Dari Tas ke Pemberdayaan: YourKallé Jadi Penggerak Perempuan Desa Bersama Digital Queen

YourKalle
Share

digitalMamaID – Di tengah semangat pemerataan akses teknologi dan peluang ekonomi, program Digital Queen yang digagas oleh digitalMamaID hadir sebagai angin segar untuk perempuan desa. Didukung oleh International Media Support dan Uni Eropa, kegiatan ini berlangsung di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, pada 15 Juni 2025. Salah satu penggerak utamanya adalah YourKallé, brand tas lokal yang mengambil peran sebagai mitra pengembang modul pembelajaran dan instruktur pelatihan Cililin Go Digital.

Digital Queen menggunakan pendekatan volunteering terbuka. Setiap orang dapat memilih peran sesuai minat: sebagai expert (ahli), volunteer (pelaksana kegiatan), atau corporate (mitra perusahaan). Salah satu kolaborator utama kegiatan Digital Queen perdana adalah YourKallé. Di balik desain produk yang elegan, ada visi mendalam tentang pemberdayaan perempuan. YourKallé menjadi contoh bagaimana sebuah usaha kecil bisa mengambil peran besar dalam perubahan sosial berbasis digital.

Berkenalan dengan YourKalle

YourKallé, yang dulunya bernama Kallé sampai 2024, adalah brand tas kerja lokal asal Tangerang Selatan yang berdiri tahun 2018. Dua pendirinya, Malika Rizqi Anindita dan Intan Prisanti, berangkat dari latar belakang berbeda—bisnis dan desain— tapi bermuara pada tekad yang sama: membuat produk serta semangat berkontribusi sesama perempuan. Malika adalah jebolan University of Edinburgh program master jurusan Entrepreneurship and Innovation, sedangkan Intan adalah lulusan Institut Teknologi Bandung program master jurusan Administrasi Bisnis- Creative Entrepreneurship.

“YourKallé” berasal dari kata kallé yang berarti kuat. Nama itu diambil karena tujuan YourKallé membuat tas “tempur” untuk perempuan yang bisa dipakai di setiap kesempatan baik itu bekerja dan berjalan-jalan. Dalam perjalanannya, Malika dan Intan menambahkan “Your” untuk memberi kesan personal dan memperkuat koneksi dengan konsumen, atau sebutannya adalah Kalléans.

Perjalanan panjang YourKallé

Intan dan Malika yang sudah berteman sejak SMP memiliki karakter berbeda. “Kalau aku senang jualan, Intan senang desain,” cerita Malika. Malika bercerita sudah senang berjualan sejak SMP, sampai akhirnya mulai berjualan serius saat kuliah. Malika pernah berjualan berbagai macam produk dari makanan, sepatu, sampai dropship tas laptop yang akhirnya membawanya membuat produk sendiri bersama Intan.

FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKalle Malika Rizqi Anindita saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.
FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKallé Malika Rizqi Anindita saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.

Perjalanan panjang ditempuh YourKallé sampai akhirnya di titik ini. “Di awal 2018 kita launching produk 2 lusin, di-post di Instagram dan yang beli teman-teman dekat,” kenang Intan. Produk 2 lusin ini terdiri dari dua jenis tas, totebag dan pouch seri Clara yang saat ini masih diproduksi. “Dulu produknya hanya dua, totebag dan pouch, warna peach dan hitam. Terima kasih untuk temen-temen yang dulu mendukung (YourKallé-red),” tambah Malika.

Kini, di tahun ketujuhnya, YourKallé telah mempekerjakan 14 orang termasuk Malika dan Intan sebagai Co-Owner, memproduksi lebih dari 15.000 item di studio sendiri di Bandung, dan berekspansi ke produk unisex sejak 2024. Harganya pun terjangkau, mulai dari Rp100.000-an hingga Rp600.000-an tergantung tipe dan jenis tas.

Namun yang paling membanggakan bagi keduanya bukanlah hanya angka penjualan, melainkan kegiatan sosial yang ikut mereka dorong. YourKallé sempat melakukan kegiatan berbagi tas untuk anak-anak dan guru serta merilis konten “Kalléans” yang berisi profil inspiratif perempuan dari berbagai profesi.

Satu visi dengan Digital Queen

Proses pengembangan modul melewati banyak pertimbangan sampai akhirnya tim Digital Queen menjatuhkan pilihan kepada YourKallé. Editor in Chief digitalMamaID Catur Ratna Wulandari melihat adanya kesamaan visi dari YourKallé dan Digital Queen. “YourKallé memulai bisnisnya dari nol dan semua dilakukan secara daring. Jadi cocok dengan program Digital Queen. Selain itu, YourKallé punya misi pemberdayaan perempuan juga. Mereka nggak cuma jualan, tapi juga menyebarkan nilai-nilai baik soal pemberdayaan perempuan,” ungkap Ratna.

FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKalle Intan Prisanti saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.
FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKalle Intan Prisanti saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.

Selain visi dan misi yang sesuai, Ratna menilai bahwa YourKallé mempunyai perhatian yang sama akan digital gap yang dihadapi perempuan saat ini. “Owner-nya sangat kooperatif, mau turun tangan mewujudkan cita-cita Digital Queen ini,” tambah Ratna.

Sedangkan bagi Intan yang berperan sebagai Creative Director YourKallé menganggap bahwa kolaborasi ini adalah perpanjangan dari mimpi mereka. “YourKallé itu visi misinya selain pengin bikin produk yang bisa bermanfaat buat perempuan Indonesia, kita juga pengin YourKallé ini tuh tumbuh sebagai tempat buat perempuan Indonesia tuh saling support, bisa saling menginspirasi,” cerita Intan setelah memberikan pelatihan di Cililin, Minggu, 15 Juni 2025. 

YourKallé berbagi di Digital Queen

Malika dan Intan tidak asing dengan kegiatan sosial. Mereka pernah terlibat dalam pelatihan untuk UMKM perempuan di Jakarta Timur. Namun, menurut Malika, tantangan digital gap-nya sangat terasa. Malika yang berperan sebagai Marketing Director di YourKallé menyadari, dirinya dan teman-teman di sekitarnya mempunyai privilege karena dapat menggunakan teknologi sebagai sarana untuk mengembangkan diri.

FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKalle Intan Prisanti dan Malika Rizqi Anindita saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.
FIRDA ISKANDAR/DIGITALMAMAID
Co-Owner YourKalle Intan Prisanti dan Malika Rizqi Anindita saat menjadi instruktur di pelatihan Digital Queen perdana “Cililin Go Digital” yang dilaksanakan di Yayasan Pesantren Arafah, Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Minggu, 15 Juni 2025.

“Walaupun masih di Jabodetabek, gap-nya itu jauh. Mungkin karena usia, ya,” kata Malika. Sebaliknya, pelatihan di Cililin kali ini diwarnai antusiasme luar biasa dari peserta. “Ibu-ibunya, teteh-tetehnya pada antusias banget, terus semangat dan nggak malu gitu,” ungkap Intan.

Malika menambahkan bahwa di pelatihan Digital Queen ini, peserta yang hadir sudah siap berbisnis dan menjadi pengalaman baru lagi untuknya. “Ternyata banyak juga yang produknya itu udah bagus, ya. Packaging udah bagus, distribusi udah bagus. Udah mulai. Jadi cukup surprise juga sih, ya. Maksudnya awalnya kita kira, ‘oh mungkin baru memulai banget’, ternyata malah ada yang udah bisa masukin ke toko.“ kata ibu satu anak ini kepada digitalMamaID.

Menumbuhkan komunitas dan harapan baru

Setelah program perdana Digital Queen selesai, Malika maupun Intan berharap hal yang sama: agar program seperti Digital Queen terus berlanjut dan tumbuh menjadi komunitas berdaya yang saling mendukung. Intan berharap kegiatan ini bisa jadi ruang pertemuan antara pelaku UMKM yang sudah mapan dan yang baru merintis.

“Aku berharap acara kayak gini lebih sering lagi, lebih banyak lagi, gitu ya. Biar interaksi antara yang udah jualan bisa ketemu sama yang baru-baru. Jadi bisa sharing dan tukar ilmu juga gitu,” kata Intan.

Sementara Malika menekankan pentingnya komunitas bagi para pengusaha, yang sering kali bekerja dalam kesendirian. “Yang namanya pengusaha itu kan bisa dibilang pekerjaan yang cukup sepi, ya. Karena kita itu kerja dengan partner bisnis dan yang ketemu mungkin enggak sebanyak di kantor dan kita juga menentukan target sendiri juga,” ungkap Malika.

Keduanya memiliki harapan besar kepada para peserta pelatihan di Cililin ini. “Semoga nggak berhenti di sini. Mungkin setahun lagi kita ke sini lagi, materinya sudah berbeda, produknya sudah berkembang. Kita bisa lihat progresnya,” harap Malika dan Intan seusai memberi pelatihan.

Dengan semangat saling dukung dan tekad untuk menutup kesenjangan digital, keterlibatan YourKallé di Digital Queen bukan sekadar program satu hari saja. Ini adalah benih bagi perubahan yang lebih besar, tempat perempuan saling belajar, tumbuh, dan memberdayakan satu sama lain. Semoga langkah kecil ini menjadi gerakan besar yang menjangkau lebih banyak desa, lebih banyak perempuan, dan membuka lebih banyak peluang. Tunggu Digital Queen di kotamu! [*]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Terpopuler

ORDER MERCHANDISE

Bingung cari konten yang aman untuk anak?
 
Dapatkan rekomendasi menarik dan berikan pendapatmu di Screen Score!
Ilustrasi melatih anak bicara/Bukbis Ismet Candra Bey/digitalMamaID