digitalMamaID — Dulu, kanker serviks merupakan penyakit yang masih tergolong langka di Indonesia. Namun kini, penyakit kanker mulut rahim ini menjadi penyakit yang paling mematikan nomor dua di Indonesia setelah kanker payudara. Vaksinasi HPV jadi cara untuk mencegah kanker serviks sedini mungkin.
Menurut Kementerian Kesehatan, ada sekitar 36.000 wanita terdiagnosis mengidap kanker serviks setiap tahunnya. Ironisnya, sekitar 70 persen dari kasus tersebut baru diketahui pada stadium lanjut, sehingga meningkatkan risiko kematian secara signifikan. Pada tahun 2020, tercatat sebanyak 21.000 jumlah kasus kematian akibat kanker serviks.
Menurut Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono, rendahnya angka deteksi dini menjadi salah satu penyebab utama tingginya kematian akibat kanker serviks. Untuk itu, pemerintah menempatkan segala upaya mengajak masyarakat melakukan pemeriksaan skrining secara berkala.
Mengenal virus HPV
Menurut laman Rumah Sakit Pondok Indah, HPV atau human papillomavirus adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit dan menimbulkan penyakit kutil kelamin baik pada pria maupun wanita. Pada wanita, infeksi HPV adalah salah satu penyebab utama kanker leher rahim.
Terdapat lebih dari 200 jenis HPV. Meski tidak semua sub-tipe HPV ini berbahaya, tetapi beberapa subtipe di antaranya dapat menginfeksi leher rahim, seperti HPV tipe 16 dan 18 yang bertanggung jawab atas 70 persen kasus kanker serviks di Indonesia.
Dikutip dari Rumah Vaksinasi, virus HPV menyebabkan kanker diawali dengan masuk ke lapisan dinding mulut rahim melalui luka kecil atau erosi, kemudian memperbanyak diri hingga berkembang menjadi lesi pra-kanker. Dalam fase ini, seringkali tidak menimbulkan gejala atau tanda yang jelas hingga berkembang menjadi kanker invasif. Waktu yang dibutuhkan untuk mengubah lesi prakanker menjadi kanker invasif bervariasi, tetapi pada wanita dengan sistem kekebalan tubuh normal dibutuhkan sekitar 15-20 tahun.
Cara mencegah penyebaran virus HPV
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus HPV adalah dengan mendapatkan vaksin HPV. Karenanya, Kementerian Kesehatan telah menetapkan vaksin HPV sebagai bagian dari program imunisasi wajib nasional.
Program ini memberikan vaksinasi gratis kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD di seluruh Indonesia melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pada orang dewasa maupun remaja yang ingin melakukan vaksinasi HPV, vaksin ini bisa didapatkan di Klinik Rumah Vaksinasi.
Jadwal vaksinasi HPV
Dikutip dari Granostic, vaksinasi HPV sebaiknya diberikan sedini mungkin. Namun dosis dan aturan pemberian vaksinasi ini harus disesuaikan dengan kategori usia pasien.
1. Usia 9-14 Tahun
Vaksin HPV sudah dapat diberikan pada anak perempuan usia 9-13 tahun dengan 2 dosis dengan jarak 12 bulan.
2. Usia 15-26 Tahun (atau lebih)
Sementara pada rentang usia 15 hingga 26 tahun dan orang dengan masalah kekebalan tubuh (misalnya pada pengidap HIV/AIDS), dapat diberikan tiga dosis suntikan vaksinasi HPV dengan interval 2 bulan dan 6 bulan.
Prosedur vaksinasi HPV
Secara umum prosedur vaksinasi HPV tidak jauh berbeda dengan vaksinasi lainnya. Seperti melakukan konsultasi dengan dokter sebelum vaksin diberikan. Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara medis, menanyakan mengenai bagaimana gaya hidup dan aktivitas seksual Anda, sehingga dapat merekomendasikan jenis vaksinasi yang tepat.
Konsultasi ini juga sangat penting apabila Anda sedang dalam beberapa kondisi ini:
- Sedang mengalami penyakit parah atau menjalani pengobatan tertentu.
- Memiliki riwayat alergi terhadap komponen vaksin tertentu.
- Sedang dalam masa mengandung atau menyusui.
Jika sudah berusia di atas 27–45 tahun atau sudah pernah terinfeksi HPV sebelumnya, maka perlu mendiskusikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum vaksinasi HPV.
Prosedur ini sangat penting dilakukan untuk meminimalisir adanya efek samping pasca-injeksi, serta dapat membantu mengoptimalkan efek vaksinasi HPV yang diberikan.
Tempat vaksinasi HPV
1. Rumah sakit umum dan swasta
Vaksinasi HPV dapat diperoleh atau akses di rumah sakit umum dan swasta, tak ada perbedaan spesifik dari prosedur vaksinasi layanan yang diberikan. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi HPV, mendiskusikan bagaimana kemungkinan adanya efek samping serta jadwal vaksinasi selanjutnya.
2. Klinik kaksinasi
Selain rumah sakit umum dan swasta, vaksinasi HPV juga bisa dilakukan di klinik terdekat seperti rumah vaksinasi
3. Puskesmas
Vaksinasi HPV juga dapat diperoleh di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) terdekat di daerah tempat tinggal Anda. Namun untuk ketersediaan vaksinasi dan jadwal vaksinasi HPV yang diselenggarakan dapat ditanyakan kepada petugas Puskesmas atau bisa juga memantau media sosial mereka.
Jangan lewatkan waktu terbaik untuk vaksinasi HPV untuk putri kita ya, Mama! [*]