digitalMamaID – Mengatasi dampak screen time jadi tantangan besar di era digital ini. Perlu strategi untuk meregulasi screen time agar tidak menganggu kesehatan fisik dan mental.
Di era digital ini, screen time menjadi salah satu kegiatan yang sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari anak dan remaja. Berbagai informasi dan hiburan membuat mereka betah berlama-lama duduk di depan layar. Ditambah dengan perkembangan dan kemudahan akses digital menyebabkan peningkatan durasi screen time anak.
Sayangnya, di balik screen time yang menyenangkan, terdapat dampak negatif yang mengikuti bila tidak diatur dan dibatasi. Salah satunya adalah masalah kesehatan berupa obesitas.
Dikutip dari Children and Screens, beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara screen time dan obesitas pada anak. Durasi screen time berkaitan dengan kasus obesitas pada anak dan remaja.
Anak-anak dan remaja yang mengurangi waktu di depan layar dan menggantikannya dengan aktivitas fisik lainnya, terbukti berhasil mengurangi penambahan berat badan.
Bagaimana sebenarnya screen time dapat memberikan dampak pada permasalahan berat badan tersebut? Simak penjelasannya agar mama dapat mencegahnya ya!
Minim aktivitas fisik hingga iklan makanan tidak sehat
Dampak screen time mengakibatkan kegiatan fisik berkurang karena cenderung dilakukan dalam kondisi tidak banyak bergerak. Selain itu, penelitian membuktikan bahwa seseorang cenderung makan dalam jumlah lebih banyak ketika sedang menonton layar. Hal ini disebabkan terganggunya isyarat rasa kenyang saat fokus kepada layar.
Aktivitas fisik yang minim serta kelebihan asupan dari makanan saat screen time, menyebabkan anak berisiko mengalami penumpukan energi berlebih di tubuh dalam bentuk lemak. Itulah sebabnya makan saat melihat layar sebaiknya dihindari.
Beberapa faktor spesifik yang meningkatkan potensi obesitas akibat screen time antara lain, kepemilikan TV di dalam kamar tidur, aktivitas makan di depan layar, screen time di malam hari, dan paparan terhadap iklan makanan yang tidak sehat.
Bagaimana iklan dapat berhubungan dengan obesitas pada anak? Iklan makanan tidak sehat dibuat semenarik mungkin untuk anak dan diputarkan secara berulang-ulang. Frekuensi paparan iklan tersebut dapat mengubah preferensi, permintaan, dan kebiasaan makan anak. Akibatnya, potensi obesitas pada anak meningkat.
Tidak hanya pada anak
Tidak hanya terjadi pada anak dan remaja, pengaruh screen time terhadap kesehatan juga dapat dialami oleh orang dewasa. Screen time dapat mengganggu kualitas tidur seseorang yang secara langsung berkorelasi dengan obesitas pada segala usia.
Selain itu, dikutip dari American Journal of Preventive Medicine (AJPM), secara keseluruhan frekuensi dan durasi menonton pada orang dewasa juga berpengaruh pada faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, diabetes, dan trigliserida tinggi.
Untuk menjaga agar tidak terkena dampak buruk screen time, para ahli merekomendasikan agar kamar tidur bebas dari perangkat layar TV atau layar digital lainnya. Sebab, keberadaan peralatan tersebut seringkali membuat seseorang “tergoda” untuk melakukan screen time di malam hari.
Mengatur screen time
Berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO), anak usia satu tahun tidak dianjurkan untuk memiliki screen time, anak 2-4 tahun durasi screen time tidak lebih dari satu jam, anak usia 5-17 tahun durasi screen time tidak lebih dari dua jam.
Menurut Psikolog Jazmine Mc Coy, ada empat cara yang dapat dilakukan untuk mengatur screen time pada anak.
- Buat jadwal teratur
Buat jadwal kapan anak boleh melakukan screen time serta durasi yang disepakati. Minta juga anak untuk menyelesaikan kewajibannya sebelum mendapatkan screen time.
- Family time
Luangkan waktu khusus untuk melakukan aktivitas bersama tanpa gangguan peralatan elektronik. Buat anak menikmati family time agar mereka menyadari pentingnya interaksi secara langsung, bukan interaksi di layar.
- Screen time berkualitas
Pilihlah aktivitas screen time yang berkualitas dan bermanfaat untuk pengembangan diri. Misalnya, mempelajari Bahasa baru secara daring, mengikuti olahraga secara daring, atau bermain game edukatif.
- Jadikan alat pembelajaran
Secara umum, screen time dapat menjadi media pembelajaran bila anak memahami apa yang sedang dilihat. Ajak anak untuk menonton bersama dan jelaskan apa yang muncul dilayar sehingga mereka mendapatkan pengetahuan dari apa yang mereka tonton.
Meskipun tidak mudah, mengantisipasi dampak screen time ini harus terus diupayakan. Jangan menyerah, Mama! [*]