatif platform streaming seperti Netflix yang telah meluncurkan parental control pada aplikasinya. Dengan begitu, orangtua bisa membatasi dan mengontrol tontonan anak-anak mereka. Melalui fitur ini juga, orangtua bisa melihat riwayat tontonan anak-anak hingga bisa menghapus atau mengecualikan judul tertentu dari tontonan anak-anak.

“Kami menyambut baik inisiatif fitur parental control (yang mengandung) sistem klasifikasi usia dan keamanan profil. Fitur ini memberi orangtua kendali lebih sekaligus menghadirkan ketenangan ketika anak menjelajahi ruang digital. Jadi kami juga mendorong para penyelenggara platform digital untuk secara proaktif menyediakan fitur-fitur keamanan yang mudah diakses dan digunakan oleh orangtua,” ujar Fifi.

Netflix tingkatkan fitur parental control untuk profil anak

Direktur Kebijakan Publik Netflix Asia Tenggara Ruben Hattari mengatakan, Netflix memiliki fitur kontrol orangtua yang memungkinkan mereka mengatur batasan tontonan pada profil anak-anak. Melalui fitur ini, orangtua dapat membatasi rating usia konten yang bisa ditonton oleh anak-anak. Tidak hanya itu, bisa juga untuk memblokir judul tertentu, hingga mengatur PIN pada profil anak.

Direktur Kebijakan Publik Netflix Asia Tenggara Ruben Hattari saat berbicara di acara “Membangun Keluarga di Era Streaming” yang diselenggarakan oleh Netflix dan ICT Watch di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025. (Dok. Netflix)
Direktur Kebijakan Publik Netflix Asia Tenggara Ruben Hattari saat berbicara di acara “Membangun Keluarga di Era Streaming” yang diselenggarakan oleh Netflix dan ICT Watch di Hotel Shangrila Jakarta, Selasa, 5 Agustus 2025. (Dok. Netflix)

“Kami terus berinvestasi untuk membawa konten-konten yang ramah untuk keluarga dan ramah untuk anak atas platform kami,” ujar Ruben.

Netflix terus berupaya meningkatkan fitur-fitur yang dimilikinya termasuk fitur kontrol orang tua sebagai bagian dari dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak.

“Netflix berkomitmen untuk mempromosikan film-film yang ramah anak, dan mendukung pertumbuhan industri dan Netflix sangat bangga menjadi bagian dan mendukung pemerintah agar memastikan PP Tunas berjalan lancar,” ujar Ruben.

Cara menggunakan fitur parental control di Netflix

 

View this post on Instagram

 

A post shared by digitalMamaID (@digitalmamaid)

Mama bisa menggunakan fitur parental control Netflix dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Masuk ke akun Netflix
  2. Pilih “Account” kemudian cari opsi pengaturan ‘Parental Control
  3. Masukan kata sandi akun Netflix
  4. Masukkan PIN
  5. Selanjutnya atur di bagian Restrict by Maturity Level (Batas sesuai usia) dan klik pada pilihan kelompok umur yang diinginkan
  6. Mama juga dapat menambahkan kontrol dengan membatasi judul tertentu yang tidak boleh ditonton anak-anak.
  7. Setelah pengaturan selesai, pilih “Save” untuk menyimpan

Jika Mama mengaktifkan fitur parental control, jangan sampai membagikan kata sandi Netflix kepada anak. Ketika anak ingin menyaksikan film dengan kategori usia atau judul yang ternyata dilarang, maka akan diminta memasukkan PIN untuk mengaksesnya. Selain itu, Netflix juga memiliki profil akun Kids yang berisi konten-konten film dan serial khusus untuk anak-anak.

“Netflix bukan hanya sebagai platform hiburan namun juga bisa menjadi ruang kendali orangtua agar anak bisa menonton dengan aman,” ujar Direktur Strategi dan Pengembangan Kebijakan Publik Netflix Asia Pasifik Shanta Arul. [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID